Pendahuluan Pemeriksaan Fisik Hidung
Pemeriksaan fisik hidung mencakup inspeksi, palpasi, rhinoskopi, dan pemeriksaan fungsi penghidu. Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan keluhan hidung, seperti hidung tersumbat, cairan keluar dari hidung dan tenggorok, bersin berulang, epistaksis, dan gangguan penghidu.[1–3]
Penyakit pada hidung adalah salah satu yang paling sering ditemui di praktik klinik. Pemeriksaan fisik hidung dapat membantu menegakkan diagnosis berbagai penyakit, termasuk polip hidung, sinusitis, dan rhinitis. Pemeriksaan fisik hidung dan rhinoskopi telah terbukti sebagai teknik paling efisien untuk mengidentifikasi penyakit infeksi, inflamatorik, atau neoplasma pada hidung.[4]
Pada pemeriksaan fisik hidung, dilakukan inspeksi pada bagian eksternal hidung, kavum nasal dan sinus paranasal, pemeriksaan patensi nasal, penilaian septum hidung, pemeriksaan konka, serta adanya epistaksis atau sekret nasal.[5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli