Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fraktur Ankle annisa-meidina 2025-05-27T09:32:17+07:00 2025-05-27T09:32:17+07:00
Fraktur Ankle
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fraktur Ankle

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi fraktur ankle atau patah tulang pergelangan kaki dapat dibedakan menjadi fraktur traumatik dan fraktur penyebab lain. Fraktur pergelangan kaki traumatik misalnya disebabkan karena jatuh dari ketinggian maupun kecelakaan lalu lintas. Fraktur traumatik merupakan penyebab fraktur ankle yang paling sering pada pasien usia reproduktif.[5,7,8]

Fraktur pergelangan kaki penyebab lain misalnya disebabkan karena rendahnya densitas mineral tulang atau adanya tekanan abnormal yang berulang dan berlangsung secara terus menerus pada pergelangan kaki. Pola spesifik fraktur pergelangan kaki bergantung pada mekanisme cedera serta posisi kaki dan arah gaya pada saat cedera berlangsung.[6,7]

Anatomi Ankle

Pergelangan kaki membentuk sendi mortise, dengan talus yang sesuai dengan alur yang dibentuk oleh tibia dan fibula. Stabilitas pergelangan kaki dihasilkan dari interaksi antara artikulasi yang melibatkan talus, tibia, dan fibula serta ligamen medial dan lateral pergelangan kaki.[5,6,9]

AnatomiTulangdanSendiAnkle

Gambar 1. Anatomi Tulang dan Sendi Ankle

Bagian tulang dari sendi pergelangan kaki terdiri dari distal tibia dan fibula. Sendi pergelangan kaki dibatasi secara medial oleh ligamen deltoid dan secara lateral dibatasi oleh fibula distal dan ligamen pergelangan kaki lateral. Lapisan jaringan lunak dan integumen yang menutupi bagian medial dari pergelangan kaki berisiko tinggi mengalami kerusakan setelah terjadi fraktur pergelangan kaki yang bergeser.

Struktur neurovaskular di sekitar pergelangan kaki, meliputi arteri tibialis posterior dan nervus tibialis yang berjalan posterior ke malleolus medial. Struktur ini berisiko mengalami kerusakan saat terjadi pergeseran pergelangan kaki yang substansial.[5,6,9]

Fraktur Ankle Traumatik

Mekanisme cedera yang paling umum pada fraktur ankle traumatik adalah melalui rotasi dengan gaya eksternal yang terjadi pada kaki, yang memengaruhi tulang talus hingga maleolus. Umumnya, fraktur traumatik terjadi apabila talus terpelintir dan mengalami rotasi yang miring dalam mortise. Proses cedera terjadi melalui mekanisme berenergi tinggi atau rendah, serta bergantung juga pada kualitas tulang dan integritas ligamen yang mendukung pergelangan kaki.[5,7,8,10,11]

Pada fraktur traumatik, momentum tubuh dapat mengakibatkan berbagai jenis gaya yang krusial pada pergelangan kaki saat cedera berlangsung seperti rotasi luar, abduksi, dan aduksi. Mekanisme cedera yang berlangsung saat kaki sedang tersangga di lantai ataupun di permukaan keras seperti aspal saat terjadi tabrakan mobil, maupun mekanisme jatuh bebas dari ketinggian, dapat menyebabkan fraktur ankle akibat adanya beban aksial yang mendorong talus ke permukaan artikular distal tibia.[5,7,10,11]

Selain itu, kombinasi dari gerakan dorsofleksi dan inversi pada pergelangan kaki juga dapat menyebabkan terjadinya fraktur pada pergelangan kaki akibat patahnya tulang talus bagian lateral.[11,12]

Fraktur Ankle Penyebab Lain

Fraktur pergelangan kaki karena penyebab lain umumnya karena adanya proses patologis yang terjadi pada tulang yang membentuk pergelangan kaki, seperti rendahnya densitas mineral tulang, adanya penyakit kronis seperti diabetes melitus yang sering terjadi pada pasien lansia.[7,10,11,13]

Fraktur pada pergelangan kaki juga dapat terjadi pada tulang yang sehat tanpa trauma yang jelas akibat adanya tekanan abnormal dengan intensitas tinggi yang berulang dan berlangsung secara terus menerus, seperti pada atlet yang melakukan olahraga high impact, misalnya berlari, melompat, dan bela diri.[7,11,12]

Klasifikasi Fraktur Ankle

Klasifikasi Lauge-Hansen dan Danis-Weber sering digunakan pada fraktur pergelangan kaki. Pada klasifikasi Lauge-Hansen, fraktur ankle diklasifikasikan menurut mekanisme cedera dan posisi kaki pada saat cedera berlangsung (supinasi-pronasi) dan gaya yang mempengaruhi kaki pada saat itu (abduksi, adduksi, eversi).[5,12,13]

Klasifikai Lauge-Hansen

Klasifikasi ini bergantung pada posisi kaki dan arah gaya yang menyebabkan cedera. Klasifikasi ini mengkategorikan fraktur ankle menjadi empat jenis. Kata pertama dari setiap jenis menggambarkan posisi kaki saat cedera dan kata kedua menggambarkan pergerakan talus pada mortise pergelangan kaki yang relatif terhadap tibia. Ketika kaki pronasi, ligamen medial meregang dan rentan terhadap cedera. Ketika kaki supinasi, ligamen lateral meregang dan rentan terhadap cedera.[12,13]

Tabel 1. Klasifikasi Lauge-Hansen

Posisi Cederassss Nama Fraktur
Supinasi-Aduksi (SA) Fraktur melintang fibula distal
Fraktur vertikal maleolus medial
Supinasi-Rotasi Eksternal (SER) Cedera ligamen tibiofibular anterior inferior
Fraktur spiral (atau oblique) pada fibula distal
Cedera ligamen tibiofibular posterior inferior ATAU avulsi malleolus posterior
Fraktur malleolus medial ATAU cedera ligamen deltoid
Pronasi-Rotasi Eksternal (PER) Fraktur maleolus medial ATAU cedera ligamen deltoid
Cedera ligamen tibiofibular anterior inferior
Fraktur spiral (atau oblique) fibula (aspek proksimal ke plafond tibialis)
Cedera ligamen tibiofibular posterior inferior ATAU avulsi maleolus posterior
Pronasi-Abduksi (PA) Fraktur maleolus medial ATAU cedera ligamen deltoid
Cedera ligamen tibiofibular anterior inferior
Fraktur fibula transversal atau kominutif (proksimal ke plafond tibialis)
Keterangan: Cedera selalu terjadi dalam pola kumulatif. Misalnya, cedera SER4 berarti telah mencakup cedera SER1, SER2, dan SER3.

Sumber: dr. Eva Naomi Oretla, Alomedika, 2025.[12,13]

Klasifikasi Danis-Weber

Klasifikasi ini mengkategorikan fraktur pergelangan kaki berdasarkan lokasi garis fraktur fibula distal yang relatif terhadap sindesmosis menjadi tiga jenis:

  • Weber Tipe A: Fraktur fibula distal berada di bawah level sindesmosis. Jenis fraktur ini biasanya stabil dan dapat diobati secara konservatif.
  • Weber Tipe B: Fraktur fibula distal terletak pada level yang sama dengan sindesmosis. Cedera jenis ini dapat diobati secara konservatif jika stabil (tidak ada cedera ligamen deltoid maupun cedera sindesmosis). Fraktur ankle Weber Tipe B yang tidak stabil memerlukan fiksasi bedah.
  • Weber Tipe C: Fraktur fibula terletak di atas level sindesmosis. Jenis fraktur ini biasanya tidak stabil dan memerlukan fiksasi bedah.[12,13]

Klasifikasi Lainnya

Fraktur ankle juga bisa diklasifikasikan menurut lokasi anatominya, yakni:

  • Fraktur maleolus medial terisolasi
  • Fraktur maleolus lateral terisolasi
  • Fraktur ankle bimalleolar: dua maleolus mengalami retak, baik maleolus medial dan lateral
  • Fraktur ankle trimalleolar: melibatkan tiga maleolus pada pergelangan kaki (medial, lateral, dan posterior) yang retak.[12,13]

Selain itu, ada pula fraktur jenis khusus, yakni:

  • Fraktur Pilon: fraktur kominutif pada plafon tibialis (ujung distal tibia, termasuk permukaan artikular), biasanya disebabkan oleh trauma beban aksial berenergi tinggi, misalnya, jatuh dari jarak jauh yang menyebabkan impaksi talus terhadap plafond tibialis.
  • Bosworth Fracture-Dislocation: ini adalah jenis fraktur dislokasi pergelangan kaki yang langka, di mana fibula terkilir ke posterior. Batas tibialis posterolateral menghalangi reduksi fibula, sehingga diperlukan perawatan operatif untuk mereduksi dan memperbaiki fibula di incisura fibularis.[12,13]

Referensi

5. Hermena S, Slane V H. Ankle Fractures. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542324/
6. Kyriacou H, Mostafa Ahmed MHAM, et al. Principles and guidelines in the management of ankle fractures in adults. 2021;31(11):427–434 DOI:10.1177/1750458920969029
7. Iskyan K. Ankle Fracture Management in the ED. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/824224-overview#a5
8. Utomo P, Arimuqti Z, et al. High Energy Injury Ankle Fracture-Dislocation without Neurovascular Involvement. Indonesian Journal of Medicine. 2020;05(03):259-264
9. Manganaro D, Alsayouri K. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb: Ankle Joint. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545158/
10. Bartoníček J, et al. Bosworth ankle fracture-dislocation: current concept review. EFORT Open Reviews. 2024;9:448–457 DOI:https://doi.org/10.1530/EOR-23-0050
11. Yaradılmış YU, Oguk C, Caner Okkaoğlu M, et al. Injury mechanisms of ankle fractures with dislocation and analysis of differences on functional outcome. Ulus Travma Acil Cerrahi Derg. 2020;26(5):818-825 DOI:10.14744/tjtes.2020.57034
12. Alrashedan B S, et al. Bilateral simultaneous rotational ankle fractures: case series and literature review. Int J Res Orthop. 2023;9(3):572-576 DOI: https://dx.doi.org/10.18203/issn.2455-4510.IntJResOrthop20231185
13. Lakhani S, Bhatti S H, Jatoi Z A, et al. Outcomes and Pattern of Bimalleolar Ankle Fracture in Adults: A Cross-Sectional Study. PJHS. 2022;3(5):147-151 DOI:https://doi.org/10.54393/pjhs.v3i05.179

Pendahuluan Fraktur Ankle
Etiologi Fraktur Ankle

Artikel Terkait

  • Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
    Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
Diskusi Terkait
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 29 Mei 2025, 19:53
Cedera Pada Kaki - ALOPALOOZA TRAUMA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
2 Balasan
Perempuan 29 tahun nyeri pada kaki dan bengkak setelah cedera menendang pintu.Hasil Xray sebagai berikut.Temuan apa yang sejawat lihat?Anjuran tata laksana?
Anonymous
Dibalas 30 Juli 2024, 16:08
Tata laksana fraktur os metatarsal proximal digiti 1 dekstra
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin konsul dok pasien post kecelakaan 1 minggu yg lalu, terdapat luka robek pada punggung kaki, sudah di jahit sesaat sesudah kecelakaan (foto klinis tidak...
Anonymous
Dibalas 26 Februari 2024, 11:57
Tata laksana konservatif yang disarankan untuk fraktur avulsi os cuboid dextra
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin konsul TS orthooedi S : pasien mengeluh nyeri pergelangan kaki kanan setelah terbentur kayuO: ttv normal VAS : 5 Rom pergelangan kaki kanan terbatasA :...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.