Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Gonorrhea karyanti 2024-09-18T14:38:21+07:00 2024-09-18T14:38:21+07:00
Gonorrhea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Penatalaksanaan Gonorrhea

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Penatalaksanaan gonorrhea atau gonore adalah antibiotik yang umumnya diberikan pada kunjungan pertama. Identifikasi dan pengobatan pasangan pasien juga penting untuk mencegah infeksi ulang dan komplikasi.[15]

Terapi Medikamentosa Antibiotik

Pengobatan infeksi urogenital akibat gonorrhea pada pria dan wanita adalah dengan pemberian dosis intramuskular atau intravena ceftriaxone 1 g dosis tunggal. Regimen dan dosis ini juga direkomendasikan pada infeksi anorektal dan/atau infeksi orofaring. Apabila pemberian ceftriaxone tidak memungkinkan, beri alternatif cefixime 800 mg secara oral, lalu lakukan tes penyembuhan.[16]

Kombinasi dengan azithromycin 2 g secara oral dapat diberikan jika tes penyembuhan tidak memungkinkan dilakukan atau infeksi orofaringeal dicurigai atau terdiagnosa. Pasien dengan resistensi, atau alergi terhadap obat golongan sefalosporin, spectinomycin 2 g intramuskular atau gentamicin 240 mg intramuskular dapat diberikan sebagai alternatif dari oral azithromycin 2 g.[16]

Resistensi Antibiotik

Surveilans pola resistensi N. gonorrhoeae di seluruh dunia telah menunjukkan peningkatan resistensi terhadap beberapa kelas antibiotik termasuk penicillin, tetrasiklin, makrolida, dan fluorokuinolon. Tren yang sangat mengkhawatirkan dalam resistensi obat N. gonorrhoeae adalah penurunan kerentanan yang progresif terhadap sefalosporin dan azithromycin. Dari kelas obat sefalosporin, ceftriaxone memiliki tingkat resistensi obat gonokokal terendah dalam survei epidemiologis.[17-21]

Data surveilans juga menunjukkan bahwa pria yang melakukan hubungan seksual secara dominan dengan pria lain secara signifikan lebih mungkin untuk menunjukkan resistensi antimikroba terhadap semua kelas antibiotik untuk pengobatan gonorrhea.[22]

Pilihan pada Pasien Alergi Sefalosporin

Pada pasien yang alergi sefalosporin, pilihan terapinya adalah spectinomycin 2 g intramuskular atau gentamicin 240 mg intramuskular dosis tunggal. Obat alternatif ini diberikan sebagai pengganti azithromycin 2 g dosis tunggal. Efek samping gastrointestinal seperti muntah dapat terjadi dari regimen ini.[2,15]

Pilihan pada Pasien Ibu Hamil

Terapi infeksi gonorrhea pada ibu hamil pada dasarnya sama dengan kelompok pasien lain. WHO merekomendasikan pemberian ceftriaxone 1 g intramuskular dosis tunggal, dengan alternatifnya cefixime 800 mg lalu dilakukan tes penyembuhan.[16]

Pemantauan Terapi

Tes penyembuhan tidak perlu dilakukan untuk orang dengan infeksi tanpa komplikasi, kecuali untuk orang dengan gonorrhea faring dimana tes penyembuhan dianjurkan menggunakan kultur atau Nucleic acid amplification tests (NAAT) 7-14 hari setelah pengobatan awal. Dokter juga disarankan untuk melakukan pengujian kerentanan pada pasien yang gagal respon terhadap pengobatan dan menginfokan pada program kesehatan penyakit menular seksual setempat.[4,22]

Berobat Jalan atau Inap

Keputusan utama setelah diagnosis gonorrhea ditegakkan adalah apakah pasien berobat jalan atau rawat inap di rumah sakit. Untuk laki-laki pengobatan selalu rawat jalan untuk infeksi genital. Namun, rawat inap mungkin diperlukan bila ada komplikasi seperti infeksi gonokokal diseminata atau artritis gonokokal.

Pada wanita, penentuan rawat jalan atau inap relatif lebih sulit karena risiko komplikasi yang jauh lebih tinggi. Mengingat tingkat ketidakpatuhan pengobatan meningkatkan risiko infeksi ulang, pasien perlu dirawat inap bila ada risiko komplikasi seperti penyakit radang panggul.[2]

Kehamilan

Pasien hamil dengan gonorrhea sebaiknya dirawat inap. Pasien diberikan obat antibiotik parenteral untuk menurunkan kemungkinan komplikasi dan perburukan luaran kehamilan.

Penanganan Partner Seksual

Semua individu yang pernah melakukan kontak seksual dengan pasien yang didiagnosis gonorrhea dalam 60 hari terakhir setelah diagnosis harus dievaluasi dan diobati.

Pasien harus diminta untuk memberi tahu pasangan mereka tentang perlunya evaluasi dan pengobatan medis. Strategi alternatif adalah dengan memberikan terapi pasangan yang dipercepat, yaitu praktik klinis mengobati pasangan seks pasien yang didiagnosis dengan infeksi menular seksual (IMS) tanpa evaluasi formal dari pasangannya. Hal ini dilakukan dengan memberikan resep atau obat kepada pasien untuk diberikan kepada pasangannya.

Obat yang digunakan adalah dosis intramuskular tunggal ceftriaxone. Namun, dalam situasi ketika pemberian intramuskular tidak memungkinkan, dapat diberikan cefixime oral 800 mg. Berikat terapi klamidia jika kemungkinan koinfeksi tidak dapat dieksklusi.[4,23,24]

Rujukan

Pasien perlu dikonsultasikan pada spesialis bila mengalami kondisi berikut:

  • Ginekolog: pasien dengan penyakit radang panggul yang berat dan untuk pasien hamil dengan penyakit menular seksual
  • Anak: setiap penyakit menular seksual yang ditemukan pada anak
  • Mata: setiap pasien dengan konjungtivitis gonokokal, karena penyakit ini dapat berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen[2,9]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Abi Noya

Direvisi oleh: dr. Qanita Andari

Referensi

2. Qureshi S. Gonorrhea: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/218059-overview#a1
4. St. Cyr S et al. Update to CDC’s Treatment Guidelines for Gonococcal Infection. Morb Mortal Wkly Rep. 2020 Dec 18;69(50):1911–6.
9. Fifer H et al. 2018 UK national guideline for the management of infection with Neisseria gonorrhoeae. Int J STD AIDS. 2020 Jan;31(1):4-15. doi: 10.1177/0956462419886775. PMID: 31870237.
15. Suay-García B, Pérez-Gracia MT. Future Prospects for Neisseria gonorrhoeae Treatment. Antibiotics. 2018 Jun 15;7(2):49.
16. WHO. Updated recommendations for the treatment of Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, and Treponema pallidum (‎syphilis)‎ and new recommendations on syphilis testing and partner services. 2024. https://www.who.int/publications/i/item/9789240090767
17. Brittain C et al. Gentamicin versus ceftriaxone for the treatment of gonorrhoea (G-TOG trial): study protocol for a randomised trial. Trials 2016; 17:558.
18. Quaye N, Cole MJ, Ison CA. Evaluation of the activity of ertapenem against gonococcal isolates exhibiting a range of susceptibilities to cefixime. J Antimicrob Chemother 2014; 69:1568.
19. Eyre DW et al. Gonorrhoea treatment failure caused by a Neisseria gonorrhoeae strain with combined ceftriaxone and high-level azithromycin resistance, England, February 2018. Euro Surveill 2018; 23.
20. Unemo M, Nicholas RA. Emergence of multidrug-resistant, extensively drug-resistant and untreatable gonorrhea. Future Microbiol 2012; 7:1401.
21. Bolan G, Weinstock HS. Neisseria gonorrhoeae antimicrobial resistance among men who have sex with men and men who have sex exclusively with women: the Gonococcal Isolate Surveillance Project, 2005-2010. Ann Intern Med. 2013;158(5 Pt 1):321.
22. CDC. Gonorrhea Treatment. 2022. https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/treatment.htm
23. Workowski KA, Bachmann LH, Chan PA, et al. Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines, 2021. MMWR Recomm Rep 2021; 70:1.
24. Erbelding EJ, Zenilman JM. Toward better control of sexually transmitted diseases. N Engl J Med 2005; 352:720.

Diagnosis Gonorrhea
Prognosis Gonorrhea

Artikel Terkait

  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
    Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
  • Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Januari 2025, 17:42
Injeksi ceftriaxone pada gonore apakah perlu skin test
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Izin bertanya dok,apakah perlu skin test terlebih dahulu pada injeksi ceftriaxone im pada pasien urethritis gonore?
Anonymous
Dibalas 05 Oktober 2024, 12:11
Rekomendasi guideline untuk terapi pengobatan oral pasien rectal gonorrhea
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo Selamat Pagi Dokter-dokter rekan sejawat, mohon ijin sharing untuk Guideline terapi pengobatan Rectal Gonorea itu apakah sama dengan Gonorea pada...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2025, 12:32
Update WHO 2023 : Terapi gonorrhea
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Salam sejawat sekalian.Perihal update WHO 2023 perihal terapi gonore menjadi Cefixime 800mg apakah sudah relevan untuk digunakan di Indonesia? Mengingat jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.