Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Flu Burung general_alomedika 2024-05-24T10:31:29+07:00 2024-05-24T10:31:29+07:00
Flu Burung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Flu Burung

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Flu burung atau avian influenza merupakan infeksi virus influenza tipe A yang biasa menginfeksi burung/unggas. Namun, virus ini telah menular ke manusia melalui unggas (zoonosis). Flu burung dapat menyebabkan penyakit pernapasan ringan hingga berat.[1,2]

Terdapat beberapa subtipe virus influenza tipe A, di antaranya subtipe H5N1 yang menyebabkan 18 kasus dan 6 kematian pada manusia tahun 1997 di Hong Kong, serta subtipe H7N9 yang ditemukan tahun 2013 di China.[1-3]

flu burung

Pada April 2024, WHO menyatakan adanya 2 kasus flu burung di Amerika Serikat di mana virus A(H5N1) menginfeksi sapi yang kemudian menularkan pada manusia. Sebelumnya, terdapat juga penemuan kasus baru flu burung pada pasien manusia di Cina, yang memiliki riwayat kontak dengan unggas.

Pada Mei 2024, terdapat laporan dari Australia di mana seorang anak terinfeksi virus tersebut saat sedang bepergian ke India; di saat yang bersamaan, ditemukan virus flu burung pada beberapa peternakan ayam.  Pada tahun sebelumnya, Kamboja melaporkan anak berusia 11 tahun dengan pneumonia dan terkonfirmasi infeksi virus H5N1. WHO menyatakan bahwa sejak tahun 2020 wabah flu burung pada burung liar dan unggas telah meningkat secara global, sehingga diduga dapat menambah kasus sporadis pada manusia.[3,18,19,21,22]

Manifestasi klinis flu burung bergantung pada subtipe virus. Pasien asimtomatik atau mengalami manifestasi berat, seperti pneumonia, gagal napas, dan gagal organ multipel. Infeksi virus H5N1 dianggap yang paling berbahaya pada manusia, di mana mortalitas mencapai 60%.[1-3]

Pasien flu burung umumnya datang dengan flu-like symptoms, seperti demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri otot, sakit kepala, dan lesu. Biasanya memiliki riwayat kontak dengan unggas, atau berada di daerah endemis flu burung. Diagnosis pasti dengan pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi. WHO membagi diagnosis flu burung menjadi person under investigation, suspected H5N1 case, probable H5N1 case, dan confirmed H5N1 case.[3]

Tata laksana flu burung diawali dengan penilaian keadaan umum secara cepat, agar keadaan yang mengancam jiwa dapat segera ditangani. Selanjutnya, jika pasien mengalami gejala berat dapat diberikan obat antivirus, yaitu golongan inhibitor neuraminidase (oseltamivir dan zanamivir) dan adamantanes (amantadine dan rimantadine).[1-4]

Upaya pencegahan penyebaran infeksi flu burung pada pasien manusia adalah melindungi unggas baik dalam peternakan maupun satwa liar, serta menghentikan penyebaran virus antara manusia.[20]

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Centers for Disease Control and Prevention. Brief Summary for Clinicians: Evaluating and Managing Patients Exposed to Birds Infected with Avian Influenza Viruses of Public Health Concern. 2022. https://www.cdc.gov/flu/avianflu/clinicians-evaluating-patients.htm
2. Bennett NJ. Avian Influenza. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/2500029-overview#a3
3. WHO. Influenza (Avian and Other Zoonotic). 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/influenza-(avian-and-other-zoonotic)
4. Sendor AB, Weerasuriya D, Sapra A. Avian Influenza. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553072/
18. WHO. Avian Influenza A (H5N1) - Cambodia. Feb 2023. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2023-DON445
19. Schnirring L. China reports new H5N1 avian flu case. Cidrap. University of Minnesota. March 2023. https://www.cidrap.umn.edu/avian-influenza-bird-flu/china-reports-new-h5n1-avian-flu-case
20. Sidik SM. How to stop the bird flu outbreak becoming a pandemic. Nature. March 2023. https://www.nature.com/articles/d41586-023-00591-3
21. WHO. Avian Influenza A(H5N1) - United States of America. 2024. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON512
22. Looker C. Human case of avian influenza (bird flu) detected in returned traveller to Victoria. Department of Health Victoria State of Government. 2024. https://www.health.vic.gov.au/health-advisories/human-case-of-avian-influenza-bird-flu-detected-in-returned-traveller-to-victoria

Patofisiologi Flu Burung

Artikel Terkait

  • Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi dalam Pencegahan dan Penanganan ISPA
    Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi dalam Pencegahan dan Penanganan ISPA
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.