Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Narkolepsi general_alomedika 2022-03-31T15:41:03+07:00 2022-03-31T15:41:03+07:00
Narkolepsi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Narkolepsi

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien dengan narkolepsi lebih ditujukan untuk perbaikan kualitas hidup dan membantu pasien mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam pendidikan atau pekerjaan akibat gejala-gejala narkolepsi. Salah satu edukasi yang penting adalah terkait memilih pekerjaan dan keamanan dalam berkendara.[5]

Edukasi

Edukasi pada pasien dengan narkolepsi dimulai dengan mengajari pasien bagaimana narkolepsi bisa mengubah hidup pasien dan cara-cara untuk mengatasinya.[15]

Edukasi pada pasien dengan narkolepsi juga ditujukan untuk menguatkan terapi perilaku dan konseling mengenai gangguan fungsi. Pasien dengan narkolepsi mudah mengalami cedera, karenanya harus bisa memilih pekerjaan atau aktivitas yang sesuai untuk meminimalkan risiko cedera.[1]

Meskipun pasien dengan narkolepsi mempunyai keluhan mudah jatuh tertidur, namun umumnya jumlah jam tidur pasien tidak bermasalah, hanya terfragmentasi. Karena itu pasien perlu mendapat edukasi tentang sleep hygiene, serta didukung untuk mempunyai pola tidur malam dan tidur siang yang teratur.[4]

Kebiasaan Tidur

Edukasi pasien untuk menjaga jadwal tidur-bangun yang teratur. Tidur siang yang terjadwal di siang hari dapat mengurangi rasa kantuk. Setelah tidur siang selama 15-30 menit, sebagian besar pasien merasa jauh lebih waspada.[1,3,4,14]

Promosi Kesehatan dan Pencegahan

Tidak ada pencegahan primer untuk narkolepsi. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan konseling untuk meminimalkan dampak narkolepsi terhadap aktivitas kerja, pendidikan, dan sosial, sehingga penurunan kualitas hidup bisa diminimalkan. Farmakoterapi dan terapi perilaku bisa secara signifikan memperbaiki kualitas hidup pasien narkolepsi.[1,4,5]

Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk memastikan keamanan ketika sedang beraktivitas, khususnya ketika menyetir atau bekerja dengan alat berat. Hal yang sama juga diperlukan ketika beraktivitas di tempat yang berbahaya, misalnya tangga atau ketinggian.[17]

Selain itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meminimalkan komorbiditas dan komplikasi gangguan psikiatri lain pada pasien dengan narkolepsi. Hal yang bisa dilakukan misalnya dengan mempermudah akses untuk mendapatkan obat, edukasi keluarga dan teman untuk membantu menangani gejala, kolaborasi dengan sekolah atau tempat kerja untuk tidur siang singkat, dan manajemen stress.[15,17]

Pekerjaan dan Berkendara

Pasien dengan narkolepsi tidak boleh bekerja sebagai pengemudi komersial. Pasien dengan narkolepsi yang tidak terkontrol juga disarankan untuk tidak bekerja dengan mesin berat atau pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan di ketinggian atau di bawah air.

Mengemudi sesekali selama hingga 1 jam secara umum dianggap aman pada pasien narkolepsi. Proses berkendara monoton harus dihindari. Minum obat sebelum mengemudi atau tidur siang yang dijadwalkan biasanya membantu mengendalikan serangan tidur.[1,3,4,14]

Referensi

1. Bassetti CLA, Adamantidis A, Burdakov D, Han F, Gay S, Kallweit U, et al. Narcolepsy — clinical spectrum, aetiopathophysiology, diagnosis and treatment. Nat Rev Neurol 2019;15:519–39.
2. WHO. International Classification of Disease 11 for Mortality and Morbidity Statistic. 2019. https://icd.who.int/browse11/l-m/en
3. Bhattarai J, Sumerall S. Current and Future Treatment Options for Narcolepsy: A Review. Sleep Sci. 2017;10(1):19-27. doi:10.5935/1984-0063.20170004
4. Golden EC, Lipford MC. Narcolepsy: Diagnosis and management. CCJM 2018;85:959–69.
5. Cremaschi RC, Hirotsu C, Tufik S, Coelho FM. Health-related quality of life in patients with narcolepsy types 1 and 2 from a Sleep Center in Brazil. Arq. Neuro-Psiquiatr. 2020;78:488–93.
14. Barker EC, Flygare J, Paruthi S, Sharkey KM. Living with Narcolepsy: Current Management Strategies, Future Prospects, and Overlooked Real-Life Concerns. NSS 2020;Volume 12:453–66.
15. Franceschini C, Pizza F, Cavalli F, Plazzi G. A practical guide to the pharmacological and behavioral therapy of Narcolepsy. Neurotherapeutics 2021; v.18(1).
17. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Narcolepsy Fact Sheet. 2021. https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Narcolepsy-Fact-Sheet

Prognosis Narkolepsi
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 17 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.