Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Flu Burung general_alomedika 2024-05-24T09:48:38+07:00 2024-05-24T09:48:38+07:00
Flu Burung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Flu Burung

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Epidemiologi flu burung atau avian influenza, menurut catatan WHO wilayah Pasifik Barat per 31 Maret 2022, adalah sebanyak 239 kasus infeksi manusia dengan virus H5N1 sejak Januari 2003. Kasus fatal mencapai 134 kasus, sehingga case fatality rate (CFR) mencapai 56%. Di Indonesia, kasus infeksi H5N1 pada burung dilaporkan pertama kali tahun 2003, sedangkan pada manusia pada tahun 2005.[9,12]

Global

Kasus infeksi virus H5N1 dilaporkan sebanyak 844 kasus pada bulan Agustus 2015, dengan 449 kasus kematian. Sebagian besar kasus terjadi di Asia timur, dan beberapa kasus ditemukan di Eropa Timur dan Afrika Utara.[2]

WHO menyatakan bahwa kemungkinan kasus flu burung yang tidak dilaporkan akibat pandemi COVID-19. Namun, ancaman zoonosis tetap tinggi karena penyebaran virus di antara burung masih ditemukan. WHO merekomendasikan agar dunia tetap waspada untuk mengurangi paparan burung yang terinfeksi dengan manusia.[9]

Sejak tahun 2020, WHO menyatakan wabah flu burung pada unggas liar telah meningkat secara global. Kondisi ini dapat menyebabkan penambahan kasus sporadis pada manusia. Pada Februari 2023, Kamboja melaporkan 1 kasus terkonfirmasi infeksi virus H5N1. Dilanjutkan dengan penemuan kasus baru di Cina, yang memiliki riwayat kontak dengan unggas.[3,18,19]

Pada April 2024, terdapat 2 kasus flu burung yang ditularkan dari sapi ke manusia oleh WHO. Selain itu, pada bulan Mei 2024, terdapat laporan dari Australia di mana seorang anak terinfeksi flu burung saat bepergian ke daerah yang terkonfirmasi virus A(H5N1) di beberapa peternakan ayam.[21,22]

Indonesia

Indonesia telah melaporkan infeksi influenza A terkonfirmasi H5N1 sebanyak 200 kasus, pada tahun 2005‒2018, dengan 168 kematian (CFR 84%). kasus konfirmasi H5N1 tidak ditemukan lagi sejak 2019 hingga minggu ke-10 tahun 2022.[11]

Kasus flu burung tersebar di 15 provinsi dan 58 kabupaten. Beberapa kasus di antaranya merupakan kluster. Kasus flu burung terkonfirmasi terakhir adalah kasus klaster pada bulan Maret 2015 di Kota Tangerang, Banten. Di Indonesia, anak-anak merupakan salah satu kelompok yang paling berisiko terkena penyakit flu burung, sekitar 40% penderita berusia dibawah 18 tahun.[11,12]

Mortalitas

Penyakit flu burung subtipe H5N1 merupakan highly pathogenic avian influenza (HPAI) dengan tingkat mortalitas yang tinggi, yakni 56% berdasarkan update WHO  wilayah Pasifik Barat per 31 Maret 2022. Sedangkan virus H7N9 memiliki tingkat mortalitas 39%.[9]

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

2. Bennett NJ. Avian Influenza. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/2500029-overview#a3
3. WHO. Influenza (Avian and Other Zoonotic). 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/influenza-(avian-and-other-zoonotic)
9. WHO. Avian Influenza Weekly Update Number 838. 1 April 2022. World Health Organization. Western Pacific Region.
11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Status Situasi Penyakit Infeksi Emerging. Minggu Epidemiology. 10. 2022. Ditjen P2P - Jakarta, Indonesia.
12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Flu Burung. 2017. http://www.depkes.go.id/article/view/17110800005/kemenkes-umumkan-kasus-flu-burung-ke-200.html
18. WHO. Avian Influenza A (H5N1) - Cambodia. Feb 2023. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2023-DON445
19. Schnirring L. China reports new H5N1 avian flu case. Cidrap. University of Minnesota. March 2023. https://www.cidrap.umn.edu/avian-influenza-bird-flu/china-reports-new-h5n1-avian-flu-case
21. WHO. Avian Influenza A(H5N1) - United States of America. 2024. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON512
22. Looker C. Human case of avian influenza (bird flu) detected in returned traveller to Victoria. Department of Health Victoria State of Government. 2024. https://www.health.vic.gov.au/health-advisories/human-case-of-avian-influenza-bird-flu-detected-in-returned-traveller-to-victoria

Etiologi Flu Burung
Diagnosis Flu Burung

Artikel Terkait

  • Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi dalam Pencegahan dan Penanganan ISPA
    Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi dalam Pencegahan dan Penanganan ISPA
  • Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
    Strain Baru Virus Swine Flu G4 Berpotensi Menjadi Pandemi
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.