Indikasi Analisis Semen
Indikasi utama analisis semen atau tes sperma adalah infertilitas, yakni tidak adanya kehamilan setelah 1 tahun berhubungan seksual rutin tanpa kontrasepsi. Indikasi lainnya adalah follow-up setelah tata laksana tertentu yang dapat memengaruhi fungsi testis atau kelenjar asesoris, seperti setelah vasektomi.[4-6]
Waktu ideal untuk analisis semen setelah vasektomi adalah 8–16 minggu sesudah bedah.[4-6]
Analisis semen adalah pemeriksaan pertama untuk mengevaluasi fertilitas pria. Analisis semen dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi klinisi mengenai potensi fertilitas tetapi bukan merupakan tes fertilitas. Analisis semen dapat menilai produksi dan kematangan sperma, misalnya pada kondisi azoospermia atau oligospermia.[2,7]
Namun, tes ini tidak dapat menilai fertilitas sperma atau kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Hasil analisis semen dapat membantu klinisi mendiagnosis potensi penyebab infertilitas pria atau setidaknya merekomendasikan pemeriksaan selanjutnya untuk kedua pasangan. Namun, hingga saat ini masih terdapat kontroversi mengenai apa yang disebut sperma “normal” dan “patologis” dalam semen.[2,7]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini