Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Fraktur Hidung annisa-meidina 2023-11-02T11:42:38+07:00 2023-11-02T11:42:38+07:00
Fraktur Hidung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Fraktur Hidung

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan fraktur hidung dapat meliputi pendekatan konservatif dan intervensi bedah. Pendekatan konservatif mencakup reduksi tertutup untuk fraktur ringan, immobilisasi, terapi simptomatik, dan pemantauan. Di sisi lain, pendekatan bedah mungkin diperlukan untuk fraktur kompleks atau dengan deviasi signifikan, meliputi reduksi terbuka, stabilisasi, rekonstruksi, dan penanganan komplikasi.[2,13]

Penatalaksanaan Inisial

Tata laksana inisial dapat dilakukan dengan mengontrol epistaksis dan menutup laserasi pada kulit bagian luar bila memungkinkan.

Epistaksis dapat diatasi dengan menggunakan tekanan pada hidung, dan epistaksis yang lebih parah dapat ditangani dengan kauter atau nasal packing. Luka pada jaringan lunak dibersihkan termasuk benda-benda asing yang ada. Bila terdapat laserasi dapat ditutup dengan menggunakan jahitan.[1,2,13]

Reduksi Fraktur Hidung

Reduksi fraktur hidung tidak selalu diperlukan jika tidak terdapat deformitas atau pasien tidak mengkhawatirkan luaran estetiknya. Jika hidung masih dalam kondisi bengkak, maka evaluasi bentuk hidung dapat dilakukan 5 hingga 7 hari setelahnya. Dalam jangka waktu tersebut, pasien dapat dianjurkan untuk kompres dengan es dan selalu mengelevasi posisi kepala.[1]

Reduksi Tertutup

Pada fraktur hidung tanpa atau dengan deviasi yang ringan, terutama pada tulang hidung bagian bawah, reduksi tertutup dapat dilakukan. Ini melibatkan penyesuaian tulang kembali ke posisi semula dengan menggunakan teknik manual tanpa pembedahan. Pasien dengan fraktur hidung yang tidak terlalu parah dapat diberikan imobilisasi dengan nasogastric tube atau alat penyangga hidung untuk mempertahankan posisi tulang.

Prosedur reduksi dapat dilakukan dengan anestesi lokal. Reduksi harus dilakukan dalam kurun waktu 2 minggu setelah cedera terjadi, karena setelah itu tulang hidung dapat terfiksasi. Reduksi setelah rentang waktu tersebut lebih sulit dan kemungkinan memerlukan osteotomi.[1,2,13]

Reduksi Terbuka

Pada fraktur hidung yang lebih kompleks atau dengan deviasi yang signifikan, reduksi terbuka mungkin diperlukan. Ini melibatkan pembedahan untuk memposisikan kembali tulang secara tepat.

Pada kasus-kasus tertentu, penggunaan alat penyangga atau penyangga eksternal mungkin diperlukan untuk mempertahankan stabilitas tulang yang sudah direduksi. Pada kasus fraktur hidung yang kompleks atau melibatkan kerusakan struktur tulang dan jaringan lunak di sekitarnya, mungkin diperlukan tindakan rekonstruksi tambahan.

Septorhinoplasty terbuka dihindari pada keadaan akut karena terdapat gangguan pada tulang rawan atau jaringan lunak yang sering menyertai fraktur hidung. Bila dilakukan terlalu cepat, tindakan ini justru berisiko menyebabkan devaskularisasi akut. Oleh karena itu, septorhinoplasty terbuka biasanya dilakukan pada 3- 6 bulan setelah cedera terjadi.[2,9]

Penanganan Komplikasi

Penanganan komplikasi fraktur hidung membutuhkan pendekatan yang terperinci dan tergantung pada jenis komplikasi yang muncul.

Deformitas Septum Hidung

Evaluasi gradien dan jenis deviasi septum hidung melalui pemeriksaan fisik dan endoskopi nasal. Untuk deviasi septum hidung yang signifikan, koreksi septoplasti dapat dilakukan untuk mengembalikan septum ke posisi anatomi yang benar. Prosedur ini dapat melibatkan teknik pengangkatan atau reposisi tulang dan koreksi kartilago septum.[1-3,9]

Obstruksi Saluran Napas

Evaluasi derajat obstruksi dengan pemeriksaan fisik dan penilaian fungsi pernapasan nasal. Jika obstruksi signifikan, koreksi septum hidung atau prosedur turbinoplasti dapat dilakukan untuk memperbaiki fungsi pernapasan.[1-3,9]

Hematoma Septum

Terjadinya penumpukkan darah di bawah lapisan mukoperikondrial septum hidung biasanya muncul dengan gejala nyeri dan sumbatan hidung. Jika tidak segera diperbaiki, maka dapat berlanjut menyebabkan pembentukan abses di dalam septum, nekrosis dari tulang rawan, hingga kelainan bentuk hidung.

Drainase darah pada septum hidung dapat dilakukan dengan aspirasi menggunakan spuit, dan terus dilakukan pemantauan agar tidak kembali terjadi penumpukkan darah. Namun, untuk beberapa kasus diperlukan penanganan yang lebih kompleks di ruangan operasi dengan memasukan saluran kecil atau menggunakan jahitan untuk menghilangkan ruang mati dan mencegah darah terakumulasi kembali.[1,9]

Referensi

1. Alvi S, Patel BC. Nasal Fracture Reduction. Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538299/
2. Klinginsmith M, Katrib Z. Nasal Septal Fracture. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555912/
3. Besmens IS, Shahrdar C, Fontein DBY, Knipper S, Giovanoli P, Lindenblatt N. Efficacy of closed reduction of nasal fractures-a retrospective analysis with focus on factors affecting functional and aesthetic outcomes. J Plast Reconstr Aesthet Surg. 2023 Feb;77:371-378. doi: 10.1016/j.bjps.2022.11.010. Epub 2022 Nov 23. PMID: 36623373.
9. Haraldson SJ. Nasal Fracture. Medscape. 2023
13. Landeen KC, Kimura K, Stephan SJ. Nasal Fractures. Facial Plast Surg Clin North Am. 2022 Feb;30(1):23-30. doi: 10.1016/j.fsc.2021.08.002. PMID: 34809884.

Diagnosis Fraktur Hidung
Prognosis Fraktur Hidung
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 8 jam yang lalu
Tatalaksana yang tepat untuk kembung pada bayi usia 3 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Obat kembung pasa bayi usia 3 bulan apa yg aman dok? apakah cukup dengan pijat ILU dan gerakan mengayuh sepeda saja?
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibalas 7 jam yang lalu
Ayo Cukupkan SKP Anda Sekarang!
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
4 Balasan
Kepada sejawat dokter pengguna Alomedika,Sudahkah Anda mencukupkan SKP (Satuan Kredit Profesi) untuk perpanjang SIP?Yuk, maksimalkan kesempatan ini...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 10:22
ALOPALOOZA - Alomedika Point Bonanza Bidang Trauma (21-27 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter! Sudah minggu ketiga, tapi masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Rugi banget! Jangan kelewatan lagi, dan segera ikuti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.