Pendahuluan Pemeriksaan Fisik Dada
Pemeriksaan fisik dada merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan pada pelayanan kesehatan di berbagai kondisi klinis seperti gagal jantung, gangguan katup jantung, infeksi paru, atau pneumothorax.
Pemeriksaan fisik dada dilakukan dengan empat proses, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pada inspeksi dada, pola pernapasan dan bentuk dada dinilai klinisi.
Beberapa keadaan, seperti pectus excavatum dan barrel chest dapat ditemukan melalui inspeksi dada. Pemeriksaan dilanjutkan dengan palpasi dada, yang terdiri atas pemeriksaan taktil fremitus, ekspansi dada, dan denyut apeks jantung.
Perkusi dada dapat menentukan batas jantung dan mendeteksi adanya cairan atau udara yang tidak pada tempatnya di rongga dada. Pemeriksaan fisik dada diakhiri dengan pemeriksaan auskultasi untuk menilai suara paru dan jantung.
Hasil pemeriksaan fisik dada akan membantu klinisi dalam menentukan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan, misalnya pemeriksaan radiologi seperti rontgen thorax atau EKG, untuk menegakkan diagnosis. Rujukan dan konsultasi kepada dokter spesialis dapat dilakukan tergantung pada jenis penyakit dan kondisi pasien.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja