Pendahuluan CT Scan Kepala
Computed Tomography atau CT scan kepala merupakan pemeriksaan radiologi noninvasif yang banyak digunakan, misalnya pada kasus stroke, cedera otak traumatik, ataupun tumor. Pemeriksaan CT scan kepala dapat dilakukan dengan atau tanpa kontras, sesuai dengan indikasi klinis masing-masing pasien.[1,2]
CT scan kepala menggunakan teknologi komputer berbasis sinar X untuk melihat komponen intrakranial. CT scan kepala menghasilkan gambar penampang otak pada beberapa level, serta dapat memberikan gambaran tiga dimensi dari kranium dan pembuluh darah otak menggunakan perangkat lunak khusus.
CT scan kepala memiliki banyak keuntungan dibandingkan modalitas pencitraan lain. CT scan kepala dapat dilakukan secara cepat dan tersedia luas, sehingga memungkinkan dokter untuk mengonfirmasi atau mengeksklusi diagnosis dengan lebih efektif. CT scan kepala juga telah dilaporkan menurunkan kebutuhan akan pembedahan darurat, serta menurunkan proporsi pasien yang membutuhkan rawat inap. Seiring kemajuan teknologi, CT scan kepala juga semakin memiliki resolusi spasial yang lebih baik dan waktu pemindaian yang lebih singkat.[1]
Risiko yang harus dipertimbangkan pada tindakan CT scan kepala adalah paparan radiasi. Paparan radiasi ini telah dilaporkan meningkatkan risiko keganasan, seperti tumor otak, terutama pada pediatri. Penggunaan kontras juga berisiko menyebabkan reaksi alergi dan gangguan ginjal.
Pada pasien dengan klaustrofobia, gejala cemas dan panik dapat muncul selama pemeriksaan. Sedasi mungkin diperlukan pada populasi pasien ini.[3-6]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH