Teknik Manajemen Luka Kronik
Pemilihan teknik manajemen luka kronik harus spesifik terhadap masalah klinis masing-masing pasien. Teknik yang akan dibahas terkait dengan debridemen luka, terapi luka tekanan negatif, dan terapi oksigen hiperbarik. Sementara itu, penggunaan antibiotik harus segera diberikan sesuai dengan hasil kultur, atau jika ada indikasi berikan antibiotik spektrum luas jangka pendek, seperti golongan kuinolon, aminoglikosida, dan sefalosporin.[16]
Persiapan Pasien
Prinsip penatalaksanaan luka kronik harus diawali dengan evaluasi luka, termasuk mekanisme terjadinya luka, risiko kontaminasi, cedera struktur yang lebih dalam, defisit perfusi, status tetanus, gangguan fungsi, dan banyaknya jaringan yang hilang. Prinsip TIME dapat digunakan dalam evaluasi luka, yaitu tissue, infection and inflammation, moisture, dan edge of wound.[15]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)