Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Pemeriksaan Selaput Dara general_alomedika 2023-03-13T09:31:54+07:00 2023-03-13T09:31:54+07:00
Pemeriksaan Selaput Dara
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Pemeriksaan Selaput Dara

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan selaput dara adalah dengan visualisasi himen dengan posisi  litotomi, frog leg saat supinasi, atau posisi knee–chest. Pemeriksaan himen tidak memerlukan persiapan khusus, selain memberikan penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan dan mendapatkan persetujuan pasien. Peralatan yang dibutuhkan antara lain lampu pencahayaan yang baik, dengan instrumen tambahan seperti cotton swab, cairan salin, dan foley catheter.

Persiapan Pasien

Sebelum pemeriksaan dimulai, berikan penjelasan singkat dan jelas mengenai prosedur pemeriksaan. Pemberian penjelasan dapat dipermudah dengan bantuan alat peraga. Pada saat pemeriksaan berlangsung, pemeriksa sebaiknya ditemani oleh seorang asisten.[1]

Pasien atau wali pasien perlu memberikan persetujuan sebelum pemeriksaan dilakukan, dan memberikan persetujuan adanya asisten yang akan membantu selama pemeriksaan berlangsung. Minta informed consent.

Pendekatan yang baik diperlukan, terutama pada pasien prepubertas, agar rasa takut, malu, atau potensi trauma dapat diminimalisir. Pada kelompok pasien ini, kehadiran orang tua atau pengasuh selama pemeriksaan dilakukan dapat memberikan kenyamanan bagi anak. Pada anak yang sudah besar, dapat diberikan pilihan apakah anak ingin melihat proses pemeriksaan melalui cermin, karena terkadang hal ini dapat memberikan kenyamanan. [1]

Bila pemeriksaan genitalia ini sulit dilakukan, seperti pada kelompok dengan disabilitas fisik, gangguan perkembangan dan perilaku, dan pasien yang tidak kooperatif, sedasi dapat disarankan, atau pemeriksaan dapat dilakukan setelah beberapa kali kunjungan, atau pasien dirujuk ke ahli ginekologi.[1]

Peralatan

Peralatan yang digunakan pada saat pemeriksaan selaput dara antara lain ruangan dengan gorden dan pintu yang dapat dikunci agar privasi pasien dapat dijaga. Alat lain yaitu sarung tangan, meja pemeriksaan ginekologi dengan penyangganya, lampu cahaya yang baik, cairan salin, cotton swabs, dan foley catheter ukuran 18F.[1,4,8]

Posisi Pasien

Visualisasi himen dapat dilakukan dalam posisi litotomi, frog leg saat supinasi, atau posisi knee–chest. Posisi knee–chest adalah posisi saat pasien pronasi dengan mengangkat bagian bokong dan panggul, yang dapat memperlihatkan bagian inferior vagina dan himen, atau mungkin bagian atas vagina dan serviks.[1,8]

Pemeriksaan anak usia kurang 4 tahun dapat dilakukan dengan cara memposisikan anak pada pangkuan orang tua atau pengasuh, kemudian kaki anak mengangkang di atas kedua paha orangtua atau pengasuh. Bila anak mengijinkan, pemeriksaan dapat dilakukan di atas ranjang pemeriksaan dalam posisi supinasi, panggul abduksi, dan kaki dalam posisi frog leg.

Pada anak yang lebih dewasa dapat digunakan meja pemeriksaan ginekologi yang memiliki penyangga untuk kedua kaki. Pada saat pemeriksaan, posisikan kepala lebih tinggi, sehingga terdapat kontak mata dengan pasien selama pemeriksaan berlangsung.[1]

Prosedural

Setelah proses persiapan selesai, minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu. Setelah itu, pasien diminta untuk melepaskan pakaiannya dari bagian pinggang hingga ke bawah, kemudian tutup dengan selimut. Selimut hanya dibuka saat pemeriksaan dilakukan.[1,4]

Prosedur pemeriksaan selaput dara adalah:

  • Pasien diinstruksikan untuk berbaring di ranjang dalam posisi yang diinginkan
  • Setelah memposisikan pasien, lakukan separasi labia atau traksi labial untuk mempermudah visualisasi himen. Traksi labia dilakukan dengan cara pemeriksa menarik labia mayor ke arah luar dan posterior secara lembut menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
  • Kemudian, lakukan inspeksi pada himen[1,4,6]

Pada himen yang terpapar hormon estrogen, sering ditemukan redundant hymen, sehingga bila himen sulit tervisualisasi, pemeriksaan dapat dilakukan dengan bantuan cotton swab untuk menelusuri tepi himen.

Cotton swab sebelumnya perlu dibasahi oleh cairan salin. Visualisasi juga dapat dipermudah dengan cara memasukan cairan salin atau air hangat, sehingga himen seolah mengapung dan pergerakan himen dapat diobservasi saat air mengalir.[1,4]

Pemeriksaan yang lebih invasif dapat menggunakan insersi kateter foley ukuran 18 ke dalam vagina, kemudian balon kateter dikembangkan menggunakan udara. Kateter ditarik perlahan sehingga himen yang terbentang di atas balon kateter yang terinflasi dapat divisualisasi.[1,4]

Catatan Khusus

Hingga saat ini, tidak ada indikator tampilan himen yang dapat diandalkan dan terbukti secara ilmiah dapat mengonfirmasi terjadinya sanggama. Pemeriksaan selaput dara sering disalahgunakan untuk mendeteksi keperawanan pada seorang wanita.

Himen yang intak serta perdarahan yang terjadi pada saat berhubungan seksual tidak dapat digunakan sebagai bukti keperawanan. Hal ini karena himen merupakan jaringan dengan pembuluh darah yang relatif sedikit, sehingga bila terjadi penetrasi tidak akan menyebabkan perdarahan yang signifikan.

Sebagian besar kasus terjadinya perdarahan setelah koitus disebabkan oleh laserasi pada dinding vagina akibat kurangnya lubrikasi dan penetrasi paksa. Perdarahan ini juga tidak rutin dijumpai pada saat dilakukannya koitus yang pertama.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Braverman PK, Breech L, The Committee on Adolescence. Gynecologic Examination for Adolescents in Pediatric Office Setting. American Academy of Pediatrics. 2010; 126(3): 583-590.
3. Mishori R, Ferdowsian H, Naimer K, Volpellier M, McHale T. The Little Tissue that Couldn’t Dispelling Myths About The Hymen’s Role in Determining Sexual History and Assaults. Reproductive Health. 2019;16:74.
4. Deye KP, Jackson AM. Children: Normal Anogenital Anatomy and Variants. Encyclopedia of Forensic and Legal Medicine 2nd edition. 2016, pages 500-512. https://www.sciencedirect.com/topics/immunology-and-microbiology/hymen
6. Olson RM, García-Moreno C. Virginity testing: a systematic review. Reprod Health. 2017 May 18;14(1):61. doi: 10.1186/s12978-017-0319-0. PMID: 28521813; PMCID: PMC5437416.
8. Bialy A, Wray AA. Gynecologic Examination. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534223/
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diagnosis and Management of Hymenal Variants. ACOG Committee Opinion No. 780. Obstet Gynecol 2019;133:e372

Kontraindikasi Pemeriksaan Selap...
Komplikasi Pemeriksaan Selaput Dara

Artikel Terkait

  • Hymen: Morfologi dan Mitosnya
    Hymen: Morfologi dan Mitosnya
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 8 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 5 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.