Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pasien Kaki Gajah general_alomedika 2023-02-27T09:35:56+07:00 2023-02-27T09:35:56+07:00
Kaki Gajah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan Pasien

Edukasi dan Promosi Kesehatan Pasien Kaki Gajah

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan kaki gajah, disebut juga sebagai filariasis limfatik atau elephantiasis, yang perlu ditekankan adalah pentingnya konsumsi obat anthelmintik untuk pencegahan dan terapi. Pencegahan dan terapi dini akan mencegah berkembangnya filariasis limfatik menjadi stadium lanjut dengan kerusakan yang permanen.[1,9]

Edukasi Pasien

Pasien perlu diedukasi untuk melakukan perawatan limfedema mandiri, antara lain:

  • Mencuci dan membersihkan bagian tubuh yang terinfeksi menggunakan sabun dan air 1-2 kali sehari, kemudian dikeringkan dengan handuk bersih. Infeksi sekunder dapat dicegah dengan menjaga higienitas lipatan-lipatan kulit di daerah pembengkakan
  • Setelah dibersihkan, jika ada luka, pasien perlu mengoleskan krim antijamur atau antibiotik di area luka sesuai anjuran dokter
  • Istirahat cukup
  • Menggunakan perban elastis atau balutan terkompresi saat aktivitas sehari-hari
  • Menggunakan alas kaki yang nyaman dan tidak sempit untuk menghindari luka dan lecet
  • Latihan mobilisasi rutin pada ekstremitas yang terinfeksi untuk meningkatkan aliran limfatik pada ekstremitas yang terinfeksi[1-4,6]

Pasien perlu didorong untuk meminum obat sesuai dosis secara teratur. Pada pasien dengan gejala chyluria, perlu diedukasi untuk menghindari makanan berlemak dan mengonsumsi makanan yang tinggi protein.[3,6]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan penyakit filariasis limfatik dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk yang merupakan vektor penyakit. Kontrol terhadap vektor akan menurunkan transmisi filariasis limfatik serta infeksi lain yang disebabkan gigitan nyamuk. Upaya kontrol terhadap vektor antara lain pemasangan kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk.[2-4,17]

Pemberian Obat Pencegahan Massal

Pengendalian penyakit dilakukan dengan pemberian obat massal (mass drug administration/MDA) sebagai bagian dari program eliminasi filariasis limfatik global dari WHO. MDA merupakan upaya di tingkat komunitas untuk mengeliminasi mikrofilaria secara serentak pada seluruh populasi usia 2-70 tahun di daerah endemi.

MDA dilakukan 1-2 kali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Setelah 5 tahun, akan dilakukan evaluasi program. Jika hasil evaluasi menunjukkan angka mikrofilaria telah berhasil mencapai <1%, maka obat filariasis hanya diberikan untuk penderita filariasis.

Jika hasil evaluasi menunjukkan masih terjadi penularan atau cakupan pemberian obat tidak memenuhi persyaratan minimal 65% populasi target, maka MDA dilanjutkan 2 tahun lagi. Evaluasi dilakukan kembali setiap 2 tahun. MDA dapat dihentikan jika hasil evaluasi menunjukkan tidak ada lagi penularan filariasis.[2,9]

Regimen Obat Pencegahan Massal:

Pilihan regimen MDA tergantung ada tidaknya ko-endemi dengan penyakit filaria lain. Regimen MDA yang direkomendasikan WHO yaitu:

  • Di daerah dengan ko-endemi loiasis, diberikan albendazole 400 mg 2 kali setahun
  • Di daerah dengan ko-endemi onchocerciasis, diberikan kombinasi obat ivermectin 200 µg/kg dan albendazole 400 mg setahun sekali.
  • Di daerah non-endemi onchocerciasis atau loiasis, diberikan triple therapy berupa ivermectin 200 µg/kg, diethylcarbamazine citrate (DEC) 6 mg/kg, dan albendazole 400 mg setahun sekali. Triple therapy terbukti dapat mengeliminasi mikrofilaria sebesar 96% hingga 3 tahun ke depan.[1-3,17]

MDA tidak diberikan pada penduduk yang sedang sakit berat, ibu hamil, anak dengan kwashiorkor atau marasmus, dan individu dengan epilepsi. MDA juga tidak diberikan pada individu dengan gangguan ginjal, hati, jantung, atau pembuluh darah, serta penderita filariasis dengan gejala acute on chronic.[9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Newman TE, Juergens AL. Filariasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556012/.
2. World Health Organization. Lymphatic Filariasis. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis
3. Lich BF. Filariasis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/217776-overview
4. Centers For Disease Control And Prevention. Lymphatic Filariasis. 2018. https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/
5. World Health Organization. Lymphatic Filariasis (Elephantiasis). 2023. https://www.who.int/health-topics/lymphatic-filariasis#tab=tab_1
6. Zulfiqar H, Malik A. Bancroftian Filariasis. [Updated 2022 Aug 1]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547682/
7. Centers For Disease Control And Prevention. Laboratory Identification of Parasites of Public Health Concern: Lymphatic Filariasis. 2019. https://www.cdc.gov/dpdx/lymphaticFilariasis/index.html
8. Local Burden of Disease 2019 Neglected Tropical Diseases Collaborators. The global distribution of lymphatic filariasis, 2000-18: a geospatial analysis. Lancet Glob Health, 2020, 8(9):e1186-e1194. doi: 10.1016/S2214-109X(20)30286-2.
9. Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Filariasis Di Indonesia. 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Filariasis-2019.pdf
17. Campillo JT, Awaca-Uvon NP, Missamou F, Tambwe JP, Kuyangisa-Simuna G, Weil GJ, Louya F, Boussinesq M, Pion SDS, Chesnais CB. Results From 2 Cohort Studies in Central Africa Show That Clearance of Wuchereria bancrofti Infection After Repeated Rounds of Mass Drug Administration With Albendazole Alone Is Closely Linked to Individual Adherence. Clin Infect Dis. 2021 Jul 1;73(1):e176-e183. doi: 10.1093/cid/ciaa1232. PMID: 32856050; PMCID: PMC8246789.

Prognosis Kaki Gajah

Artikel Terkait

  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Saeful Anwar
Dibalas 04 April 2023, 20:38
Kelainan pada kulit yang menghitam dan membesar di hampir seluruh badan
Oleh: dr. Saeful Anwar
3 Balasan
Alo dokter, kemarin saya menemui pasien post op SC e.c PEB. Pasien tsb ada kelainan di kulit hampir seluruh badan seperti gambar dibawah ini, apakah...
dr. Yudha Ramdani
Dibalas 07 September 2020, 09:22
Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan terdapat pembesaran pada skrotum
Oleh: dr. Yudha Ramdani
16 Balasan
Alo dokter, izin mau berdiskusi dokPasien laki laki diantar oleh istrinya, pasien usia 45 tahun datang dengan keluhan pegal dan sedikit nyeri pada paha serta...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 07 November 2019, 16:09
Pengobatan massal FIlariasis untuk bayi dan anak di bawah 2 tahun di puskesmas
Oleh: dr. Adi Nugraha
9 Balasan
Alodokter. Mohon asupan nyaApakah pemberian DEC di puskesmas untuk pengobatan massal bisa diberikan pada bayi? Merujuk guideline yg pernah saya baca,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.