Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang general_alomedika 2023-02-01T09:40:57+07:00 2023-02-01T09:40:57+07:00
Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Fraktur dan Dislokasi Tulang Belakang

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Edukasi pada pasien dengan fraktur dan dislokasi tulang belakang bertujuan untuk memberikan pengetahuan pascaoperasi. Promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan etiologi dari cidera tulang belakang antara lain upaya pencegahan ketika berkendara, jatuh, dan melakukan aktivitas olahraga atau rekreasi.

Edukasi Pasien

Lakukan follow up  1-2 minggu setelah operasi, Jahitan dapat dicabut kurang lebih pada hari ke 10. Pada pasien tanpa adanya kelainan neurologis dapat melakukan aktivitas seperti biasa secepatnya, namun pada pasien dengan kelainan neurologis segera lakukan terapi rehabilitasi dan mobilisasi awal. Pasien perlu mengetahui, stabilisasi secara sempurna bergantung pada maturasi dari tulang belakang dan kekuatan otot pasien yang bisa memakan waktu hingga 2 tahun lamanya.

Konsultasikan dengan psikolog atau dokter psikiatri untuk menangani gangguan psikologis yang dialami pasien akibat trauma.[2-3,27]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan pada cidera tulang belakang dapat dilakukan berdasarkan etiologinya

Keselamatan Berkendara

Beberapa upaya pencegahan pada cidera tulang belakang ketika berkendara antara lain:

  • Selalu menggunakan alat pelindung diri seperti sabuk pengaman
  • patuhi peraturan lalu lintas dan kecepatan di jalan
  • hindari gangguan seperti menggunakan telepon genggam ketika berkendara

  • jangan berkendara apabila dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan

  • gunakan helm dan baju pengaman ketika berkendara dengan motor[29-30]

Pencegahan Jatuh

Beberapa upaya pencegahan jatuh untuk menghindari cidera tulang belakang antara lain:

  • nyalakan lampu pada malam hari ketika bergerak di dalam rumah
  • berolahraga untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan yang baik
  • hindari karpet atau alas kaki yang longgar
  • gunakan alas non-slip dan pegangan di kamar mandi[29-30]

Keamanan Berolahraga dan Rekreasi

Beberapa upaya pencegahan terjadinya cidera tulang belakang dalam berolahraga atau aktivitas rekreasi antara lain:

  • Selalu periksa kembali kedalaman kolam renang, sungai maupun danau sebelum akan menyelam
  • Selalu gunakan alat pengaman pada saat berolahraga
  • Pastikan anda sudah terlatih sebelum melakukan gerakan atau aktivitas rekreasi/olahraga[29-30]

Cidera Nontraumatik

Upaya pencegahan pada cidera trauma belakang nontraumatik antara lain:

  • Hindari konsumsi alkohol berlebihan
  • Mengurangi penggunaan rokok

  • Olahraga angkat beban teratur setiap hari
  • Konsumsi kalsium 1000 mg/hari pada laki-laki usia 50-70 tahun, dan 1200 mg/hari pada wanita usia lebih dari 51 tahun dan laki-laki lebih dari 71 tahun
  • Konsumsi vitamin D (600 IU per hari pada usia hingga 71 tahun dan 800 IU pada usia lebih dari 70 tahun)
  • Obat-obatan lain yang dapat digunakan dalam upaya pencegahan adalah estrogen, calcitonin, dan bifosfonat (diberikan dibawah pengawasan dokter)
  • Merubah pola hidup untuk menurunkan Body Mass Index: salah satu metode yang dapat digunakan adalah diet Intermittent Fasting[4,23]

Referensi

2. Ghobrial G. Vertebral Fracture. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/248236-overview
3. Goodrich JA. Spine Dislocation. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1265365-overview
4. McCarthy J, Davis A. Diagnosis and Management of Vertebral Compression Fractures. Am Fam Physician. 2016 Jul 1;94(1):44-50. PMID: 27386723.
23. He X, Zhao L, Guo X, et al. Differential diagnostic value of 18F-FDG PET/CT for benign and malignant vertebral compression fractures: comparison with magnetic resonance imaging. Cancer Manag Res. 2018;10:2105-2115. doi:10.2147/CMAR.S168374
27. Vinas F. Lumbar Spine Fractures and Disl. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1264191-overview
29. American Spinal Injury Association. Watch Your Back: Spinal Cord Injury Awareness. Vol. 2013, American Spinal Injury Association Asia. 2013.
30. Bellon K, Kolakowsky-hayner SA, Chen D, Mcdowell S, Bitterman B, Klaas SJ. Evidence-Based Practice in Primary Prevention of Spinal Cord Injury. 2013;19(1):25–30

Prognosis Fraktur dan Dislokasi ...

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
  • Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
    Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
  • Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
    Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
  • Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
    Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 29 Januari 2024, 11:51
Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022 – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!American College of Surgeons sudah memperbaharui rekomendasinya untuk spinal cord injury pada tahun 2022. Nah, pada edisi tahun 2022, rekomendasi...
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:31
Cedera Saraf - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S. Ijin bertanya dok. Apabila ada lesi neurologis pada orang dewasa yang menyebabkan neuronnya terputus, misalnya karena trauma....
Anonymous
Dibalas 11 Januari 2022, 11:03
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.