Epidemiologi Demam Rematik
Data epidemiologi global menunjukkan bahwa insiden demam rematik telah menurun signifikan dan saat ini lebih jarang ditemukan di negara maju dibandingkan di negara berkembang. Penurunan insiden demam rematik berkaitan dengan penurunan kepadatan setiap rumah tangga, peningkatan kondisi sosioekonomi, kemudahan akses ke fasilitas kesehatan, dan ketersediaan penicillin sebagai terapi infeksi Streptococcus.
Meski demikian, insiden demam rematik masih tergolong tinggi pada populasi usia muda di negara dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, dimana kemiskinan masih menjadi masalah dan akses ke fasilitas kesehatan sekunder dan tersier masih terbatas. Di negara berkembang, demam rematik terkonsentrasi di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan tingkat ekonomi rendah, seperti di daerah Timur Tengah, Afrika Sub Sahara, Asia Selatan termasuk Indonesia, dan beberapa wilayah Amerika Selatan.[1,3,5,6]
Global
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)