Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih
Data epidemiologi menunjukkan bahwa infeksi saluran kemih (ISK) atau urinary tract infection merupakan jenis infeksi yang paling banyak ditemukan di rawat jalan, dengan insidensi seumur hidup mencapai 50-60% pada wanita dewasa.[7]
Global
Di Amerika serikat, diperkirakan terdapat 250.000 kasus pyelonephritis setiap tahunnya dengan frekuensi lebih tinggi pada wanita. Wanita usia 18-49 tahun dilaporkan memiliki insidensi mengalami pyelonephritis sebesar 28 kasus dari 10.000 orang.
Frekuensi sistitis tanpa komplikasi pada wanita muda yang aktif secara seksual diperkirakan sebesar 0,5 episode per orang tahun di Amerika Serikat. Puncak angka kejadian adalah pada rentang usia 18 hingga 39 tahun.
ISK terkait perawatan medis (healthcare-associated) dilaporkan sebagai jenis infeksi tersering yang terkait perawatan medis. Prevalensi dari ISK terkait perawatan medis adalah 12,9% di Amerika Serikat dan 19,6% di Eropa. Sementara itu, di negara berkembang, prevalensinya bisa mencapai 24%.[7]
Indonesia
Studi komparatif yang dilakukan oleh Kitagawa et al melaporkan kasus ISK di Surabaya paling sering disebabkan oleh E coli (39,3%) dan kebanyakan memiliki resistensi terhadap ampicillin dan sefalosporin generasi pertama dan ketiga. Spesies Klebsiella lebih sering ditemukan pada pasien pediatri (20,3%) dibandingkan orang dewasa (13,6%) di Surabaya. Bakteri gram negatif extended-spectrum-â-lactamase (ESBL) lebih sering ditemukan di Surabaya dibandingkan di kota Kobe, Jepang.[9]
Mortalitas
Meski jarang menimbulkan mortalitas, ISK memiliki rekurensi yang tinggi dan menyebabkan morbiditas signifikan. Tingkat mortalitas pada ISK complicated dilaporkan antara 2% hingga 33%.[10]
ISK rekuren dapat menyebabkan beban klinis dan ekonomi bermakna. ISK rekuren dapat menurunkan kualitas hidup dan telah dikaitkan dengan peningkatan kecemasan, depresi, dan penurunan produktivitas.[7]
Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah