Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Ibuprofen general_alomedika 2022-05-31T08:07:57+07:00 2022-05-31T08:07:57+07:00
Ibuprofen
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Ibuprofen

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Farmakologi ibuprofen bekerja sebagai antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik melalui inhibisi produksi hormon prostaglandin. Ibuprofen dimetabolisme di dalam hati secara cepat dan didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Waktu paruh ibuprofen adalah sekitar 2 jam dan diekskresikan secara lengkap dalam 24 jam.

Farmakodinamik

Secara umum kerja ibuprofen sebagai antiinflamasi, analgesik dan antipiretik adalah dengan cara inhibisi pada jalur produksi prostanoids, seperti prostaglandin E2 (PGE2) dan prostaglandin I2 (PGI2), yang bertanggungjawab dalam mencetuskan rasa nyeri, inflamasi dan demam.[10]

Ibuprofen menghambat aktivitas enzim siklooksigenase I dan II, sehingga terjadi reduksi pembentukan prekursor prostaglandin dan tromboksan. Selanjutnya, akan terjadi penurunan dari sintesis prostaglandin, oleh enzim sintase prostaglandin. Mekanisme obat seperti ini juga dapat ditemukan pada jenis obat anti inflamasi steroid lainnya yaitu aspirin.[10]

Secara spesifik, mekanisme kerja ibuprofen sebagai antiinflamasi adalah melalui modus aksi yang multipel yaitu:

  • Mencegah akumulasi dan adhesi leukosit seperti neutrofil, polimorfonuklear, dan monosit makrofag pada jaringan yang mengalami inflamasi
  • Menghambat produksi dan aksi leukosit-leukosit yang bersifat inflamogen seperti leukotrien B4, nitrit oksida, interleukin-1
  • Reduksi jalur aferen dan eferen mediasi rasa nyeri[3]

Mekanisme kerja ibuprofen sebagai antipiretik terdiri dari dua aksi, yaitu mengendalikan produksi leukocyte-derived interleukin-1 dan komponen peptida lainnya dari pirogen endogen, dan menginhibisi secara langsung produksi pirogen endogen atau interleukin-1 PGE2, yang diinduksi oleh hipotalamus.[3]

Pengendalian rasa nyeri oleh ibuprofen melibatkan beberapa mekanisme yang berbeda, namun berhubungan satu sama lainnya. Kerja ibuprofen menginhibisi produksi prostaglandin dan nitrit oksida, yang berperan sebagai impuls aferen rasa nyeri di perifer dan transmisi spino-thalamic.[3]

Di samping itu, ibuprofen dapat menstimulasi produksi zat analgesik anandamide secara endogen, yang bersifat cannabinoid-like analgesic, dengan cara menginhibisi enzim yang menghidrolisis zat tersebut menjadi arachidonic acid.[3]

Farmakokinetik

Ibuprofen cepat diabsorpsi lalu kemudian dimetabolisme di dalam hati secara cepat dan didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Waktu paruh ibuprofen adalah sekitar 2 jam dan diekskresikan secara lengkap dalam 24 jam.

Absorpsi

Ibuprofen cepat diabsorpsi, setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat adalah 80%. Ibuprofen lysine, atau garam ibuprofen lebih cepat diabsorpsi dibandingkan jenis asam ibuprofen.[11-14]

Konsentrasi puncak ibuprofen lysine, atau garam ibuprofen adalah sekitar 45 menit, sedangkan asam ibuprofen adalah sekitar 90 menit. Konsentrasi puncak ibuprofen dalam serum umumnya berlangsung sekitar 1‒2 jam.

Bioavailabilitas obat hampir tidak dipengaruhi oleh makanan. Juga tidak terdapat interferensi absorpsi ibuprofen, apabila diberikan bersamaan dengan antasida, baik yang mengandung aluminium hidroksida, maupun magnesium hidroksida.[11-14]

Metabolisme

Ibuprofen secara cepat dimetabolisme di dalam hati, menghasilkan metabolit-metabolit seperti asam propionat fenil hidroksimetil propil, dan asam propionik fenil karboksipropil.[3,12]

Distribusi

Ibuprofen didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh, terutama berkonsentrasi dalam cairan sinovial. Keberadaan obat ibuprofen dalam cairan sinovial adalah lebih lama daripada dalam plasma. Obat ini terikat pada protein sekitar 90‒99%, terutama dengan albumin.[11-14]

Eliminasi

Waktu paruh obat dalam serum adalah sekitar 1,8 hingga 2 jam. Ekskresi ibuprofen lengkap dalam 24 jam, setelah dosis terakhir. Sekitar 45%‒79% dari dosis obat yang diabsorpsi per oral, ditemukan dalam urine, dalam bentuk metabolit, sedangkan bentuk ibuprofen bebas atau terkonjugasi, masing-masing adalah sekitar 1% dan 14%.[11-14]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

3. Rainsford, K.D., Ibuprofen: Pharmacology, Therapeutics and Side Effects. 2012, Springer: London.
10. Bushra R, A.N., An Overview of Clinical Pharmacology of Ibuprofen. OMJ, 2018. 25(3): p. 155-161.
11. U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Ibuprofen.
12. Rainsford, K.D., Ibuprofen: pharmacology, efficacy and safety. Inflammopharmacology, 2009. 17(6): p. 275-342.
13. Angelo L Gaffo, MD, MsPH. Treatment of gout flares. Uptodate. April 2022.
14. Moore RA, Wiffen PJ, Derry S, Maguire T, Roy YM, Tyrrell L. Non-prescription (OTC) oral analgesics for acute pain - an overview of Cochrane reviews. Cochrane Database Syst Rev, 2015(11): p. Cd010794.

Pendahuluan Ibuprofen
Formulasi Ibuprofen
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 16 Mei 2025, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 15 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
3 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 16 Mei 2025, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.