Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Manajemen Luka Kronik adira-deandra-chairie 2024-05-10T09:16:24+07:00 2024-05-10T09:16:24+07:00
Manajemen Luka Kronik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Manajemen Luka Kronik

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Pemilihan teknik manajemen luka kronik harus spesifik terhadap masalah klinis masing-masing pasien. Teknik yang akan dibahas terkait dengan debridemen luka, terapi luka tekanan negatif, dan terapi oksigen hiperbarik. Sementara itu, penggunaan antibiotik harus segera diberikan sesuai dengan hasil kultur, atau jika ada indikasi berikan antibiotik spektrum luas jangka pendek, seperti golongan kuinolon, aminoglikosida, dan sefalosporin.[16]

Persiapan Pasien

Prinsip penatalaksanaan luka kronik harus diawali dengan evaluasi luka, termasuk mekanisme terjadinya luka, risiko kontaminasi, cedera struktur yang lebih dalam, defisit perfusi, status tetanus, gangguan fungsi, dan banyaknya jaringan yang hilang. Prinsip TIME dapat digunakan dalam evaluasi luka, yaitu tissue, infection and inflammation, moisture, dan edge of wound.[15]

Persiapan Debridemen dan Terapi Luka Tekanan Negatif

Persiapan debridemen luka dan terapi luka tekanan negatif yang dilakukan di kamar operasi cukup serupa. Persiapan yang diperlukan terdiri dari:

  • Penjelasan indikasi, manfaat, dan risiko tindakan dilakukan untuk mendapatkan informed consent

  • Tes darah rutin yang umum dilakukan sebelum tindakan anestesi umum

  • Pemberian antibiotik profilaksis atau melanjutkan antibiotik definitif
  • Penghentian aspirin atau pengencer darah sejak 10 hari sebelum operasi [5,7,9]

Persiapan Terapi Oksigen Hiperbarik

Sebelum mendapatkan terapi oksigen hiperbarik, pasien perlu melakukan beberapa hal berikut:

  • Mendapat penjelasan indikasi, manfaat, dan risiko tindakan untuk mendapatkan informed consent

  • Menggunakan gaun khusus yang disediakan dan melepaskan segala atribut yang ada pada tubuh, termasuk benda-benda yang berpotensi meledak pada tekanan tinggi (seperti baterai)
  • Tidak menggunakan perawatan rambut ataupun kulit yang berbahan dasar petroleum sebelum tindakan
  • Menghentikan merokok selama mungkin, setidaknya 2 minggu sebelum tindakan[5,8]

Peralatan

Instrumen yang diperlukan saat debridemen luka adalah:

  • Kantong sampah tahan air, baskom emesis
  • Pad, sarung tangan bersih, sarung tangan steril, kacamata
  • Irigasi yang diresepkan, air steril atau cairan salin normal

  • Wadah steril, karet lunak atau kateter plastik
  • Skalpel, gunting iris[2,10]

Instrumen yang diperlukan untuk terapi luka tekanan negatif adalah:

  • Alcoholic chlorhexidine (2% chlorhexidine dalam 70% isopropyl alcohol) atau preparat 7,5% povidone-iodine, natrium klorida 0,9%, non-parafin

  • Tirai steril
  • Baki instrumen bedah ortopedi fragmen kecil steril atau baki instrumen bedah perawatan luka standar steril
  • Kasa steril, jaring polyester berlapis, pembalut khusus perekat tekanan negatif, pita sealant perekat transparan.
  • Hemostat, forcep, dan suction khusus untuk tindakan tekanan negatif (VAC/vacuum assisted closure)[3,7,11]

Sementara itu, peralatan yang dibutuhkan untuk terapi oksigen hiperbarik adalah mesin atau kamar oksigen hiperbarik itu sendiri.[8]

Posisi Pasien

Posisi pasien saat tindakan disesuaikan dengan lokasi luka dan kenyamanan pasien. Pasien dapat berbaring dalam posisi supine, tetapi  kasus memerlukan posisi prone atau lateral dekubitus.[7,8,10]

Prosedural

Prosedural yang dibahas terkait dengan debridemen luka, terapi luka tekanan negatif, dan terapi oksigen hiperbarik.

Prosedural Debridemen Luka

Pada debridemen luka yang dilakukan di kamar operasi, alat-alat pengukuran tanda vital dipasang sebelum tindakan dimulai dan tetap terpasang selama berlangsungnya tindakan. Pemberian anestesi umum dilakukan dan kadang dikombinasikan dengan anestesi lokal atau regional.

Posisi pasien disesuaikan agar nyaman dan luka bisa terekspos dengan baik. Debridemen dilakukan pada semua jaringan mati dan nekrotik. Langkah-langkah tindakan debridemen luka adalah:

  • Stabilkan tepi luka dengan forceps, lalu potong jaringan mati dengan skalpel atau gunting iris
  • Buat potongan tegak lurus dengan permukaan kulit, bukan miring (untuk memaksimalkan aposisi kulit selama penutupan)
  • Untuk membersihkan fistula, basahi sedikit kain kasa dan tarik dengan lembut melalui saluran ke arah yang berlawanan dengan fistula menggunakan forceps atau hemostat

Setelah debridemen, irigasi luka dilakukan kembali untuk menghilangkan kotoran yang tersisa. Selanjutnya, luka ditutup dan dibalut.[3,10,12]

Prosedural Terapi Luka Tekanan Negatif

Pasien diposisikan untuk mengekspos lukanya dengan tepat dan area tersebut dapat ditutup sebelum memulai tindakan. Langkah-langkah tindakan terapi luka tekanan negatif adalah:

  • Tutup luka dengan balutan khusus busa berpori dengan ukuran sesuai dimensi luka, di mana luka yang terlalu lebar memerlukan beberapa potong balutan
  • Pastikan untuk membalut luka dengan baik, serta hitung dan catat jumlah balutan yang digunakan
  • Tutupi pembalut busa dan area sekitar balutan dengan strip perekat transparan kedap udara
  • Posisikan VAC di atas pembalut
  • Dengan pengaturan sistem yang diinginkan, gerakan VAC yang menempel pada pembalut/strip perekat menelusuri seluruh area pembalut
  • Setelah selesai, VAC disambungkan ke tabung penghisap, di mana keberhasilan terapi ditandai dengan sinyal elektronik pada tabung penghisap yang muncul[7,9,11]

Prosedural Terapi Oksigen Hiperbarik

Pasien masuk ke kamar hiperbarik dan diposisikan duduk atau berbaring. Langkah-langkah tindakan terapi oksigen hiperbarik adalah:

  • Setting kamar hiperbarik dengan oksigen 100% dan tekanan 2,4 atm

  • Pasien tetap berada di dalam ruangan sampai 2 jam dengan tekanan yang sama, setelah selesai tekanan akan diturunkan berkala setiap 10 menit sampai mencapai tekanan normal.

Prosedur ini biasanya membutuhkan beberapa sesi, hingga dapat mencapai 33 kali.[8,13,14]

Follow Up

Setelah prosedur debridemen dan terapi luka tekanan negatif, pasien diobservasi terlebih dahulu di ruang pemulihan. Setelah itu, jika kondisi klinis baik maka pasien dapat dipulangkan dengan tata laksana nyeri. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan pilihan awal yang digabungkan dengan adjuvan, seperti antikonvulsan, antihistamin, atau benzodiazepin.[2,4,14]

Pasien juga perlu diobservasi pasca tindakan terapi oksigen hiperbarik, di mana pasien biasanya akan merasakan kelelahan dan pusing. Jika keluhan ini sudah hilang maka pasien dapat dipulangkan.[8,13]

Follow up jangka pendek biasanya dilakukan sekitar 5‒7 hari pasca tindakan, untuk menilai kondisi luka dan  perkembangan pemulihan lainnya. Follow up juga diperlukan untuk memantau kondisi dasar penyakit penyebab luka kronis tersebut.[2,14]

Referensi

2. Bowers S, Franco E. Chronic Wounds: Evaluation and Management. Am Fam Physician. 2020;101(3):159–66.
3. Han G, Ceilley R. Chronic Wound Healing: A Review of Current Management and Treatments. Adv Ther. 2017;34(3):599–610.
4. Eriksson E, Liu PY, et al. Chronic wounds: Treatment consensus. Wound repair Regen Off Publ Wound Heal Soc [and] Eur Tissue Repair Soc. 2022;30(2):156–71.
5. Labib AM, Winters R. Complex Wound Management. StatPearls Publishing. 2023.
7. Zaver V, Kankanalu P. Negative Pressure Wound Therapy. StatPearls Publishing. 2022.
15. Moore Z, et al. TIME CDST: an updated tool to address the current challenges in wound care. Journal of Wound Care. 2019;28(3):154-61.

Kontraindikasi Manajemen Luka Kr...
Komplikasi Manajemen Luka Kronik

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
    Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
  • Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering
    Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciendy Shintya Alhadi
Dibalas 06 Mei 2025, 17:16
Tata Laksana Tersangkut Kail Pancing
Oleh: dr.Ciendy Shintya Alhadi
10 Balasan
Alo dokter. Saya menemui pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan kail pancing tersangkut di jari. Kondisi kail bersih. Dilakukan ekstraksi dengan...
Anonymous
Dibalas 21 April 2025, 17:52
Apa diagnosis dan mohon terapi pada pasien dengan luka yang bernanah dan gatal
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter, Selamat pagi Mohon konsul pasien dengan luka di jari kaki, nanah, nyeri, gatal lebih dominanRiwayat pake salep aciclovir dari apotek namun luka...
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 09:36
Bagaimana menatalaksana jaringan nekrotik pada luka post kll yang diberi minyak tawon?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, maaf saya izin bertanya. Kbtulan saya dpt oasien laki2 usia 20 tahun dengan luka post kll 1 minggu lalu kondisi seperti pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.