Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Toxoplasmosis general_alomedika 2022-11-30T16:18:48+07:00 2022-11-30T16:18:48+07:00
Toxoplasmosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Toxoplasmosis

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Toxoplasmosis merupakan infeksi akibat protozoa Toxoplasma gondii yang secara umum dapat menyerang sistem saraf pusat, retina, otot jantung dan otot rangka. Toksoplasma dapat menyerang pada janin hingga manusia dewasa. Penularan pada janin terjadi secara vertikal (penularan dari ibu ke janin yang melewati sawar plasenta). Parasit ini bersifat obligat intraselular, artinya tidak dapat bereproduksi di luar inang. [1]

Toxoplasmosis pada dewasa sering kali asimtomatik atau menyebabkan gejala nonspesifik (flu-like symptoms). Toxoplasmosis dapat dikelompokkan menjadi toxoplasmosis akuisata pada pasien imunokompeten, toxoplasmosis akuisata atau teraktivasi ulang pada pasien imunodefisien. toxoplasmosis okular, dan toxoplasmosis kongenital.[5-7,21]

Toxoplasmosis-min

Diagnosis toxoplasmosis pada pasien imunokompeten memerlukan pemeriksaan serologi karena gejala bersifat ringan dan nonspesifik. Pemeriksaan fisik dan anamnesis berperan pada pasien imunokompromais dan anak-anak, terutama pada bayi yang berisiko terkena toxoplasmosis kongenital. Pada kasus ini, pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan oftalmologi sangat penting untuk menegakkan diagnosis secara dini.[5,6,25,26]

Pemeriksaan radiologi hanya dilakukan pada toxoplasmosis ensefalitis dan pada wanita hamil yang dicurigai terkena infeksi akut toxoplasma. Pada toxoplasmosis ensefalitis, dapat dilakukan pemeriksaan MRI otak atau jika tidak tersedia dapat dilakukan CT scan kepala. USG antenatal dapat membantu mendiagnosis toxoplasmosis kongenital sejak dalam kandungan tapi hanya sepertiga kasus yang menunjukkan kelainan pada hasil pemeriksaan.[5,7,20,22,27]

Penanganan toxoplasmosis berupa terapi medikamentosa hanya diberikan pada pasien imunokompeten yang bergejala, pasien imunokompromais, dan anak <5 tahun. Terapi umumnya diberikan selama 6 minggu dengan kombinasi pirimetamin dan sulfadiazine disertai terapi suportif asam folinik (leucovorin) seperti kalsium folinat untuk mencegah depresi sumsum tulang dan toksisitas hematologi dari pirimetamin.[3,5,28,29]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Moncada PA, Montoya JG. Toxoplasmosis in the fetus and newborn: an update on prevalence, diagnosis and treatment. Expert Rev Anti Infect THer, 2012;10(7):815-828
3. Dupouy-Camet J, Talabani H, Delair E, Lesle F, HeleneYera H, Brezin AP. Risk Factors, Pathogenesis and Diagnosis of Ocular Toxoplasmosis. In: Djaković OD, editor. Toxoplasmosis - Recent Advances. London: IntechOpen; 2012. https://www.intechopen.com/chapters/38943 doi: 10.5772/50267
5. Basavaraju A. Toxoplasmosis in HIV infection: an overview. Trop Parasitol, 2016;6(2):129-135
6. McAuley J. B. (2014). Congenital toxoplasmosis. J. Pediatric Infect. Dis. Soc. 3(Suppl. 1) S30–S35.
7. Montoya JG, Remington JS. Management of Toxoplasma gondii infection during pregnancy. Clin Infect Dis. 2008 Aug 15;47(4):554-66
20. Chaudhry S.A., Gad N., Koren G. Toxoplasmosis and pregnancy. Can FamPhysician. 2014;60:334–336
21. Walker M, Zunt JR. Parasitic Central Nervous System Infections in Immunocompromised Hosts. Clinical infectious diseases : an official publication of the Infectious Diseases Society of America. 2005;40(7):1005-1015. doi:10.1086/428621
22. Butler NJ, Furtado JM, Winthrop KL, Smith JR. Ocular toxoplasmosis II: clinical features, pathology and management. Clinical & experimental ophthalmology. 2013;41(1):95-108.
25. Yuliawati I, Nasronudin. Pathogenesis, diagnostic and management of toxoplasmosis. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease, 2015;5(4):100-106
26. Fekar A, Bodaghi B, Touafek F, et al. Comparison of Immunoblotting, Calculation of the Goldmann-Witmer Coefficient, and Real-Time PCR Using Aqueous Humor Samples for Diagnosis of Ocular Toxoplasmosis. J Clin Microbiol, 2008;46(6):1965-1967
27. Luft BJ, Chua A. Central nervous system toxoplasmosis in HIV pathogenesis, diagnosis, and therapy. Curr Infect Dis Rep. 2000;2:358–362
28. Maldonado YA, Read JS, Committee of Infectious Diseases. Diagnosis, treatment, and prevention of congenital toxoplasmosis in the united states. Pediatrics, 2017;139(2):e20163860
29. Jasper S, Vedula SS, John SS, et al. Corticosteroids as adjuvant therapy for ocular toxoplasmosis. The Cochrane database of systematic reviews. 2017;1:CD007417.

Patofisiologi Toxoplasmosis

Artikel Terkait

  • Pencegahan Penularan Toksoplasmosis pada Kehamilan secara Vertikal
    Pencegahan Penularan Toksoplasmosis pada Kehamilan secara Vertikal
  • Skrining Toxoplasmosis untuk Wanita Hamil
    Skrining Toxoplasmosis untuk Wanita Hamil
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 Juli 2024, 17:06
IgM toxoplasma masih positif dalam 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya berapa lama IgM toxoplasma dapat hilang? Ini ada kasus dimana IgM toxoplasma masih positif dalam jangka waktu 1.5 tahun ( diperiksa...
Anonymous
Dibalas 11 Oktober 2023, 08:47
Seberapa penting cek aviditas bagi keamanan janin (pre-marital)?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ijin berdiskusi. Apabila calon pasutri melakukan skrining pra-nikah dan mendapatkan hasil:Pria:IgM Toxoplasmosis (-)IgG Toxoplasmosis (+) 137...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Juni 2023, 09:32
Pencegahan Penularan Toxoplasmosis secara Vertikal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,Toxoplasma gondii yang menginfeksi janin dalam kandungan dapat menyebabkan kebutaan (korioretinitis) dan gangguan sistem saraf pusat (kalsifikasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.