Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Pneumonia Nosokomial general_alomedika 2024-11-14T14:12:59+07:00 2024-11-14T14:12:59+07:00
Pneumonia Nosokomial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pneumonia Nosokomial

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Etiologi pneumonia nosokomial atau hospital-acquired pneumonia (HAP)  adalah mikroorganisme patogen yang berada di lingkungan rumah sakit. Faktor risiko meliputi kondisi pasien, misalnya lansia, malnutrisi, gangguan hemodinamik, atau imunodefisiensi.

Etiologi

Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen penyebab terbanyak pneumonia nosokomial, terutama pada penggunaan ventilasi mekanik lebih dari 4 hari. Pneumonia nosokomial dibagi menjadi early-onset yaitu <5 hari setelah masuk rumah sakit), dan late-onset atau >5 setelah masuk rumah sakit.[3]

Mikroorganisme penyebab early-onset pneumonia nosokomial tergantung riwayat penggunaan antibiotik sebelumnya, yaitu:

  • Pasien belum konsumsi antibiotik: Enterobacteriaceae, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumonia, dan Staphylococcus aureus sensitive penicillin

  • Pasien telah konsumsi antibiotik sebelumnya: selain rentan terhadap infeksi mikroba di atas, juga rentan terhadap bakteri basil gram negatif non-lactose fermenting seperti Pseudomonas dan Acinetobacter[3,15]

Sedangkan pada pneumonia nosokomial late-onset, mikroorganisme penyebab terdiri dari:

  • Pasien tanpa riwayat konsumsi antibiotik: mikroba penyebab hampir sama dengan early-onset, tetapi beberapa bakteri basil gram negatif sering telah mengalami resistensi terhadap antibiotik sefalosporin generasi 1
  • Pasien dengan riwayat antibiotik sebelumnya: 40% disebabkan patogen multiresisten antibiotik, di antaranya Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii, dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)[3,15]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dimiliki oleh pasien dapat meningkatkan kejadian pneumonia nosokomial. Faktor risiko pada pasien yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, di antaranya:

  • Lansia
  • Penyakit dasar yang berat
  • Malnutrisi
  • Status imunitas menurun atau imunodefisiensi, di mana sering mengalami infeksi nosokomial oleh virus dan jamur
  • Kondisi koma atau gagal multiorgan
  • Gangguan hemodinamik, misalnya status uremia, neutropenia

  • Gangguan pergerakan mukosiliar saluran pernafasan, misalnya riwayat merokok

  • Riwayat penggunaan antibiotik sebelumnya
  • Riwayat konsumsi alkohol[2,4,5]

Faktor Risiko Terkait Tindakan di Rumah Sakit

Faktor risiko lain adalah durasi rawat inap yang panjang, bedah mayor, dan pemasangan alat. Selang intubasi endotrakeal dan selang nasogastrik merupakan benda asing yang dapat menjadi tempat kolonisasi bakteri patogen, dan menjadi jalur migrasi menuju saluran pernafasan bawah. Pemasangan saluran napas artifisial meningkatkan risiko kejadian pneumonia nosokomial sebanyak 6‒21 kali lebih tinggi. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa saluran pembuangan air di rumah sakit yang tidak dibersihkan dengan tepat dapat menjadi sumber infeksi nosokomial.[2,4,5]

Selain itu, penggunaan obat penurun asam lambung meningkatkan kolonisasi patogen nosokomial baik pada orofaring dan selang endotrakeal. Misalnya obat golongan pompa proton inhibitor (PPI) seperti omeprazole dan lansoprazole, serta golongan histamine 2 blocker seperti ranitidin, cimetidine, dan famotidine.[5]

Faktor Risiko Terinfeksi Mikroorganisme Resisten

Beberapa faktor meningkatkan risiko terinfeksi MRSA dan P. aeruginosa yang resisten terhadap antibiotik, di antaranya:

  • Riwayat penggunaan antibiotik sebelumnya, terutama secara intravena dalam 90 hari terakhir
  • Penyakit struktural paru, seperti cystic fibrosis, bronkiektasis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Prevalensi patogen resisten yang tinggi di rumah sakit
  • Durasi penggunaan ventilasi mekanik yang panjang
  • Riwayat penggunaan kortikosteroid dosis tinggi, yang dapat meningkatkan risiko infeksi oleh Legionella dan Pseudomonas

  • Riwayat bronkoskopi sebelumnya[2]

 

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

2. Shetty K. Hospital-Acquired Pneumonia (Nosocomial Pneumonia) and Ventilator-Associated Pneumonia. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/234753
3. Kieninger AN, Lipsett PA. Hospital-acquired pneumonia: pathophysiology, diagnosis, and treatment. Surg Clin North Am. 2009 Apr;89(2):439-61, ix. doi: 10.1016/j.suc.2008.11.001. PMID: 19281893.
4. Rello J & Borgatta B. 2016. Pathophysiology of pneumonia. In: Oxford Textbook of Critical Care 2nd ed. United Kingdom: Oxford University Press. https://oxfordmedicine.com/view/10.1093/med/9780199600830.001.0001/med-9780199600830-chapter-115
5. Kalil AC, Metersky ML, Klompas M, et al. Management of Adults with Hospital-acquired and Ventilator-associated Pneumonia: 2016 Clinical Practice Guidelines by the Infectious Diseases Society of America and the American Thoracic Society. Clinical Infectious Diseases. 2016. 63(5):e61-111.
15. Mehrad B, Clark NM, Zhanel GG, Lynch JP 3rd. Antimicrobial resistance in hospital-acquired gram-negative bacterial infections. Chest. 2015;147(5):1413-1421. doi:10.1378/chest.14-2171

Patofisiologi Pneumonia Nosokomial
Epidemiologi Pneumonia Nosokomial

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
    Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
  • Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
    Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 9 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.