Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening general_alomedika 2023-01-18T13:25:48+07:00 2023-01-18T13:25:48+07:00
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening

Oleh :
dr. Catherine Ranatan
Share To Social Media:

Pemeriksaan kelenjar getah bening (KGB) adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada kelenjar getah bening, misalnya limfadenopati, limfadenitis, tuberkulosis ekstraparu, dan metastasis kanker.

Kelenjar getah bening merupakan salah satu organ dari sistem limfatik yang berbentuk menyerupai kacang, berfungsi sebagai tempat beredarnya cairan limfa yang mengandung banyak sel B dan sel T.[1]

pemeriksaan KGB, pemeriksaan kgb cervical, pemeriksaan kgb cervical, alomedika

Kelenjar getah bening banyak terdapat di area tubuh tertentu dan biasanya berkelompok. Ada sekitar 600 nodus yang tersebar di seluruh tubuh, tetapi nodus ini dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok besar sesuai letaknya. Dari atas ke bawah, kelompok kelenjar getah bening adalah:

  • Nodus servikal yang terdiri dari submental, submandibular, preaurikular, tonsillar, supraklavikular, deep cervical, posterior aurikular, oksipital, dan skalenus
  • Nodus aksilaris yang terletak di aksila
  • Nodus epitroklear yang terletak di siku
  • Nodus inguinal yang terdapat di sekitar inguinal, terdiri dari dua kelompok kecil yaitu horizontal dan vertikal
  • Nodus poplitea yang terdapat di belakang lutut[2,3,10]

Kelenjar getah bening masuk dalam sistem limfatik yang berperan dalam imunitas. Kelenjar getah bening bekerja menyaring seluruh patogen yang melaluinya, baik melalui darah maupun melalui kulit.

Limfadenopati adalah kondisi dimana teraba masa nodul kelenjar getah bening >1 cm pada ≥1 kelenjar getah bening. Berdasarkan penyebarannya, limfadenopati dibagi menjadi terlokalisir dan generalisata. Dikatakan terlokalisir bila hanya ditemukan pada 1 daerah tubuh, misalnya hanya pada leher saja.

Sedangkan dikatakan generalisata, bila ditemukan pada ≥2 daerah tubuh, misalnya leher dan inguinal. Benjolan kelenjar getah bening dapat disertai dengan tanda inflamasi seperti kemerahan dan nyeri yang disebut limfadenitis.[4]

Penyebab limfadenopati dapat bermacam–macam, tetapi sering berhubungan dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), infeksi jaringan sekitar kelenjar getah bening, atau idiopatik. Selain itu, terdapat penyebab lainnya yang sangat beragam, mulai dari infeksi, HIV, reaksi alergi, penyakit autoimun, ataupun keganasan.[3,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology, 14th ed. John Wiley & Sons, Inc, 2014. p. 799-809
2. Abba AA, Khalil MZ. Clinical approach to Lymphadenopathy. Ann Nigerian Med 2012;6:11-7.
3. Gaddey HL, Riegel AM. Unexplained Lymphadenopathy: Evaluation and Differential Diagnosis. Am Fam Physician. 2016;94(11):896-903
4. Douketis JD. Lymphadenopathy. Merck Manuals, 2019. https://www.merckmanuals.com/professional/cardiovascular-disorders/lymphatic-disorders/lymphadenopathy
5. Biswas A, Gaztambide H, Wakefield DN, Sriram PS. A 61-year-old male with generalised lymphadenopathy presenting with shortness of breath and infiltrates on chest radiography. Breathe (Sheff). 2017;13(1):e17-e23. doi:10.1183/20734735.017716
10. Maini R, Nagalli S. Lymphadenopathy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558918/

Indikasi Pemeriksaan Kelenjar Ge...

Artikel Terkait

  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
  • Red Flags Benjolan di Axilla
    Red Flags Benjolan di Axilla
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2024, 16:34
Benjolan KGB dagu dan leher kanan pada anak 7 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, ijin konsul. Pasien anak perempuan 7 tahun, keluhan benjolan di dagu dan di leher kanan, ibu mengatakan kalo benjolan awalnya dileher belakang...
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2024, 06:52
Benjolan di belakang telinga tidak terasa nyeri sejak 1 tahun lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin berdiskusi dokter sekalian. Seorang anak perempuan datang dengan keluhan adanya benjolan di belakang telinga. Benjolan tidak terasa sakit atau nyeri,...
Muh jalel
Dibalas 29 April 2024, 07:57
Benjolan di bawah dagu yang tidak terasa sakit
Oleh: Muh jalel
1 Balasan
Alodok, ada pasian dengan keluhan ada benjolan di bawah dagu benjolan tersebut tidak sakit dan keras tolong bantuanya......

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.