Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Demam Rematik general_alomedika 2023-10-13T14:11:47+07:00 2023-10-13T14:11:47+07:00
Demam Rematik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Demam Rematik

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Demam rematik atau rheumatic fever terjadi sebagai sekuele awitan lambat dari demam Scarlet, faringitis, tonsilitis, ataupun pyoderma akibat infeksi group A beta-hemolytic Streptococcus (GABHS), menyebabkan inflamasi autoimun. Demam rematik memiliki awitan akut sehingga lebih sering disebut demam rematik akut. Pada kasus yang jarang, demam rematik kronik dapat terjadi jika demam rematik akut tidak diterapi atau terapi tidak adekuat.[1-3]

Demam rematik memiliki manifestasi klinis bervariasi dan belum ada tes diagnostik spesifik untuk demam rematik. Diagnosis demam rematik ditegakkan melalui penilaian klinis terhadap manifestasi demam rematik, dengan mempertimbangkan kemungkinan diagnosis banding lain. Manifestasi utama demam rematik yang dapat muncul yaitu karditis, artritis, korea Sydenham, eritema marginatum, dan nodul subkutan.

Adult,Woman,With,Hand,Pain,And,Finger,Pain.

Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk membantu mengarahkan diagnosis, antara lain pemeriksaan elektrokardiografi, ekokardiografi, dan pemeriksaan penanda peradangan. Infeksi GABHS dapat dibuktikan dengan menemukan hasil kultur positif pada tenggorokan atau peningkatan anti streptolisin O atau antibodi streptokokus lainnya seperti anti-Dnase B.[1,4]

Tata laksana pada demam rematik dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu terapi untuk eliminasi GABHS, tata laksana manifestasi klinis yang muncul, dan tata laksana umum pada episode akut seperti tirah baring, pemberian analgesik dan antipiretik, serta asupan makan.

Meskipun belum terbukti dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung rematik, pemberian antibiotik dianggap dapat mengurangi kemungkinan penularan. Pilihan antibiotik mencakup benzathine penicillin G (BPG), phenoxymethylpenicillin (penicillin V), cephalexin, dan azithromycin.[1,3]

Pasien demam rematik berisiko mengalami rekurensi dimana semakin meningkatkan risiko komplikasi menjadi penyakit jantung rematik. Rekurensi demam rematik dapat dicegah dengan pemberian profilaksis sekunder sehingga memberikan prognosis yang lebih baik.[1,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Referensi

1. RHD Australia. The 2020 Australian guideline for prevention, diagnosis and management of acute rheumatic fever and rheumatic heart disease (3.2 edition, March 2022). 2022. https://www.rhdaustralia.org.au/system/files/fileuploads/arf_rhd_guidelines_3.2_edition_march_2022.pdf
2. Alqanatish J, Alfadhel A, Albelali A, Alqahtani D. Acute rheumatic fever diagnosis and management: Review of the global implications of the new revised diagnostic criteria with a focus on Saudi Arabia. J Saudi Heart Assoc. 2019 Oct;31(4):273-281. doi: 10.1016/j.jsha.2019.07.002. Epub 2019 Aug 13. PMID: 31516307; PMCID: PMC6734099.
3. Wallace MR. Rheumatic Fever. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/236582-overview
4. Chowdhury S, Koziatek CA, Rajnik M. Acute Rheumatic Fever. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK594238/
5. Schoenfuss ES. Diagnosis, management, and prevention of acute rheumatic fever in the United States. JAAPA. 2022 May 1;35(5):21-27. doi: 10.1097/01.JAA.0000824960.82938.15. PMID: 35421873.

Patofisiologi Demam Rematik

Artikel Terkait

  • Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
    Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 11 jam yang lalu
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 17 jam yang lalu
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 17 jam yang lalu
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.