Efek Samping dan Interaksi Obat Codeine
Efek samping codeine atau kodein yang terutama perlu diwaspadai adalah adiksi opiat dan depresi pernapasan. Interaksi obat terjadi bila codeine dikonsumsi dengan obat lain yang dimetabolisme jalur CYP2D6, seperti amiodarone, simetidin, dan metoclopramide.
Efek Samping
Codeine mungkin menimbulkan adiksi opiat. Selain itu, obat ini berisiko menimbulkan efek samping berbahaya seperti bronkospasme, laringospasme, depresi pernapasan, dyspnea, dan reaksi anafilaksis akibat obat. Efek samping respirasi yang berbahaya ini terutama berisiko terjadi pada anak-anak.[26,27]
Efek samping lain yang ringan dan sering ditemukan pada penggunaan codeine adalah rasa kantuk berlebihan, konstipasi, mual, muntah, pusing, dan mulut kering. Pada tingkat yang lebih jarang, keluhan seperti gatal, penurunan nafsu makan, dan iritabilitas juga dapat ditemukan. Biasanya, efek samping seperti mengantuk dan sembelit menjadi alasan utama pasien menghentikan penggunaan codeine.[26,27]
Bila ditinjau berdasarkan sistem organ yang berpotensi terkena dampak, efek samping codeine adalah sebagai berikut:
- Sistem saraf: gangguan cemas, penurunan kesadaran, rasa kantuk, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, dan gangguan keseimbangan
- Sistem respirasi: depresi pernapasan, bronkospasme, laringospasme, dyspnea
- Sistem kardiovaskular: palpitasi, sinkop, dan hipotensi
- Sistem gastrointestinal: kram perut, rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, muntah, konstipasi, dan pankreatitis
- Kulit: ruam, produksi keringat berlebihan, dan urtikaria[28]
Manajemen Overdosis dengan Naloxone
Sebelum memulai terapi atau memberikan dosis yang baru, dokter perlu menilai apakah pasien membutuhkan naloxone. Naloxone berguna untuk mengatasi overdosis opioid. Naloxone dipertimbangkan untuk diberikan jika pasien juga menggunakan depresan sistem saraf pusat lain, beriwayat penyalahgunaan opioid, atau beriwayat overdosis opioid. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang akses terhadap naloxone.[35]
Interaksi Obat
Penggunaan obat lain yang melibatkan metabolisme melalui CYP2D6 harus diwaspadai oleh dokter yang meresepkan codeine. Amiodarone, simetidin, dan metoclopramide dapat berkompetisi dengan codeine karena turut melibatkan CYP2D6 dalam jalur metabolismenya. Dampak yang mungkin muncul adalah penurunan konversi codeine menjadi morfin yang memperlambat onset dan efek farmakologis codeine.[1-3]
Sebaliknya, obat rifampicin dan dexamethasone dapat meningkatkan konversi codeine menjadi morfin serta menurunkan tingkat eliminasi codeine.[1-3]
Obat lain yang juga merupakan substrat CYP2D6 yang perlu diwaspadai interaksinya dengan codeine adalah imipramin, risperidon, dan flecainide. Penggunaan bersama obat-obat tersebut sebaiknya dihindari atau setidaknya diberi jeda waktu yang aman agar tidak mengganggu efektivitas obat terhadap penyakit terkait.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur