Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi MRI Jantung annisa-meidina 2024-04-15T15:00:10+07:00 2024-04-15T15:00:10+07:00
MRI Jantung
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi MRI Jantung

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Indikasi pemeriksaan MRI jantung atau Cardiac Magnetic Resonance (CMR) antara lain untuk evaluasi dan diagnosis penyakit jantung iskemik, infark miokard, gagal jantung, kardiomiopati, inflamasi miokard, aritmia, penyakit jantung bawaan, kelainan katup jantung, dan penyakit vaskular. MRI jantung merupakan modalitas pencitraan non-invasif dan bebas radiasi yang memberikan gambaran parameter fungsi dan anatomi jantung.[4]

Penyakit Jantung Iskemik

MRI jantung direkomendasikan sebagai pemeriksaan kelas I untuk mengevaluasi nyeri dada akut atau cedera miokardium pada pasien dengan arteri koroner yang tidak tersumbat. Selain bermanfaat sebagai alat diagnostik, pemeriksaan MRI jantung pada penyakit jantung iskemik juga memiliki manfaat prognostik.[4,6]

Infark Miokard

MRI jantung dapat digunakan untuk mendeteksi infark miokard yang tidak terdeteksi. Infark yang tidak terdeteksi didefinisikan dengan adanya LGE (late gadolinium enhancement) yang konsisten dengan gejala infark miokard tanpa adanya riwayat penyakit sebelumnya.[5,6]

Gagal Jantung

MRI jantung berperan penting dalam evaluasi pasien dengan gagal jantung. Pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai pemeriksaan awal sebelum evaluasi invasif pada pembuluh koroner dilakukan, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi area jantung yang sulit divisualisasikan secara jelas dengan ekokardiografi, seperti apeks ventrikel kiri atau ventrikel kanan.[4]

MRI jantung dapat memberikan informasi etiologi serta prognostik gagal jantung. Ini dapat meliputi kardiomiopati iskemik, kardiomiopati dilatasi, miokarditis, kardiomiopati peripartum, dan amiloidosis jantung.[1]

Kardiomiopati

Pedoman dari The American College of Cardiology-American Heart Association 2020 mengeluarkan rekomendasi penggunaan MRI jantung untuk diagnosis kardiomiopati hipertrofi.[5]

MRI jantung memiliki kemampuan untuk menghitung karakteristik jaringan, salah satunya yaitu parameter relaksasi yang dapat digunakan sebagai biomarker diagnosis dan panduan terapi pada kardiomiopati akibat kelebihan besi. Pengembangan pencitraan T2 memungkinkan penghitungan besi hepar dan miokard non-invasif dan memudahkan inisiasi dan titrasi terapi kelasi besi sehingga menurunkan risiko kematian akibat gagal jantung pada pasien dengan thalassemia.[4]

MRI jantung juga menjadi alat diagnostik penting untuk Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC) yang memiliki karakteristik aritmia ventrikel dan temuan patologis berupa hilangnya miosit dan fibrosis pada ventrikel.[5]

Tabel 1. Rekomendasi Penggunaan MRI Jantung pada Kardiomiopati

rekomendasiMRI

Sumber: dr. Siti Solichatul Makkiyyah, Alomedika, 2024.[5]

Inflamasi Miokard

Pedoman European Society of Cardiology (ESC) merekomendasikan MRI jantung sebagai pemeriksaan kelas I untuk evaluasi pasien dengan dugaan inflamasi miokard. Miokarditis dapat didiagnosis jika didapatkan edema dan inflamasi atau cedera jaringan pada pencitraan T2 dan T1, pada distribusi non-iskemik. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari AHA 2020 mengenai miokarditis fulminan.[4,5]

Aritmia

MRI jantung berperan penting dalam identifikasi pasien dengan peningkatan risiko aritmia. MRI jantung dapat mengidentifikasi area jaringan fibrotik dan membantu menentukan titik target gangguan elektrofisiologi jantung.

MRI jantung banyak digunakan untuk merencanakan prosedur ablasi aritmia. Pencitraan anatomi 3 dimensi dapat membantu menentukan jumlah vena pulmonal dan derajat remodeling fibrosis atrium yang mempengaruhi keberhasilan prosedur.[4]

Penyakit Jantung Bawaan

Penggunaan MRI jantung pada penyakit jantung bawaan memiliki berbagai manfaat, terutama tidak adanya efek radiasi yang berbahaya bagi pasien usia muda serta tidak terbatasnya pencitraan akibat acoustic window yang buruk yang sering terjadi pada ekokardiografi. Penilaian ukuran dan fungsi ventrikel serta aliran darah yang akurat dan presisi memungkinkan penentuan waktu dilakukannya intervensi bedah.[4]

Kelainan Katup Jantung

MRI jantung berperan penting dalam memberikan penghitungan akurat dari fraksi ejeksi ventrikel yang diperlukan untuk menentukan waktu intervensi bedah pada kondisi kelainan katup jantung. Meskipun pemeriksaan ekokardiografi doppler masih menjadi modalitas pemeriksaan utama, namun penggunaan MRI jantung dapat mendukung temuan ekokardiografi.[4]

Penyakit Vaskular

MRI jantung bermanfaat memberikan gambaran pembuluh darah besar dan aorta, serta evaluasi plak koroner, yang seringkali memerlukan intervensi pada pasien dengan kelainan katup jantung. Selain itu, prosedur invasif seperti kateterisasi juga dapat dilakukan dengan bantuan panduan Magnetic Resonance, sehingga meminimalisir radiasi.[4]

Referensi

1. Elmadi J, Satish Kumar L, Pugalenthi LS, Ahmad M, Reddy S, Barkhane Z. Cardiovascular Magnetic Resonance Imaging: A Prospective Modality in the Diagnosis and Prognostication of Heart Failure. Cureus. 2022 Apr 5;14(4):e23840. doi: 10.7759/cureus.23840.
4. Ismail TF, Strugnell W, Coletti C, Božić-Iven M, Weingärtner S, Hammernik K, Correia T, Küstner T. Cardiac MR: From Theory to Practice. Front Cardiovasc Med. 2022 Mar 3;9:826283. doi: 10.3389/fcvm.2022.826283.
5. Gulsin GS, McVeigh N, Leipsic JA, Dodd JD. Cardiovascular CT and MRI in 2020: Review of Key Articles. Radiology. 2021 Nov;301(2):263-277. doi: 10.1148/radiol.2021211002.
6. Tseng WY, Su MY, Tseng YH. Introduction to Cardiovascular Magnetic Resonance: Technical Principles and Clinical Applications. Acta Cardiol Sin. 2016 Mar;32(2):129-44. doi: 10.6515/acs20150616a.

Pendahuluan MRI Jantung
Kontraindikasi MRI Jantung

Artikel Terkait

  • PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
    PCI Tidak Efektif untuk Angina Stabil - Telaah Jurnal Alomedika
  • Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
    Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
  • Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
    Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
  • Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
    Memahami Terapi Dual Antiplatelet setelah Percutaneous Coronary Intervention
  • Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Perlu Tidaknya Puasa Sebelum Kateterisasi Jantung – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 April 2024, 08:20
Pasien dengan nyeri dada pasca pemasangan stent jantung
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, apabila pasien mengeluhkan nyeri dada setelah 2 tahun pasca pemasangan stent tindakan yang perlu dilakukan di rumah apa ya dok? obat apa...
dr. Andrea
Dibalas 21 September 2023, 14:55
Perbandingan Kondisi Nyata Penggunaan Clopidogrel, Prasugrel, dan Ticagrelor pada Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Primer – Telaah Jurnal Alomedika
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Primary percutaneous coronary intervention (PPCI) digunakan untuk pasien STEMI, tetapi pemilihan inhibitor P2Y12 masih menjadi pertanyaan. Perbandingan...
dr. Intan Fajriani
Dibalas 29 Maret 2022, 09:49
Live Webinar : "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan." Selasa, 29 Maret 2022. Pukul 19.00 - 22.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Virtual Book 5/8 - Kupas Tuntas Gagal Jantung Kanan."Narasumber :dr. Estu Rudiktyo, Sp.JP (K) FIHAModerator :dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.