Kontraindikasi Digital Rectal Examination
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk digital rectal examination (disebut juga rectal toucher atau colok dubur). Digital rectal examination harus dilakukan secara hati-hati dan selektif pada keadaan berikut :
- Pasien immunocompromised seperti pasien dengan neutropenia akibat kemoterapi dan pasien transplantasi
Prostatitis akut atau abses prostat yang mana manipulasi anus dan rektum dapat meningkatkan risiko diseminasi infeksi melalui darah [3,4,6]
Digital rectal examination pada pasien yang dicurigai abses prostat atau prostatitis sebaiknya didahului dengan pemeriksaan laboratorium darah untuk mengetahui jumlah neutrofil dan pasien sebaiknya sudah mendapat terapi antibiotik. [1]