Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Cacar Monyet general_alomedika 2024-11-12T11:22:07+07:00 2024-11-12T11:22:07+07:00
Cacar Monyet
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Cacar Monyet

Oleh :
dr. Katharina Listyaningrum Prastiwi
Share To Social Media:

Cacar monyet atau mpox merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari famili Poxviridae. Transmisinya sering terjadi secara zoonosis tetapi transmisi antar manusia juga dapat terjadi. Cacar monyet pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1970 dan terutama menyerang anak-anak di Afrika Barat dan Afrika Tengah.[1-4]

Manifestasi klinis yang dialami pasien cacar monyet meliputi gejala prodromal, seperti demam, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, nyeri otot, dan limfadenopati, yang kemudian diikuti dengan erupsi kulit. Diagnosis cacar monyet dapat ditegakkan melalui kultur virus dari swab nasofaring atau swab orofaring, pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), pemeriksaan imunohistokimia, dan pemeriksaan serologi.[1,2]

Kasus cacar monyet ditemukan meningkat pada Republik Demokratik Kongo dan beberapa negara lainnya di benua Afrika, sehingga World Health Organization (WHO) telah mendeklarasikan outbreak cacar monyet yang termasuk Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada tanggal 14 Agustus 2024.  Outbreak ini dikatakan berpotensi menyebar ke negara lain di benua Afrika dan mungkin di benua lainnya.[19]

Sumber Gambar: CDC, Wikimedia Commons, 2017. Sumber Gambar: CDC, Wikimedia Commons, 2017.

Penatalaksanaan dengan obat antiviral hingga saat ini belum memiliki bukti efektivitas yang adekuat. Contoh obat antiviral yang diduga bermanfaat untuk terapi cacar monyet dan masih dipelajari lebih lanjut adalah cidofovir, brincidofovir, dan tecovirimat. Namun, obat-obat ini belum tersedia di Indonesia. Manajemen utama adalah isolasi dan terapi suportif untuk mengatasi gejala, seperti demam, nyeri kepala, atau dehidrasi.[1,2,5,17]

Pencegahan cacar monyet dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang diberikan dapat berupa vaksin vaccinia-based yang biasanya digunakan untuk mencegah cacar (smallpox). Vaksin ini tidak khusus untuk cacar monyet tetapi efektif mencegah cacar monyet pada 85% kasus. Di Indonesia, vaksin ini belum tersedia.[1,2,5,17]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. WHO. Monkeypox. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox
2. Graham MB. Monkeypox. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1134714-overview#a6
3. Hutin YJ, Williams RJ, Malfait P, et al. Outbreak of human monkeypox, democratic republic of congo, 1996 to 1997. Emerg Infect Dis. 2001;7(3):434-8.
4. Nalca A, Rimoin AW, Bavari S, Whitehouse CA. Reemergence of monkeypox: prevalence, diagnostics, and countermeasures. Clin Infect Dis. 2005;41:1765.
5. Isaacs SN. Monkeypox. UpToDate. 2022. https://www.uptodate.com/contents/monkeypox
17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Frequently asked question (FAQ) Monkeypox. Infeksi Emerging. May 2022. https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/frequently-asked-questions-faq-monkeypox
19. WHO. WHO Director-General declares mpox outbreak a public health emergency of international concern. August 2024. https://www.who.int/news/item/14-08-2024-who-director-general-declares-mpox-outbreak-a-public-health-emergency-of-international-concern

Patofisiologi Cacar Monyet
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 November 2024, 09:02
Kasus monkeypox di daerah? Tampak lentingan bernanah yang nyeri dan gatal
Oleh: Anonymous
5 Balasan
alo dok izin diskusi ya dokpasien saya anak-anak datang dengan keluhan lenting-lenting berair sudah 3 hari, ada lentingan besar bernanah, ada yang sudah...
Anonymous
Dibalas 19 September 2024, 22:06
Pasien usia 2 tahun dengan keluhan lesi melepuh di bagian tubuh sebelah kanan
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Hallo dokter. Izin bertanya dokter. Pasien anak usia 2 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengana keluhan timbul luka melepuh di bagian ketiak kanan, ibu...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2024, 16:42
Demam disertai ruam kemerahan yang gatal di seluruh tubuh anak
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus pasien anak laki2 usia 4 tahun berat badan 13 kg dengan keluhan demam sejak 2 hari kemudian muncul ruam kemerahan di bagian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.