Pedoman Klinis Terapi Pasangan
Pedoman klinis terapi pasangan atau couple therapy yang utama adalah klinisi membantu pasangan memahami masalah yang mendasari hendaya dalam relasi mereka, mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, meningkatkan empati dan pengertian satu sama lain, dan meningkatkan keintiman.
Dalam melakukan terapi pasangan, klinisi perlu membangun hubungan terapeutik yang baik dengan pasangan. Jelaskan tujuan dan proses terapi. Tidak lupa pula untuk membuat kontrak terapi yang berisikan waktu pertemuan, frekuensi dan panjang sesi, biaya, kesepakatan ketika salah satu pasangan tidak datang, dan kesepakatan tentang sesi individu dalam terapi.
Pilih teknik terapi pasangan yang dirasa paling sesuai setelah melakukan evaluasi terlebih dulu. Tidak semua pasangan dapat langsung mengikuti terapi bersama atau conjoint. Memaksakan pasangan untuk dipertemukan saat mereka tidak siap dapat memperburuk masalah relasi. Selain itu, jika terdapat kondisi yang menyebabkan kurangnya kendali emosi pada salah satu atau kedua pihak, seperti gangguan impuls atau gangguan panik, maka terapi sebaiknya ditunda hingga masalah tersebut diatasi.
Selama terapi, dorong pasangan untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang perasaan dan pikiran mereka. Bantu pasangan untuk menemukan cara-cara baru untuk berkomunikasi dan menyelesaikan konflik. Dorong pasangan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjaga hubungan mereka tetap sehat.[1,4,6-12]