Diagnosis Penyakit Behcet
Diagnosis pada Behcet’s disease atau penyakit Behcet dapat ditegakkan menggunakan International Criteria for Behçet’s Disease. Trias gejala atau triple-symptom complex pada penyakit Behcet mencakup ulkus aftosa mulut rekuren, ulkus genitalia, dan lesi okular berupa uveitis.
Hingga saat ini belum terdapat temuan yang spesifik dari pemeriksaan penunjang laboratorium, histopatologi, atau temuan genetik untuk diagnosis penyakit Behcet, sehingga diagnosis umumnya ditegakkan secara klinis setelah menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding lain.[3,4]
Anamnesis
Gejala klinis yang dikeluhkan oleh pasien dengan penyakit Behcet sangat bervariasi. Namun, sebagian besar pasien dengan penyakit Behcet datang dengan keluhan adanya lesi pada daerah oral maupun genital serta adanya keluhan mata merah, nyeri pada mata, dan penglihatan kabur yang muncul secara mendadak dan memburuk dengan cepat.
Pasien dengan penyakit Behcet juga dapat datang dengan beberapa keluhan sistemik seperti kelelahan, penurunan berat badan, anoreksia, dan demam.[3,4,11]
Riwayat Klinis
Pasien dengan penyakit Behcet umumnya mengalami serangkaian episode eksaserbasi dan remisi. Riwayat klinis yang mencakup onset serta frekuensi gejala seperti ulkus oral, ulkus genital, uveitis, artritis, serta manifestasi sistemik lainnya menjadi poin penting dalam identifikasi penyakit ini.[11,13,15,18]
Selain itu, klinisi juga perlu untuk mengevaluasi adanya riwayat keluhan serupa atau berbeda yang memiliki episode rekuren dan remiten yang khas pada penyakit Behcet, serta riwayat lesi atau ulkus pada kulit yang sulit sembuh akibat trauma minor.
Pada anamnesis juga perlu ditanyakan pada pasien mengenai faktor risiko penyakit Behcet seperti riwayat infeksi khususnya Streptococcus dan virus herpes simpleks, serta penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus (SLE).[15,18]
Ulkus Mulut
Ulkus mulut adalah manifestasi yang paling pertama muncul pada kebanyakan kasus. Lesi memiliki dua bentuk penampilan yaitu bentuk lesi bulat dan lancip.
Lesi tampak berbatas kemerahan, dengan lapisan pseudomembran putih keabuan atau kekuningan di bagian tengah lesi dengan dasar fibrinosa. Lesi dapat muncul secara tunggal atau multiple dan akan sembuh nyaris tanpa bekas.[11,13,15,18]
Ulkus Genitalia
Lesi pada ulkus genitalia sangat nyeri. Bentuk morfologinya menyerupai ulkus pada mulut pasien dengan ukuran yang lebih besar, lesi yang lebih dalam, dan batas yang tidak beraturan. Lesi setelah sembuh akan memberikan tanda parut. Manifestasi ulkus genitalia ditemukan paling banyak pada pasien perempuan.[11,13,15,18]
Manifestasi Okular
Manifestasi okular pada penyakit Behcet umumnya menyerang retina dan uvea sehingga pasien sangat rentan untuk mengalami kebutaan. Manifestasi okular biasanya muncul dalam 2 hingga 3 tahun setelah munculnya ulkus pada mulut atau genitalia pasien. Manifestasi klinis okular biasanya berupa uveitis nongranulomatosa yang menyerang segmen anterior, posterior atau keduanya (panuveitis) yang bersifat relaps.
Manifestasi okular paling sering ditemukan pada pasien penyakit Behcet berjenis kelamin laki-laki. Manifestasi okular yang timbul ditandai dengan adanya hipopion pada segmen ruang anterior yang membaik dengan sendirinya namun akan mengalami rekurensi terus-menerus hingga timbul deformitas struktural yang ireversibel.
Manifestasi okular lain yang dapat ditemukan pada pasien penyakit Behcet adalah iridosiklitis, keratitis, episkleritis, skleritis, vitritis, vitreous hemorrhage, retinal vasculitis, retinal vein occlusion, neovaskularisasi retina dan neuritis optik.[11,13,15,18]
Manifestasi Kutaneus
Manifestasi kutaneus yang biasa ditemukan pada pasien adalah lesi papulopustular dan acne-like lesions. Lokasi predileksi lesi tersebar luas di wajah, tubuh tungkai hingga bokong pasien.
Lesi kulit dikarakteristikkan oleh adanya trombosis dan vaskulitis. Lesi awal penyakit Behcet didominasi oleh sebukan sel radang yang bersifat vaskulitis leukositoklastik atau reaksi neutrofilik vaskular, sedangkan lesi yang telah matur lebih didominasi oleh sebukan sel radang yang bersifat vaskulitis limfositik.[11,13,15,18]
Manifestasi Neurologis
Manifestasi neurologis akibat penyakit Behcet lebih sering menyerang sistem saraf pusat dibanding sistem saraf perifer. Nyeri kepala merupakan gejala paling sering yang ditemukan. Manifestasi neurologis dapat berupa manifestasi parenkimal, nonparenkimal serta campuran.
Pada manifestasi parenkimal, pasien dapat memperlihatkan manifestasi klinis meningoensefalitis subakut, ensefalopati, hemiparesis, hemisensory loss, kejang dan disfasia, serta perubahan status mental.
Pada manifestasi nonparenkimal, keluhan lebih kepada masalah vaskular sistem saraf pusat. Contoh manifestasi klinis yang dapat ditemukan adalah hipertensi intrakranial dan aneurisma intrakranial. Selain itu, walau lebih jarang, manifestasi klinis berupa campuran parenkimal dan nonparenkimal juga pernah dilaporkan.[11,13,15,18]
Manifestasi Kardiovaskular
Penyakit Behcet vaskular umumnya berupa thromboflebitis superfisial dan deep venous thrombosis rekuren. Oklusi dan aneurisma arteri utama umumnya dapat menyebabkan perdarahan, infark, serta gagal organ. Bila terjadi ruptur aneurisma, prognosis dapat menjadi buruk.
Bila penyakit Behcet bermanifestasi di jantung, maka dapat terjadi perikarditis, miokarditis, endokarditis, prolaps katup mitral, lesi katup jantung, thrombosis intrakardiak, fibrosis endomiokardial, miokardiopati, atau lesi arteri koroner. Manifestasi kardiovaskular lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan.[11,13,15,18]
Manifestasi Artikular
Manifestasi artikular yang dapat ditemukan pada pasien penyakit Behcet antara lain arthralgia, monoarthritis atau poliarthritis. Non-erosive non-deforming oligoarthralgia umumnya menyerang lutut, mata kaki, siku, dan pergelangan tangan.
Karakteristik dari manifestasi artikular penyakit Behcet adalah adanya infiltrasi neutrofil dan sel leukosit mononuklear pada sinovium dan lesi pembuluh darah kecil dengan thrombosis.[11,13,15,18]
Manifestasi Gastrointestinal
Manifestasi gastrointestinal dapat berupa inflamasi mukosa serta ulserasi sepanjang traktus gastrointestinal. Daerah yang paling sering terkena adalah bagian ileocecal, sedangkan yang lebih jarang adalah esofagus, kolon asenden dan kolon transversal.[1,11]
Gejala klinis yang timbul dapat berupa anoreksia, vomitus, dispepsia, diare, melena, nyeri abdomen, dan yang lebih jarang namun fatal adalah perforasi.[11,13,15,18]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada penyakit Behcet harus dilakukan secara menyeluruh pada semua tinjauan sistem. Pemeriksaan kondisi umum dan tanda-tanda vital juga harus tetap dilakukan.[15,18]
Pemeriksaan Regio Fasialis dan Kelenjar Getah Bening
Pada pemeriksaan mata, dapat ditemukan injeksi konjungtiva, fotofobia, serta penurunan visus. Selain itu, dapat ditemukan adanya kelumpuhan pada saraf fasialis meskipun kejadiannya jarang.[13,15]
Pada pemeriksaan regio oral, dapat ditemukan adanya lesi atau ulkus aftosa yang terdapat di berbagai area kavum oral yang mengalami keratinisasi, termasuk gingiva, bibir, lidah, mukosa bukal, palatum durum, uvula, dan faring posterior.[15,18,19]
Bentuk ulkus aftosa berupa pseudomembran berwarna putih atau kekuningan yang menutupi permukaan dari ulkus. Sementara itu, pada pemeriksaan fisik palpasi kelenjar getah bening dapat ditemukan limfadenopati perifer pada sebagian kecil pasien dengan penyakit Behcet.[15,19]
Pemeriksaan Regio Toraks dan Abdomen
Pada auskultasi di regio toraks dapat terdengar bunyi ronki kering pada kedua lapang paru. Pada pemeriksaan abdomen, dapat ditemukan adanya nyeri perkusi dan nyeri palpasi abdomen.[19,20]
Pemeriksaan Regio Ekstremitas dan Muskuloskeletal
Pada pemeriksaan sistem muskuloskeletal, ditemukan sendi tampak bengkak dan nyeri bila dipalpasi dengan range of motion (ROM) terbatas terutama pada lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan siku. Manifestasi klinis penyakit Behcet pada sendi dapat bersifat simetris maupun asimetris.[15,18-20]
Pemeriksaan Integumen
Bisa ditemukan lesi kulit eritema nodosum, lesi akneiformis, tromboflebitis, dan hipersensitivitas kulit pada pemeriksaan kulit. Eritema nodosum terjadi pada lebih dari dua pertiga pasien penyakit Behçet dan lebih sering terjadi pada wanita.[15,17]
Lesi kulit eritema nodosum biasanya muncul pada permukaan anterior kaki namun dapat juga terjadi pada wajah, lengan, dan gluteus. Lesi ini berupa nodul merah yang sedikit menonjol dengan indurasi subkutan dan nyeri tekan yang cenderung mengalami involusi dalam 10-14 hari tanpa ulserasi.[15,17-19]
Tabel 1. Keterlibatan Organ dan Temuan Klinis pada Penyakit Behcet
Keterlibatan Organ | Frekuensi (%) | Temuan klinis |
Regio Oral | 97-99% | Berupa ulkus oral atau stomatitis. |
Ulkus bersifat aftosa atau herpetiform yang terjadi di berbagai area cavum oral yang mengalami keratinisasi, termasuk gingiva, bibir, lidah, mukosa bukal, palatum durum, uvula, dan faring posterior. | ||
Deskripsi ulkus oral: terdapat pseudomembran berwarna putih atau kekuningan biasanya menutupi permukaan ulkus dengan diameter ulkus yang bervariasi (umumnya < 10 mm). | ||
Ulkus oral terasa sangat menyakitkan dan sedikit panas. | ||
Kulit | 50% | Eritema nodosum: nodul merah yang sedikit menonjol dengan indurasi subkutan dan nyeri tekan pada regio permukaan anterior kaki namun dapat juga terjadi pada wajah, lengan, dan gluteus. |
Mata | 50% | Temuan mata klasik pada penyakit Behçet: iridosiklitis dengan hipopion. |
Gonioskopi: adanya hipopion tersembunyi dalam banyak kasus. | ||
Salah satu ciri khas hipopion pada penyakit Behçet: perubahan pada posisinya seiring dengan gerakan kepala, dan dapat menghilang dengan cepat tanpa gejala sisa. | ||
Rekurensi pada gejala okular dapat menyebabkan sinekia posterior, sinekia anterior perifer, atrofi iris, dan glaukoma sekunder. | ||
Pemeriksaan oftalmoskopi: adanya diskus yang edema dan ablasi retina | ||
Sistem Saraf | 20% | Perubahan status mental, kejang, klonus, tanda Babinski positif, kesulitan berbicara dan menelan, penurunan pendengaran akut (acute deafness), labilitas emosional, serta penurunan kemampuan dalam mengingat dan belajar. |
Sistem Vaskular | 15-25% | Tromboflebitis superfisial ekstremitas bawah sering muncul secara linier dengan eritema dan nyeri tekan saat dipalpasi. |
Deep vein thrombosis (DVT) berkembang dalam beberapa kasus. | ||
Sistem Muskuloskeletal | 30-50% | Artritis lebih dominan terjadi pada ekstremitas bawah, terutama lutut, namun dapat terjadi dalam pola lain. Artritis cenderung bersifat sementara namun berulang. |
Kondisi artritis dapat berkembang menjadi nekrosis aseptik dalam prevalensi kasus yang sangat jarang terjadi. | ||
Sistem Gastrointestinal | 1-58% | Lesi ulseratif dapat menyebabkan nyeri tekan abdomen, kondisi diare berdarah, dan kadang-kadang perforasi usus. |
Lesi pada gastrointestinal tidak dapat dibedakan dengan lesi yang berhubungan dengan penyakit inflamasi usus tetapi umumnya terjadi di daerah ileocecal. | ||
Sistem Genitouri | 80% | Ulkus genital: gambaran mirip dengan ulkus oral, namun ulkus genital bertahan lebih lama dibandingkan ulkus oral dengan tepi ulkus yang lebih dalam |
Ulkus genital wanita: lesi genital umumnya muncul di lipatan labial namun juga dapat ditemukan di vulva dan vagina. | ||
Ulkus genital pria: lesi biasanya muncul di skrotum, namun bisa juga terjadi di daerah perianal dan batang penis. | ||
Epididimitis |
Sumber: dr.Eva Naomi, Alomedika, 2024.[15,18-20]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding penyakit Behcet adalah penyakit yang memiliki gambaran klinis yang mirip. Beberapa penyakit yang perlu dipertimbangkan saat menegakkan diagnosis penyakit Behcet adalah systemic lupus erythematosus (SLE), sarkoidosis, dan inflammatory bowel disease (IBD).[3,13,15]
Systemic Lupus Erythematosus
Systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan kelainan autoimun kronis yang menyebabkan inflamasi multisistemik. SLE memiliki gambaran yang sangat mirip dengan penyakit Behcet dan dapat melibatkan semua organ yang juga terlibat dalam penyakit Behcet. Namun, trombus inflamasi biasanya tidak terlihat pada SLE dan pemeriksaan autoantibodi spesifik SLE dapat membantu membedakan kedua kondisi ini.[15,21]
Sarkoidosis
Sarkoidosis merupakan penyakit granulomatosa multisistemik dengan penyebab yang belum diketahui. Kondisi sarkoidosis ditandai dengan adanya akumulasi dari sel limfosit T dan fagosit mononukleus.
Manifestasi klinis pada sarkoidosis sangat bervariasi. Namun, pada sarkoidosis keterlibatan organ paru-paru lebih dominan dibandingkan organ lain seperti kulit yang ditandai dengan eritema nodosum.
Pemeriksaan histopatologi dapat membantu membedakan kondisi sarkoidosis dengan penyakit Behcet, di mana pada kondisi sarkoidosis hasil pemeriksaan histopatologik akan menunjukkan adanya proses peradangan granulomatosa sel mononukleus.[15,22]
Inflammatory Bowel Disease
Selain adanya keterlibatan sistem gastrointestinal pada inflammatory bowel disease (IBD) dan penyakit Behcet, terdapat beberapa gambaran klinis yang serupa. Biopsi usus besar mungkin tidak cukup untuk membedakan kedua penyakit ini. Namun, sacroiliitis dan arthritis inflamasi aksial dapat terlihat pada IBD tetapi tidak pada penyakit Behcet.[15,23]
Pemeriksaan Penunjang
Hingga saat ini belum terdapat pemeriksaan penunjang yang dapat menjadi baku emas diagnosis penyakit Behcet. Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit Behcet meskipun tidak secara spesifik adalah pemeriksaan tes patergi, pemeriksaan marker atau penanda inflamasi, dan pemeriksaan histopatologi.[15,19]
Sementara itu, untuk pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium selain penanda inflamasi dan pemeriksaan pencitraan dapat digunakan untuk menilai manifestasi dan tingkat keparahan dari penyakit Behcet.[15,18-20]
Tes Patergi
Tes patergi atau pathergy test merupakan reaksi kulit terhadap trauma ringan (seperti tusukan jarum atau injeksi intrakutan) yang ditandai dengan adanya pustula steril atau eritematosa papula 24-48 jam setelah tes. Meskipun tes patergi tidak spesifik, namun tes ini diterima sebagai kriteria untuk mendiagnosis penyakit Behcet.[15,17,19]
Pemeriksaan Biomarker Inflamasi
Hasil dari pemeriksaan biomarker inflamasi menunjukkan adanya peningkatan, namun hasil tersebut hanya menunjukkan adanya proses inflamasi pada tubuh dan tidak dapat menjadi rujukan spesifik terhadap kepastian diagnosis penyakit Behcet.[15,18-20]
Pemeriksaan biomarker inflamasi yang dapat dilakukan pada penyakit Behcet adalah pemeriksaan kadar C-reactive protein (CRP), erythrocyte sedimentation rate (laju endap darah), dan serum sitokin seperti TNF𝛼, IFN, IL-1b, IL-6, dan IL-8).[15,18,20]
Pemeriksaan Histopatologi
Meskipun tidak ada temuan histologi yang spesifik yang menjadi ciri penyakit Behçet, namun sampel biopsi dari jaringan yang terkena seringkali menunjukkan adanya vaskulitis yang meluas pada arteri dan vena dengan berbagai ukuran.
Hasil biopsi kulit pada lesi kulit yang berkaitan dengan penyakit Behcet sering kali mencerminkan temuan nondiagnostik namun dapat digunakan untuk membedakan entitas penyakit alternatif.[15,19,20]
Pemeriksaan histopatologi melalui biopsi kulit dari lesi eritema nodosum menggambarkan adanya granuloma, folikulitis, vaskulitis leukositoklastik, infiltrat perivaskular, agregat konglomerat neutrofil intravaskular, pembengkakan sel endotel, nekrosis fibrinoid, dan infiltrasi perivaskular campuran.[15,19]
Sementara itu hasil biopsi dari cairan sendi pada pasien yang mengalami arthritis yang terkait dengan penyakit Behcet menunjukkan adanya infiltrat sel inflamasi pada sinovial, adanya infiltrasi limfosit polimorfonuklear, dan pengendapan Imunoglobulin G (IgG) di sinovium.[15,20]
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan untuk melihat ada tidaknya anemia akibat penyakit kronik. Pemeriksaan laboratorium tes ANA (antinuclear antibodies test) juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan potensi adanya penyakit lain seperti SLE, penyakit hati kronik, rheumatoid arthtritis, collagen vascular disease, skleroderma, dan penyakit tiroid autoimun.[15,18,19]
Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan pencitraan dapat dilakukan untuk melihat keterlibatan organ pada penyakit Behcet. Berikut beberapa jenis pemeriksaan pencitraan yang dapat dilakukan:
- Rontgen untuk menilai sendi
CT Scan kepala untuk menentukan ada tidaknya perdarahan dan iskemia
MRI atau MR Angiografi otak untuk menilai ada tidaknya iskemia dan vaskulopati serebral
- Angiografi untuk menilai ada tidaknya aneurisma
- Pemeriksaan ultrasonografi untuk mengukur ketebalan vena femoralis terkait dengan keterlibatan vaskular yang terlihat pada sekitar sepertiga pasien dengan penyakit Behcet.[15,18-20]
Kriteria Diagnosis
Dalam menegakkan diagnosis penyakit Behcet terdapat dua jenis kriteria yang direkomendasikan. Kriteria pertama adalah International Criteria for Behçet’s Disease dan kriteria kedua adalah International Study Group criteria for the diagnosis of Behçet’s Disease. Kedua tabel di bawah ini mendeskripsikan kriteria diagnosis penyakit Behcet.[18-20]
Tabel 3. International Criteria for Behçet’s Disease
Manifestasi Klinis | Skor |
Lesi okular | 2 |
Oral aphthosis | 2 |
Ulkus genital | 2 |
Lesi kulit | 1 |
Manifestasi klinis pada sistem saraf | 1 |
Manifestasi klinis pada vaskular | 1 |
Hasil positif pada tes patergi * | 1 |
Catatan: ● Pasien diklasifikasikan menderita penyakit Behcet apabila pasien memiliki jumlah skor 4. ● * Tes patergi bersifat opsional. |
Sumber: dr.Eva Naomi, Alomedika, 2024.[18-20]
Tabel 4. International Study Group Criteria for the Diagnosis of Behçet’s Disease
Manifestasi Klinis | Definisi |
Ulkus oral yang mengalami rekurensi | Diobservasi oleh dokter atau dilaporkan oleh pasien, berulang setidaknya tiga kali kali dalam satu periode 12 bulan |
Ditambah dua temuan berikut: | |
Ulkus genital yang mengalami rekurensi | Ulserasi atau jaringan parut dari aftosa genital yang berulang yang telah diobservasi oleh dokter atau dilaporkan oleh pasien |
Lesi okular | Uveitis anterior, uveitis posterior, atau sel-sel vitreus pada pemeriksaan slit lamp; atau vaskulitis retina yang diamati oleh dokter yang berkualifikasi (dokter spesialis mata) |
Lesi kulit | Lesi mirip eritema nodosum, diamati oleh dokter atau dilaporkan oleh pasien |
Pseudofolikulitis atau lesi papulopustular; atau nodul akneiformis yang diamati oleh dokter pada pasien pasca remaja yang tidak menerima terapi glukokortikoid | |
Hasil positif pada tes patergi | Tes ditafsirkan sebagai positif oleh dokter pada 24-48 jam, dilakukan dengan oblique. Insersi jarum dengan ukuran 20 atau lebih kecil dalam kondisi steril |
Sumber: dr.Eva Naomi, Alomedika, 2024.[18-20]
Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda