Indikasi Pemeriksaan Fisik Abdomen
Indikasi pemeriksaan fisik abdomen adalah berbagai keluhan dan penyakit yang melibatkan organ dan struktur di abdomen. Banyak sekali keluhan yang memerlukan pemeriksaan fisik abdomen untuk evaluasi klinisnya, termasuk gangguan gastrointestinal, hepar, sistem urinaria, dan genital.[1,4,5]
Berbagai sistem yang membutuhkan pemeriksaan fisik abdomen adalah:
- Gastrointestinal: diare, konstipasi, nyeri perut, mual, muntah, anoreksia, alergi makanan, dan keracunan makanan
- Hepatologi: ikterus, massa abdomen, hepatomegali, splenomegali, asites, dan spider naevi
- Urologi: retensi urin, oliguria, hematuria, disuria, pyuria, dan kolik renal
- Genital dan reproduksi: dismenorea, leukorrhea, massa regio genital
- Trauma: trauma tembus abdomen, trauma tumpul abdomen[4]
Pemeriksaan fisik abdomen juga penting dilakukan dalam penegakan diagnosis berbagai penyakit, misalnya:
- Gastrointestinal: ileus obstruktif, ileus paralitik, gastritis, gastroenteritis, gastroesophageal reflux disease, apendisitis, hernia inguinalis, intususepsi
- Hepatologi: sirosis hepatis, hepatitis, kolesistitis, kolelitiasis, pankreatitis
- Hematologi: anemia hemolitik, malaria,
- Urologi: batu ginjal, retensi urin akibat benign prostatic hyperplasia, gagal ginjal, pyelonephritis
- Genital dan reproduksi: abortus, endometritis, perdarahan uterus abnormal
- Kongenital: atresia ani, atresia bilier, omfalokel
- Infestasi parasit: askariasis, ankilostomiasis, taeniasis, strongyloidiasis
- Infeksi: demam tifoid, sindrom nefrotik, demam dengue
- Keganasan: karsinoma pankreas, karsinoma gaster, neoplasma hepar seperti hepatocellular carcinoma
- Trauma: ruptur ginjal, ruptur uretra, trauma tumpul abdomen, trauma tembus abdomen[4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini