Kontraindikasi Laryngoscopy
Kontraindikasi laryngoscopy berbeda-beda sesuai jenisnya akan tetapi secara umum, laryngoscopy akan sulit dilakukan jika terdapat obstruksi atau trauma pada jalan napas yang dapat mempersulit visualisasi laring serta adanya penyakit yang dapat diperparah akibat tindakan ini, misalnya koagulopati.[3,7,8]
Indirect Laryngoscopy
Indirect laryngoscopy merupakan prosedur laryngoscopy paling sederhana dan tidak memiliki efek samping. Namun perlu hati-hati pada pasien yang dicurigai mengalami epiglotitis akut.[9]
Direct Laryngoscopy
Kontraindikasi direct laryngoscopy adalah sebagai berikut:
- Pasien dengan penyakit pada glotis atau supraglotis, misalnya epiglotitis
- Pasien dengan trauma pada daerah laring
- Kelainan anatomi yang menghalangi masuknya laryngoscope[3,7]
Flexible Fiberoptic Laryngoscopy
Kontraindikasi fiberoptic laryngoscopy adalah
- Obstruksi jalan napas yang sangat berat, seperti kanker atau kegagalan visualisasi glotis pada nasoendoscopy
- Peningkatan tekanan intrakranial atau intraokular yang dapat diperparah oleh batuk
- Trauma, terutama pada trauma dengan pemisahan cricotrachea. Trauma kraniofasial dengan perdarahan aktif pada orofaring merupakan kontraindikasi relatif
- Koagulopati yang meningkatkan risiko epistaksis pada intubasi fiberoptic melalui nasal
- Alergi terhadap anestesi lokal
- Pasien tidak kooperatif[8,11]
Bullard Laryngoscopy
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk penggunaan Bullard laryngoscope. Namun, penggunaan laryngoscopy ini pada situasi yang sulit tidak disarankan bagi operator yang belum terampil dan kurang berpengalaman. Pada kondisi ini, flexible fiberoptic laryngoscopy dapat menjadi alternatif jika tersedia.[4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri