Pasien Dewasa – Panduan e-Prescription Infeksi Saluran Kemih
Panduan e-Prescription untuk infeksi saluran kemih nonkomplikata dewasa ini dapat digunakan oleh dokter umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Infeksi saluran kemih nonkomplikata adalah infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak disertai abnormalitas struktural maupun fungsional pada saluran kemih. Selain itu, kasus ini juga tidak disertai penyakit konkomitan yang dapat memperburuk infeksi dan tidak disertai riwayat instrumentasi saluran kemih.
Kasus ini lebih sering terjadi pada wanita yang aktif secara seksual daripada pada populasi lain. Bakteri yang sering menjadi penyebab infeksi dan harus diperhatikan saat pemilihan antibiotik adalah Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Enterococcus, dan Staphylococcus.[1-4]
Tanda dan Gejala
Manifestasi klinis dari infeksi saluran kemih nonkomplikata umumnya hanya melibatkan saluran kemih bawah. Manifestasi yang umum adalah:
- Disuria
- Peningkatan frekuensi urinasi
- Peningkatan urgency urinasi
- Nyeri suprapubik
Adanya demam dan nyeri pada sudut kostovertebra mungkin menandakan keterlibatan saluran kemih atas (seperti pyelonephritis atau batu saluran kemih) dan memerlukan investigasi lebih jauh.[1,5]
Peringatan
Segera rujuk pasien ke fasilitas kesehatan jika terjadi sistitis akut rekuren (≥3 episode infeksi saluran kemih dalam waktu 12 bulan) atau jika ada gejala pielonefritis dengan indikasi rawat, misalnya ada tanda toksisitas sistemik atau ketidakmampuan konsumsi antibiotik oral.[1,6]
Menurut pedoman dari American Academy of Family Physician (AAFP), pasien dengan riwayat ISK saat masa anak-anak, pasien immunocompromised, pasien preadolescent, pasien menopause, dan pasien hamil termasuk dalam kategori ISK komplikata, sehingga peresepan obat sebaiknya dilakukan setelah konsultasi dan pemeriksaan secara langsung. Hal ini juga berlaku untuk pasien dengan komorbiditas metabolik dan pasien dengan abnormalitas urologi lain.
Pedoman AAFP merekomendasikan pemberian antibiotik empiris pada ISK bawah nonkomplikata dan pada wanita yang tidak hamil serta tidak memiliki riwayat ISK rekuren. Namun, tes urine disarankan pada semua populasi pasien yang lain.[7]
Medikamentosa
Untuk terapi lini pertama, dokter dapat memilih salah satu dari terapi oral berikut:
Kotrimoksazol 960 mg (800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimethoprim), diberikan 2 kali sehari, selama 3 hari. Jika kotrimoksazol yang tersedia 480 mg (400 mg sulfamethoxazole dan 80 mg trimethoprim), maka dosis yang diberikan adalah 2x2 tablet.
Nitrofurantoin dosis 100 mg, 2 kali sehari, selama 5–7 hari. Obat ini tidak boleh digunakan untuk pasien defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD).
Fosfomycin dosis tunggal 3 gram.
Untuk terapi lini kedua, dokter dapat memilih salah satu dari terapi oral berikut:
Ciprofloxacin dosis 250 mg, 2 kali sehari, selama 3 hari
Levofloxacin dosis 250 mg, 1 kali sehari, selama 3 hari
- Ofloxacin dosis 200 mg, 2 kali sehari, selama 3 hari[7-9]
Untuk wanita hamil, kasus infeksi saluran kemih dikategorikan sebagai ISK komplikata menurut AAFP, sehingga peresepan obat sebaiknya dilakukan setelah konsultasi dan pemeriksaan secara langsung dengan dokter.[7]
Ditulis oleh: dr. Gabriele Kembuan