Patofisiologi Demam Rematik
Patofisiologi demam rematik belum diketahui sepenuhnya, namun dapat dijelaskan dengan terjadinya respon imun abnormal dan berlebihan terhadap group A beta-hemolytic Streptococcus (GABHS), baik komponen ataupun toksinnya. Hal ini pada akhirnya menyebabkan kerusakan atau inflamasi multiorgan, termasuk jantung, sendi, jaringan subkutan, dan sistem saraf pusat.[3,4,6]
Infeksi Group A Beta-Hemolytic Streptococcus (GABHS)
Demam rematik terjadi sebagai sekuele awitan lambat non-supuratif dari infeksi GABHS sebelumnya yang tidak diterapi atau mendapat terapi tidak adekuat. Infeksi GABHS dapat berupa kolonisasi (karier, asimtomatik namun hasil kultur positif) atau sudah menginfeksi dan menimbulkan gejala (muncul respon imun, titer serologi positif). Infeksi GABHS simtomatik lebih berisiko berkembang menjadi demam rematik daripada infeksi asimtomatik atau karier GABHS.[1,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)