Diagnosis Rhabdomyosarcoma
Diagnosis rhabdomyosarcoma dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan biopsi untuk penilaian histopatologis, pemeriksaan sitogenetik fluorescent in situ hybridization (FISH), pemeriksaan reverse transcriptase–polymerase chain reaction (RT-PCR), serta pemeriksaan aspirasi sumsum tulang belakang untuk menilai metastasis.
Anamnesis
Rhabdomyosarcoma biasanya bermanifestasi sebagai suatu massa yang membesar dimana gejala akan bergantung dari ukuran dan lokasi tumor. Munculnya benjolan dan pembengkakan adalah salah satu tanda awal dari rhabdomyosarcoma. Jika penyakit telah mengalami metastasis, pasien bisa mengeluhkan nyeri tulang, kesulitan bernapas (akibat tumor sekunder di paru ataupun karena efusi pleura), serta gejala anemia.[1,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)