Diagnosis Deviasi Septum Nasal
Penegakkan diagnosis deviasi septum nasal didapatkan secara klinis dengan rhinoskopi anterior maupun endoskopi lewat visualisasi septum nasal yang deviasi. Pasien dapat datang tanpa keluhan atau mengeluh hidung tersumbat, gangguan tampilan hidung, atau mengorok. Selain itu, deviasi septum nasal yang berat dapat menyebabkan gangguan klinis yang kronis, seperti rhinosinusitis kronis.[6]
Anamnesis
Pada anamnesis, pasien dengan deviasi septum nasal umumnya mengeluhkan hidung tersumbat, bentuk hidung yang kurang estetik, atau mengorok. Akan tetapi, pasien juga dapat datang dengan asimtomatis.
Pasien sering kali mengeluhkan gejala obstruksi hidung unilateral atau bilateral yang tidak berkurang dengan dekongestan atau kortikosteroid topikal. Hal ini terjadi karena pada sisi hidung yang mengalami deviasi terdapat konka yang hipotrofi, sementara pada sisi kontralateral konka hipertrofi sebagai mekanisme kompensasi.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)