Kontraindikasi Test Pack
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk dilakukannya test pack. Bila dicurigai adanya positif palsu atau negatif palsu, maka metode pemeriksaan lain dengan akurasi lebih tinggi disarankan. Metode pemeriksaan yang lebih akurat adalah radioimmunoassay beta human chorionic gonadotropin (hCG) kuantitatif dan ultrasonografi (USG) kandungan.[2,7-9]
Kondisi pada Negatif Palsu
Beberapa penyebab negatif palsu yang paling sering adalah perkiraan periode menstruasi yang tidak akurat sehingga tes dilakukan saat kadar hCG dalam urine belum cukup untuk memperlihatkan hasil positif. Pada beberapa kasus, terdapat waktu yang lebih panjang dari periode ovulasi hingga implantasi, sehingga pada kondisi ini dianjurkan agar tes kehamilan dilakukan setidaknya 14 hari dari terakhir kali berhubungan seksual.[2,6-9]
Spesimen urine yang terdilusi juga dapat menyebabkan hasil negatif palsu. Hasil negatif palsu karena faktor-faktor tersebut bukan disebabkan oleh kurangnya akurasi tes kehamilan rumahan tersebut, tetapi lebih diakibatkan belum tepatnya waktu pemeriksaan berdasarkan siklus haid yang dialami, atau akibat bervariasinya waktu untuk implantasi.[2,7-9]
Kondisi pada Positif Palsu
Penyebab hasil positif palsu adalah adanya darah atau protein pada urine, human error dalam interpretasi, dan kontaminasi obat-obatan atau senyawa lain, seperti aspirin, carbamazepine, methadone, pH urine yang tinggi, atau cairan mani. Riwayat penggunaan obat kesuburan yang mengandung hCG untuk induksi ovulasi atau fase luteal juga dapat menyebabkan hasil positif palsu.[2,7-9]
Adanya keganasan seperti koriokarsinoma, kanker kandung kemih, dan neoplasma ovarium juga dapat menunjukkan hasil positif palsu. Perlu dipertimbangkan juga adanya kesalahan pada alat, seperti alat yang sudah kadaluarsa atau tidak menunjukkan label kontrol saat digunakan.[2,7-9]
Penting untuk diingat bahwa medikasi tidak menyebabkan hasil tes positif palsu, kecuali obat-obatan yang mengandung hCG, atau antibodi tertentu, meski jarang.[6]
Saat anamnesis, dokter harus menggali riwayat menstruasi dan riwayat hubungan seksual untuk melihat apakah tes sudah dilakukan di waktu yang tepat. Pada kondisi di mana positif palsu atau negatif palsu dicurigai, sebaiknya penegakan diagnosis tidak dilakukan hanya berdasarkan hasil test pack saja tetapi juga dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang lain yang relevan.[2,7-9]