Edukasi pasien dengan hasil pemeriksaan fisik payudara abnormal perlu mencakup interpretasi hasil dan anjuran pemeriksaan penunjang untuk mengonfirmasi diagnosis, seperti USG payudara, mamografi, atau biopsi sesuai kondisi tiap pasien. Dokter juga perlu menjelaskan rencana terapi dan prognosis setelah mengetahui diagnosis.[3,6]

Bila pasien tidak memiliki tanda dan gejala apa pun tetapi ingin menjalani pemeriksaan fisik payudara berkala untuk skrining, dokter perlu menjelaskan kepada pasien tentang pro dan kontra pemeriksaan fisik payudara untuk skrining kanker payudara pada pasien tanpa gejala karena hal ini sebenarnya masih bersifat kontroversial.[2-4,6]

Beberapa asosiasi medis menyatakan bahwa pemeriksaan klinis payudara pada pasien tanpa gejala belum terbukti bermanfaat, sedangkan beberapa asosiasi medis masih menganjurkan. Setelah dokter memberikan edukasi adekuat, pasien diharapkan dapat membuat informed decision berdasarkan pro dan kontra yang dipahami.[2-4,6]