Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Deviasi Septum Nasal general_alomedika 2023-02-07T13:50:51+07:00 2023-02-07T13:50:51+07:00
Deviasi Septum Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Deviasi Septum Nasal

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Prognosis deviasi septum nasal bergantung pada derajat deviasi dan pada keadaan kronik dapat menjadi rhinosinusitis kronik dan obstructive sleep apnea (OSA).

Komplikasi

Jika deviasi septum nasal terjadi dalam derajat berat dan kronik, dapat timbul gangguan hidung yang kronik seperti sinusitis dan obstructive sleep apnea. Komplikasi juga bisa terjadi akibat tindakan operatif yang dilakukan, misalnya hematoma, infeksi, dan perforasi septum.[6,7]

Hematoma

Hematoma merupakan komplikasi yang jarang terjadi, tetapi perlu intervensi cepat jika terjadi. Akumulasi darah antara tulang rawan dan mukoperikondrium dapat mengganggu suplai darah. Tulang rawan avaskular dapat bertahan hingga 3 hari, tetapi setelah itu kondrosit akan mati dan tulang rawan akan diabsorpsi, sehingga dapat terjadi perforasi septum.

Tanda dan gejala hematoma pasca operasi meliputi nyeri hebat, pembengkakan, hematoma pada bibir atas dan area filtrum, serta obstruksi jalan napas nasal total.[7]

Infeksi

Adanya hematoma septum dapat menimbulkan infeksi yang mempercepat resorpsi kartilago septum. Drainase dan antibiotik dapat meminimalkan risiko infeksi. Gejala infeksi meliputi demam pasca operasi, mual, diare, eritroderma, dan hipotensi.

Pasien dapat diberikan salep bacitracin untuk mengurangi pertumbuhan Staphylococcus aureus yang sering menjadi etiologi. [7]

Kebocoran Cairan Serebrospinal

Kebocoran cairan serebrospinal jarang terjadi, tetapi berpotensi sangat serius. Hal ini biasanya merupakan hasil dari avulsi. Tata laksana dilakukan sesuai klinis, seperti tirah baring dan evaluasi hemodinamik.

Resolusi spontan biasanya terjadi. Pasien perlu waspada terhadap tanda dan gejala meningitis, yang meliputi nyeri kepala, fotofobia, kaku kuduk, dan demam.[7]

Obstruksi Hidung

Obstruksi persisten setelah resolusi edema pasca operasi dapat terjadi karena deviasi residual yang tidak diperbaiki pada saat operasi. Selain itu, sinekia dapat terbentuk antara septum dan turbinat di lokasi cedera mukosa.[7]

Perforasi Septum

Perforasi septum adalah komplikasi yang biasanya ditemukan pada periode pasca operasi jangka panjang. Pasien dapat mengeluhkan krusta, epistaksis, dan wheezing. Diagnosis ditegakkan dengan menggunakan rhinoskopi anterior, dan defek dapat diperbaiki dengan flap mukosa jika kurang dari 1,5 cm.[7]

Gangguan Penghidu

Anosmia merupakan komplikasi yang sangat jarang dan biasanya bersifat sementara. Adanya akumulasi cairan serosa ataupun darah di bawah flap mukoperikondrial dapat menghambat aliran udara ke daerah penciuman, sehingga menyebabkan gejala berkurangnya penciuman.[7]

Prognosis

Deviasi septum yang ringan dan jarang menimbulkan keluhan, kadangkala hanya memerlukan watchful waiting dan memiliki prognosis yang baik. Sementara itu, pada deviasi septum yang berat akan timbul gejala seperti hidung tersumbat, gangguan estetik, dan mengorok, yang dapat mengganggu kualitas hidup pasien.

Deviasi septum nasal yang simtomatik lebih disarankan untuk menjalankan tindakan koreksi secara operatif. Studi yang ada melaporkan bahwa tingkat kepuasan pasien dan perbaikan klinis setelah septoplasti cukup tinggi, dengan tingkat keberhasilan sekitar 70%.[14,15,18,21]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

6. Prasad S, Varshney S, Bist SS, Mishra S, Kabdwal N. Correlation study between nasal septal deviation and rhinosinusitis. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2013;65(4):363-366. doi:10.1007/s12070-013-0665-3
7. Watson D. Septoplasty. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/877677-overview
14. Tsang CLN, Nguyen T, Sivesind T, Cervin A. Long-term patient-related outcome measures of septoplasty: a systematic review. Eur Arch Otorhinolaryngol. 2018 May;275(5):1039-1048. doi: 10.1007/s00405-018-4874-y. Epub 2018 Jan 13. PMID: 29332171.
15. Srinivasan DG, Hegde J, Ramasamy K, Raja K, Rajaa S, Ganesan S, Velayutham P, Alexander A, Saxena SK. Comparison of the Efficacy of Septoplasty with Nonsurgical Management in Improving Nasal Obstruction in Patients with Deviated Nasal Septum - A Randomized Clinical Trial. Int Arch Otorhinolaryngol. 2021 Aug 23;26(2):e226-e232. doi: 10.1055/s-0041-1730993. PMID: 35602281; PMCID: PMC9122760.
18. Kim TK, Jeong JY. Deviated nose: Physiological and pathological changes of the nasal cavity. Arch Plast Surg. 2020 Nov;47(6):505-515. doi: 10.5999/aps.2020.01781. Epub 2020 Nov 15. PMID: 33238336; PMCID: PMC7700847.
21. Rudy SF, Kandathil C, Spataro EA, Moubayed SP, Most SP. Effect of Nasal Steroids on Nasal Obstruction in Septal Deviation: A Double-Blind Randomized Controlled Trial. Facial Plast Surg Aesthet Med. 2020 Jul/Aug;22(4):243-248. doi: 10.1089/fpsam.2020.0150. Epub 2020 May 18. PMID: 32423247.

Penatalaksanaan Deviasi Septum N...
Edukasi dan Promosi Kesehatan De...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Maret 2023, 09:35
Ingus menetes dari hidung kanan ketika menunduk
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter izin berdiakusi, pasien laki-laki usia 35 tahun dengan keluhan ingus menetes pd hidung kanan ketika menunduk, 3 hari ini disertai bercak dahak...
Anonymous
Dibalas 12 Desember 2022, 11:40
Hipertrofi konka dengan septum deviasi -THT ask the expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Rano, Sp. THT-KL, izin bertanya bagaimana tatalaksana hipertrofi konka pada deviasi septum nasi ya dok? Apakah ada medikamentosa atau harus...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.