Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Konsentrator Oksigen general_alomedika 2024-12-19T13:55:43+07:00 2024-12-19T13:55:43+07:00
Konsentrator Oksigen
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Konsentrator Oksigen

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Komplikasi konsentrator oksigen umumnya berkaitan dengan komplikasi terapi oksigen dan juga komplikasi dari alat ataupun mesin konsentrator oksigen yang digunakan.[1,2]

Komplikasi Terapi Oksigen

Komplikasi yang mungkin terjadi terkait dengan terapi oksigen antara lain gagal napas hiperkapnia, hipoventilasi, atelektasis serap, dan keracunan oksigen.[1,3]

Gagal napas hiperkapnia dapat dicegah dengan mengenali kelompok pasien yang berisiko tinggi terhadap komplikasi tersebut. Contoh populasi ini adalah pasien yang mendapat terapi oksigen jangka panjang, memiliki obstruksi jalan napas permanen akibat bronkiektasis, menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), mengalami fibrosis paru akibat tuberkulosis, obesitas, mengalami penyakit neuromuskular, atau overdosis opiat dan benzodiazepine.[4,7]

Keracunan oksigen dapat diidentifikasi dari beberapa gejala dan tanda seperti batuk, nyeri retrosternal, sesak napas, ronki basah, hipoksemia arteri progresif, infiltrasi paru bilateral. Gejala dan tanda terkadang sulit dikenali pada penyakit paru progresif.[7,11]

Komplikasi Alat

Komplikasi akibat alat seperti penggunaan nasal kanul ataupun masker oksigen dapat berupa keringnya mukosa hidung dan iritasi kulit. Laju aliran oksigen yang tinggi (>6 L/menit) tanpa sistem humidifikasi yang efektif dapat memicu mukosa hidung mengering, bahkan berisiko juga mengalami perdarahan dan obstruksi jalan napas. Iritasi kulit dapat terjadi pada kulit yang bersentuhan langsung dengan nasal kanul dan masker, yaitu area hidung, pipi, leher, dan telinga.[6,11]

Komplikasi Mesin Konsentrator Oksigen

Komplikasi mesin konsentrator oksigen umumnya terkait dengan ketidaksesuaian laju aliran dan konsentrasi oksigen. Biasanya hal ini terjadi akibat masalah umum yang melibatkan sistem air-intake, kenop kontrol filter yang tidak berfungsi, dan terkontaminasi material tertentu. Gas oksigen dari pemasangan nasal kanul atau masker oksigen yang kurang rapat juga dapat mempengaruhi konsentrasi udara dalam ruangan, sehingga mengganggu penyerapan nitrogen pada filter udara mesin.[8,9]

Luka Bakar

Terapi oksigen jangka panjang dapat menyebabkan luka bakar pada wajah dan saluran napas atas. Hal ini bisa berbahaya dan mengancam nyawa. Paparan api, misalnya dari rokok atau lilin, saat menggunakan oksigen suplemental merupakan penyebab tersering.[12,13,14]

 

Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita

Referensi

1. Hardavella G, Karampinis I, Frille A, Sreter K, Rousalova I. Oxygen devices and delivery systems. Breathe (Sheff). 2019.
2. O'Driscoll BR, Howard LS, Earis J, et al. BTS guideline for oxygen use in adults in healthcare and emergency settings. Thorax 2017.
4. Sharma S, Kishner S. Pulmonary rehabilitation. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/319885-overview#a1
6. Melani AS, Sestini P, Rottoli P. Home oxygen therapy: re-thinking the role of devices. Expert Rev Clin Pharmacol 2018.
7. Sarkar M, Niranjan N, Banyal PK. Mechanisms of hypoxemia [published correction appears in Lung India. 2017 Mar-Apr;34(2):220]. Lung India. 2017.
8. FDA. Pulse Oximeters and Oxygen Concentrators: What to Know About At-Home Oxygen Therapy. 2021. https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/pulse-oximeters-and-oxygen-concentrators-what-know-about-home-oxygen-therapy
9. WHO. Concentrator, oxygen. 2012. https://www.who.int/medical_devices/innovation/hospt_equip_11.pdf
11. Weekley MS, Bland LE. Oxygen Administration. [Updated 2021 Apr 28]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551617/
12. Sharma G, Meena R, Goodwin JS, et al. Burn injury associated with home oxygen use in patients with chronic obstructive pulmonary disease. Mayo Clin Proc 2015; 90:492.
13. Carlos WG, Baker MS, McPherson KA, et al. Smoking-Related Home Oxygen Burn Injuries: Continued Cause for Alarm. Respiration. 2016.
14. Tiep B, Carter R. Long-term supplemental oxygen therapy. Uptodate. 2024.

Teknik Konsentrator Oksigen
Edukasi Pasien Konsentrator Oksigen

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
    Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
  • Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
    Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
    Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 08:30
Neonatus dgn desaturasi SpO2 92-92% apakah ini suatu kondisi yg berbahaya dan perlu ranap
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy kemaren kedatangan px neonatus 13 hari, dikatakan pilek oleh ibunya sejak 3 hari terakhir dan ketika tidur nafasnya tampak kurang nyaman....
dr. Muh Bayu Setiono
Dibalas 21 Mei 2024, 06:47
Tipe tabung oksigen
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
2 Balasan
Siapa tau ada yg tau tentang tabung oksigen. Kalau mau tau tabung oksigen yg kita punya tipe D atau E atau H itu bisa lihat dimana ya?Soalnya untuk mengukur...
Anonymous
Dibalas 31 Agustus 2023, 10:36
Nasal canul untuk pemberian oksigen 2-4 lpm
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok, ijin bertanya....Nasal canul utk O2 2-4 lpm....NRBM harus 10-15 lpm....5-9 lpm kita pakai apa dok jika nrbm tidak bisa/tidak boleh? Trmksh

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.