Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Fraktur Hidung annisa-meidina 2023-11-02T11:39:39+07:00 2023-11-02T11:39:39+07:00
Fraktur Hidung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fraktur Hidung

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, kejadian fraktur hidung pada pria, baik yang masih muda maupun yang lebih tua, memiliki insiden hampir 2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Prevalensi puncak terjadi pada dekade ke-2 dan ke-3 kehidupan. Pada fraktur umum tulang hidung, biasanya bagian atas piramida hidung yang mengalami patah.[10]

Global

Insiden fraktur hidung lebih tinggi bila dibandingkan dengan fraktur tulang malar atau maksila, orbital, dan mandibula baik yang disebabkan karena mekanisme cedera berenergi rendah atau tinggi seperti kecelakaan lalu lintas.[6]

Dalam sebuah studi epidemiologi, dilaporkan bahwa 76,9% dari pasien adalah pria dan 23,1% adalah wanita. Kecelakaan lalu lintas (26,6%) dan jatuh (25,5%) merupakan penyebab utama dari fraktur hidung. Gejala klinis paling umum adalah nyeri tekan, pembengkakan hidung, dan deformitas.[10]

Indonesia

Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas masih menjadi penyebab utama dari fraktur kraniomaksilofasial, diikuti dengan terjatuh dan kekerasan. Kasus didapatkan lebih banyak pada laki-laki bila dibandingkan dengan wanita.

Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2018 mencatat bahwa cedera yang terjadi pada bagian kepala seperti mata, hidung, telinga, mulut, wajah, dan leher, memiliki insidensi sebesar 11,9%.[7]

Mortalitas

Mortalitas jarang terjadi pada fraktur hidung yang terisolasi. Namun, dalam kasus fraktur hidung yang disertai dengan cedera serius pada struktur wajah, tengkorak, atau organ dalam, terutama akibat trauma berat atau kecelakaan yang melibatkan kecepatan tinggi, mortalitas dapat terjadi akibat perdarahan, cedera otak traumatik, atau cedera organ dalam yang serius.[1,2,8]

Referensi

1. Alvi S, Patel BC. Nasal Fracture Reduction. Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538299/
2. Klinginsmith M, Katrib Z. Nasal Septal Fracture. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555912/
6. Epstein S, Ettinger RE. Nasal and Naso-orbito-ethmoid Fractures. Semin Plast Surg. 2021 Sep 23;35(4):263-268. doi: 10.1055/s-0041-1735791. PMID: 34819808; PMCID: PMC8604621.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 01.07/ Menkes/4622/2021 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Fraktur Kraniofasial
8. Pham TT, Lester E, Grigorian A, Roditi RE, Nahmias JT. National Analysis of Risk Factors for Nasal Fractures and Associated Injuries in Trauma. Craniomaxillofac Trauma Reconstr. 2019 Sep;12(3):221-227. doi: 10.1055/s-0039-1677724. Epub 2019 Jan 22. PMID: 31428247; PMCID: PMC6697477.
10. Davari R, Pirzadeh A, Sattari F. Etiology and Epidemiology of Nasal Bone Fractures in Patients Referred to the Otorhinolaryngology Section, 2019. Int Arch Otorhinolaryngol. 2023 Apr 28;27(2):e234-e239. doi: 10.1055/s-0043-1768208. PMID: 37125374; PMCID: PMC10147460.

Etiologi Fraktur Hidung
Diagnosis Fraktur Hidung
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 8 jam yang lalu
Tatalaksana yang tepat untuk kembung pada bayi usia 3 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Obat kembung pasa bayi usia 3 bulan apa yg aman dok? apakah cukup dengan pijat ILU dan gerakan mengayuh sepeda saja?
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibalas 7 jam yang lalu
Ayo Cukupkan SKP Anda Sekarang!
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
4 Balasan
Kepada sejawat dokter pengguna Alomedika,Sudahkah Anda mencukupkan SKP (Satuan Kredit Profesi) untuk perpanjang SIP?Yuk, maksimalkan kesempatan ini...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 10:22
ALOPALOOZA - Alomedika Point Bonanza Bidang Trauma (21-27 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter! Sudah minggu ketiga, tapi masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Rugi banget! Jangan kelewatan lagi, dan segera ikuti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.