Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi CT Scan Tulang Belakang annisa-meidina 2024-03-12T13:42:52+07:00 2024-03-12T13:42:52+07:00
CT Scan Tulang Belakang
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Kontraindikasi CT Scan Tulang Belakang

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Tidak terdapat kontraindikasi absolut untuk CT scan tulang belakang atau CT scan spine, tetapi penggunaan kontras berisiko menyebabkan reaksi alergi, termasuk anafilaksis. Selain itu, meskipun umumnya aman, penggunaan CT scan selama kehamilan juga memerlukan pertimbangan cermat mengenai manfaat dan potensi risikonya.[11-14]

Kontraindikasi Kontras

Riwayat reaksi kontras derajat berat dianggap sebagai kontraindikasi relatif terhadap pemberian media kontras dengan golongan yang sama di masa mendatang. Jika golongan media kontras yang sama diperlukan dan tidak ada alternatif, maka premedikasi harus dilakukan jika memungkinkan.

Pasien dengan gagal ginjal akut atau estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR) kurang dari 30ml/min/1.73m2 yang tidak menjalani hemodialisis juga merupakan kontraindikasi relatif.

Selain itu, penggunaan metformin sebaiknya dihentikan sementara pada pasien yang akan menjalani pemeriksaan CT scan dengan kontras intravena teriodinasi. Ini dilakukan untuk mencegah penumpukan metformin di tubuh akibat pemberian kontras.[14]

Risiko pada Kehamilan dan Janin

Kecacatan janin akibat radiasi mulai terjadi pada dosis sekitar 50 mGy. Pada prosedur CT scan kepala, leher, dan dada, estimasi rentang dosis fetus pada prosedur berkisar antara 0.001-1.0 mGy, sedangkan estimasi rentang dosis fetus pada prosedur CT scan lumbal berkisar antara 1.1-10 mGy. Namun, perlu diperhatikan bahwa pencitraan berulang memiliki efek kumulatif sehingga mungkin dapat mencapai dosis tersebut.[15,16]

Pada dosis di bawah 100 mGy, tidak terdapat risiko kecacatan yang teridentifikasi. Pada dosis di atas 100 mGy, terdapat risiko untuk terjadinya defisit perkembangan janin, termasuk  malformasi, retardasi pertumbuhan, retardasi mental, dan mikrosefali. Kadar radiasi melebihi 150-200 mGy memiliki risiko yang lebih tinggi dan signifikan terhadap malformasi perkembangan pada janin.[17]

Media kontras yang paling umum dipakai pada prosedur CT scan adalah media kontras teriodinasi. Meskipun media kontras teriodinasi dapat melewati plasenta dan memasuki sirkulasi janin atau langsung masuk ke dalam cairan ketuban, hasil penelitian pada hewan melaporkan bahwa tidak terdapat efek teratogenik atau mutagenik dari penggunaan media kontras tersebut.[14]

Referensi

11. Kadom N, Palasis S, Pruthi S, Biffl WL, Booth TN, Desai NK, et al. ACR Appropriateness Criteria® Suspected Spine Trauma-Child. J Am Coll Radiol. 2019 May;16(5S):S286–99.
12. Wang MX, Beckmann NM. Imaging of pediatric cervical spine trauma. Emerg Radiol. 2021 Feb;28(1):127–41.
13. Booth TN, Iyer RS, Falcone RA, Hayes LL, Jones JY, Kadom N, et al. ACR Appropriateness Criteria® Back Pain-Child. J Am Coll Radiol. 2017 May;14(5S):S13–24.
14. American College of Radiology. ACR Manual on Contrast Media. 2023.
15. Lucas AN, Tay-Lasso E, Zezoff DC, Fierro N, Dhillon NK, Ley EJ, et al. Significant variation in computed tomography imaging of pregnant trauma patients: a retrospective multicenter study. Emerg Radiol. 2023 Dec 27.
16. Lowe S. Diagnostic imaging in pregnancy: Making informed decisions. Obstet Med. 2019 Sep;12(3):116–22.
17. American College of Radiology. ACR–SPR Practice Parameter for Imaging Pregnant or Potentially Pregnant Patients with Ionizing Radiation. 2023.

Indikasi CT Scan Tulang Belakang
Teknik CT Scan Tulang Belakang

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
  • Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
    Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
  • Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
    Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
  • Perbedaan Spondylosis, Spondylolysis, dan Spondylolisthesis Lumbal
    Perbedaan Spondylosis, Spondylolysis, dan Spondylolisthesis Lumbal
  • Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
    Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 29 Januari 2024, 11:51
Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022 – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!American College of Surgeons sudah memperbaharui rekomendasinya untuk spinal cord injury pada tahun 2022. Nah, pada edisi tahun 2022, rekomendasi...
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:31
Cedera Saraf - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S. Ijin bertanya dok. Apabila ada lesi neurologis pada orang dewasa yang menyebabkan neuronnya terputus, misalnya karena trauma....
Anonymous
Dibalas 11 Januari 2022, 11:03
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.