Indikasi Digital Rectal Examination
Dahulu, indikasi digital rectal examination (rectal toucher atau colok dubur) adalah semua pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, terlepas dari keluhannya. Namun, saat ini tindakan ini hanya dilakukan apabila ada indikasi, misalnya gangguan gastrointestinal, urologi, neurologi, dan ginekologi.
Indikasi digital rectal examination adalah sebagai berikut :
- Kecurigaan penyakit rektum, misalnya pasien dengan keluhan perdarahan dari rektum, perubahan pola defekasi, pasien dengan keluhan benjolan pada anus
- Nyeri abdomen pelvis akut
- Pasien trauma abdomen, tulang belakang, atau pelvis
- Pasien pria dengan gejala pembesaran prostat, seperti nokturia, aliran urin tidak lancar, harus mengedan untuk bisa mengeluarkan urin, dan urin menetes di akhir berkemih
- Pasien wanita dengan penyakit ginekologi seperti tumor kavum Douglas atau yang dicurigai memiliki septum rektovagina
- Gangguan neurologi terkait berkemih dan defekasi [3,5]
Digital rectal examination pada praktiknya tidak terbatas pada indikasi-indikasi tersebut dan dapat dilakukan sebagai skrining pada pasien asimtomatis, misalnya untuk keperluan general medical checkup, disesuaikan dengan kondisi pasien dan kebutuhan diagnosis. Pemeriksaan ini dapat berguna dalam menegakan diagnosis berbagai penyakit seperti benign prostatic hyperplasia, kanker prostat, prostatitis, hemoroid, kehamilan ektopik terganggu, fisura ani, kondiloma anus, serta kanker anus dan rektum. [6]