Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pneumonia Aspirasi general_alomedika 2024-07-12T15:52:07+07:00 2024-07-12T15:52:07+07:00
Pneumonia Aspirasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Pneumonia Aspirasi

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan tentang pneumonia aspirasi perlu mencakup informasi mengenai faktor risiko, misalnya gangguan menelan, penyakit neurologi seperti stroke, instrumentasi medis tertentu, atau penggunaan obat tertentu. Edukasi juga diberikan mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta melakukan rehabilitasi untuk meningkatkan fungsi menelan dan fungsi batuk.[1,2]

Edukasi Pasien

Penurunan kesadaran dan tirah baring dalam waktu lama dilaporkan sebagai faktor risiko utama terjadinya aspirasi. Selain itu, risiko pneumonia aspirasi akan meningkat pada pasien dengan penyakit penyerta seperti refluks gastro-esofagus. Tindakan medis yang bisa menginduksi muntah seperti intubasi dan endoskopi juga bisa meningkatkan risiko aspirasi. Hal-hal ini perlu diedukasikan kepada pasien atau walinya.[1,2,5]

Edukasi terkait posisi tidur dengan kepala lebih tinggi atau bagian kepala tempat tidur dinaikkan juga perlu dilakukan. Kebersihan oral pasien perlu dijaga dengan menyikat gigi, lidah, dan palatum dengan sikat gigi lembut dan pasta gigi tanpa busa minimal 2x per hari.[1,2,5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian pneumonia aspirasi terutama dilakukan pada pasien yang memiliki faktor risiko tinggi seperti penurunan kesadaran, tirah baring terlalu lama, dan gangguan menelan. Pasien-pasien dengan penurunan kesadaran perlu diposisikan setengah duduk dengan bagian kepala tempat tidur dinaikkan 30-45° untuk mengurangi risiko terjadinya aspirasi.[1,3]

Skrining disfagia pada pasien stroke akut dapat mencegah pneumonia aspirasi setelah stroke. Skrining disfagia juga dianjurkan pada pasien penyakit Parkinson. Pasien yang mengalami gangguan menelan (disfagia dan/atau refleks faringeal yang buruk) dapat diberikan diet lunak dan cairan kental dengan teknik chin tuck, yaitu posisi dagu ditarik ke belakang (chin tucked), kepala agak miring, kemudian menelan berulang. Selang nasogastrik (NGT) diperlukan pada pasien dengan disfagia berat.[2,3]

Pemeriksaan oral sebaiknya dilakukan pada semua pasien rawat inap yang berisiko, minimal sekali seminggu. Pemeriksaan oral meliputi deteksi ada atau tidaknya infeksi (kandidiasis), kualitas gigi, residu makanan, dan kebersihan mukosa mulut. Pada pasien berisiko tinggi, obat-obatan yang mengubah pH gaster seperti proton pump inhibitors atau histamine H2 blockers sebaiknya dihindari untuk mencegah kolonisasi orofaring.[1,4]

Vaksinasi lebih menekankan pada pencegahan pneumonia secara umum. Pemberian vaksin pneumokokus, yaitu pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV 23) maupun pneumococcal conjugate vaccine (PCV13) membantu menurunkan risiko pneumonia pada pasien usia lanjut.[5,29]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Vania Azalia Gunawan

Referensi

1. Simpson AJ, Allen JL, Chatwin M, et al. BTS clinical statement on aspiration pneumonia. Thorax. 2023 Feb;78(Suppl 1):s3-s21. https://doi.org/10.1136/thorax-2022-219699
2. Sanivarapu RR, Vaqar S, Gibson J. Aspiration Pneumonia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2024.
3. Gamache J. Aspiration Pneumonitis and Pneumonia. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/296198-overview
4. Almirall J, Boixeda R, de la Torre MC, Torres A. Aspiration pneumonia: A renewed perspective and practical approach. Respir Med. 2021 Aug-Sep;185:106485. doi: 10.1016/j.rmed.2021.106485.
5. Teramoto S. The current definition, epidemiology, animal models and a novel therapeutic strategy for aspiration pneumonia. Respir Investig. 2022 Jan;60(1):45-55. doi: 10.1016/j.resinv.2021.09.012.
29. Suzuki K, Kondo K, Washio M, et al. Preventive effects of pneumococcal and influenza vaccines on community-acquired pneumonia in older individuals in Japan: a case-control study. Hum Vaccin Immunother. 2019;15(9):2171-2177. doi: 10.1080/21645515.2019.1584023.

Prognosis Pneumonia Aspirasi

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
    Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
  • Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
    Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.