Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik CT Scan Kepala yogi 2023-06-19T13:32:17+07:00 2023-06-19T13:32:17+07:00
CT Scan Kepala
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik CT Scan Kepala

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan CT scan kepala secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu teknik step-and-shoot (sequential) dan volumetric acquisition (helical).

Pada pemindaian step-and shoot, pasien digerakkan memasuki scanner sepanjang sumbu longitudinal, lalu berhenti sejenak untuk dilakukan penangkapan gambar transaksial pada setiap posisi di sepanjang sumbu. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan konvensional yang hanya menghasilkan gambar potongan aksial. Selain itu, prosedur ini membutuhkan waktu pemeriksaan yang lebih lama, serta memiliki risiko terbentuknya artefak yang lebih besar.

Saat ini, kebanyakan alat CT scan telah mampu melakukan pemeriksaan dengan teknik helical. Pemeriksaan ini berlangsung secara kontinu tanpa perlu adanya jeda, sehingga dapat menghasilkan gambaran tiga dimensi secara komplit. Meski  demikian, belum diketahui pasti apakah ada perbedaan akurasi diagnostik dari kedua jenis teknik pemindaian CT scan tersebut, karena studi yang ada masih menunjukkan hasil berbeda-beda.[17,18]

Persiapan Pasien

Persiapan awal meliputi edukasi kepada pasien seputar indikasi pemeriksaan CT scan kepala, prosedur pemeriksaan, serta mendapatkan informed consent pasien. Jika pemeriksaan CT scan menggunakan zat kontras, anamnesis seputar riwayat alergi pasien serta pemeriksaan fungsi ginjal perlu dilakukan. Pada pasien dengan riwayat alergi atau asthma, penggunaan obat untuk menurunkan risiko alergi dapat dipertimbangkan. Pasien juga diedukasi mengenai risiko terjadinya alergi terhadap zat kontras.

Pada beberapa keadaan, pasien mungkin memerlukan prosedural sedasi. Sedasi digunakan untuk memastikan pasien tenang dan pemeriksaan berjalan dengan aman. Beberapa keadaan yang mungkin memerlukan sedasi adalah CT scan kepala pada pasien anak, pasien dengan klaustrofobia, pasien dengan nyeri hebat, dan pasien penurunan kesadaran.

Perbedaan Persiapan Pasien Dengan dan Tanpa Kontras

Prosedur CT scan kepala tanpa kontras tidak perlu didahului dengan puasa, tetapi pada CT scan kepala dengan kontras, pasien dianjurkan tidak makan selama 3 jam sebelum pemeriksaan. Selain itu, pemeriksaan fungsi ginjal juga perlu dilakukan jika zat kontras akan digunakan.

Pasien disarankan menggunakan baju yang nyaman serta melepaskan perhiasan, jam tangan, dan barang lainnya yang terbuat dari metal untuk mencegah terjadinya artefak pada hasil pemindaian. Jika pasien pernah melakukan pemeriksaan radiologi kepala sebelumnya, hasil pemeriksaan dapat dibawa untuk dibandingkan dengan pemeriksaan terbaru sebagai bahan evaluasi.

Jika pemeriksaan CT scan kepala dilakukan dengan kontras, pemasangan jalur intravena akan dilakukan terlebih dahulu sebagai media untuk memasukkan zat kontras ke dalam tubuh pasien. Zat kontras juga dapat diberikan secara oral sebagai tambahan dari kontras intravena. Pasien diminta untuk meminum cairan zat kontras sebelum pemeriksaan CT scan dilakukan.[2,3,16]

Peralatan

Peralatan yang digunakan pada CT scan kepala adalah alat scanner, tabung sinar X, meja baring, komputer, ruang pemeriksaan CT scan, interkom, tombol panggilan, zat kontras, serta  peralatan dan obat untuk kondisi gawat darurat.[2,3,7,16]

Scanner

Scanner adalah sebuah mesin besar yang berbentuk seperti donat dalam posisi berdiri. Suatu scanner semestinya memenuhi atau melebihi spesifikasi berikut agar dapat menghasilkan pemindaian kepala yang diterima secara klinis:

  • Durasi pemindaian tidak melebihi 2 detik per irisan
  • Ketebalan irisan minimal ≤ 2 mm
  • Jarak waktu antara pemindaian tidak melebihi 4 detik, walaupun dapat lebih lama apabila media zat kontras intravaskular tidak digunakan
  • Resolusi spasial yang terbatas hendaknya diukur untuk memastikan bahwa alat scannerini sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrik. Resolusi spasial terbatas ini semestinya melebihi 10 lp/cm untuk suatu penampilan gambar lapangan yang kurang dari 24 cm
  • Table pitchseharusnya tidak melebihi 2:1

  • Menggunakan tabung rotasi dengan kecepatan kurang dari satu detik[2,7]

Tabung Sinar X

Tabung sinar X pada CT scan adalah tabung yang bergerak secara tipikal mengelilingi kepala.[2,3]

Meja Baring

Meja baring untuk CT scan harus dapat digerakkan masuk dan keluar dari lubang mesin. Meja baring ini secara perlahan bergerak saat pengambilan gambar pencitraan. Bantal dan sabuk digunakan untuk fiksasi kepala pasien agar tidak bergerak selama pemindaian berlangsung.[2,3,7]

Komputer Khusus

Sinar X yang diserap oleh jaringan tubuh akan dideteksi oleh mesin scanner dan ditransmisikan ke komputer khusus. Komputer ini berfungsi untuk memproses data pencitraan yang kemudian dikirim ke sistem komunikasi dan penyimpanan gambar. Selanjutnya, hasil pencitraan akan dibaca oleh seorang ahli radiologi yang terlatih.[2,3,7]

Ruang Pemeriksaan CT scan

Ruang pemeriksaan untuk CT scan terbagi dalam 2 ruangan yang dipisahkan oleh sebuah jendela besar. Ruangan pertama merupakan ruang pemindaian, tempat scanner dan pasien berada. Ruangan kedua merupakan tempat tenaga medis mengoperasikan mesin.[2,3,7]

Interkom

Interkom disediakan agar pasien dapat berkomunikasi dengan petugas.[2,3,7]

Tombol Panggilan

Tombol panggilan diletakkan di dekat pasien di dalam ruang CT scan. Alat ini disediakan untuk pasien yang mengalami masalah selama prosedur pemeriksaan agar bisa dengan mudah memberitahu petugas pelaksana tes ini.[2,3,7]

Zat Kontras

Zat kontras yang digunakan untuk CT scan, harus disimpan pada tempat yang aman dan dalam suhu ruangan yang sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh produsen alat. Penggunaannya kepada pasien mesti dimasukkan dengan perlakuan yang steril.[2,7]

Peralatan dan Obat Kegawatdaruratan

Peralatan dan obat kegawatdaruratan perlu tersedia di ruangan CT scan agar dapat segera digunakan jika terjadi reaksi alergi atau efek samping zat kontras. Tanggal kadaluarsa dari obat-obatan ini perlu dipantau secara rutin.[2,7]

Posisi Pasien

Pada pemeriksaan CT scan kepala, pasien berbaring telentang pada meja baring. Kedua lengan dan tangan pasien diletakkan pada sisi tubuh dan kepala diposisikan di garis tengah scanner. Posisi kepala tersebut hendaknya difiksasi dengan velcro band supaya tidak bergerak pada saat pemeriksaan berlangsung. Hal ini penting untuk menghindari munculnya artefak yang disebabkan oleh gerakan.

Posisi kepala dipertahankan, agar pemindaian yang dilakukan paralel terhadap basis kranium, dan tidak terhadap bola mata. Pemindaian terhadap bola mata dihindari dengan menggunakan proteksi bismuth sekali pakai. Selama pemeriksaan, pasien diminta tenang dengan sikap diam. Pasien diminta untuk tetap dalam posisi senyaman mungkin dengan tidak mengesampingkan prosedur pemeriksaan.[2,19]

Prosedural

Pasien diposisikan di meja baring, kemudian meja akan bergeser memasuki lubang dari mesin scanner. Tabung sinar X akan berputar mengelilingi kepala pasien dan memancarkan sinar X yang akan ditangkap oleh mesin scanner dan ditransmisikan menjadi gambar ke komputer yang telah terhubung.

Gambar yang dihasilkan menggunakan skala unit Hounsfield untuk menunjukkan radiosensitivitas jaringan tubuh. Air bernilai 0, udara bernilai negatif 1000, dan tulang bernilai positif 400 hingga 2000. Selama pemeriksaan, tenaga medis akan mengawasi prosedur melalui ruang kendali.[2,3]

Follow Up

Pengawasan pada CT scan kepala dilakukan pada saat pelaksanaan, selesai pemeriksaan, dan jangka panjang.

Pada saat pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan terutama dilakukan pada pasien yang mendapatkan zat kontras. Hal yang perlu diawasi adalah kemungkinan timbulnya efek samping ringan hingga berat.

Setelah selesai pemeriksaan, observasi terus dilanjutkan selama beberapa jam untuk memantau kemungkinan timbulnya efek samping zat kontras, seperti bengkak, gatal, eritema, dan kesulitan bernapas.

Untuk jangka panjang, hal-hal yang harus diawasi adalah banyaknya paparan radiasi selama prosedur serta riwayat paparan radiasi. Hal ini penting karena berhubungan dengan jumlah kumulatif paparan radiasi pasien.[1,2]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Power SP, Moloney F, Twomey M, James K, O'Connor OJ, Maher MM. Computed tomography and patient risk: Facts, perceptions and uncertainties. World J Radiol. 2016;8(12):902-915. doi:10.4329/wjr.v8.i12.902
2. Fertikh D. Head Computed Toomography Scanning. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2110836-overview
3. Patel PR, De Jesus O. CT scan. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
7. American College of Radiology. ACR–ASNR-SPR Practice Parameter for the Performance of Computed Tomography (CT) of the Head. 2020.
16. Iordache AM, Docea AO, Buga AM, et al. The incidence of skin lesions in contrast media-induced chemical hypersensitivity. Exp Ther Med. 2019;17(2):1113-1124. doi:10.3892/etm.2018.7056
17. Pace I, Zarb F. A comparison of sequential and spiral scanning techniques in brain CT. Radiol Technol. 2015 Mar-Apr;86(4):373-8.
18. Davis AJ, Ozsvath J, Vega E, Babb JS, Hagiwara M, George A. Continuous Versus Sequential Acquisition Head Computed Tomography: A Phantom and Clinical Image Quality Comparative Study. J Comput Assist Tomogr. 2015 Nov-Dec;39(6):876-81. doi: 10.1097/RCT.0000000000000289.
19. Isa INC, Rahmat SMS, Dom SM, Kayun Z, Karim MKA. The effects of mis-centering on radiation dose during CT head examination: A phantom study. J Xray Sci Technol. 2019;27(4):631-639. doi: 10.3233/XST-190491.

Kontraindikasi CT Scan Kepala
Komplikasi CT Scan Kepala

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
    Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke
    Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.dr Ahmad krinein
Dibalas 14 April 2025, 09:18
Apa pertolongan pertama (berupa obat) pada pasien dengan cidera kepala GCS 10
Oleh: dr.dr Ahmad krinein
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien cidera kepala dfn gcs 10 untuk pertolongan pertama apa obat yv saya kasih
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 09:12
Stroke dengan tanda sulit diajak bicara dan lidah mencong ke kiri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya apabila pasien sulit untuk diajak bicara sejak 1 hr yll. Lidah mencong ke kiri.Untuk hemisphere yg terkena apakah yg kiri?
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 13:27
Vitamin C untuk Cephalhematoma
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien perempuan usia 53 tahun datang ke IGD dengan benjolan Cephalhematoma di regio ocipitalis dengan ukuran 7x7 cm setelah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.