Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ibuprofen
Penggunaan ibuprofen pada kehamilan belum dikategorikan oleh Food and Drug Administration (FDA) namun masuk sebagai kategori C oleh Therapeutic Goods Administration (TGA). Ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu tidak dianjurkan mengkonsumsi ibuprofen karena risiko terjadinya disfungsi renal.
Pada ibu menyusui, ibuprofen dapat diekskresikan dalam konsentrasi rendah pada ASI. Ibuprofen dipertimbangkan sebagai analgesik dan antiinflamasi yang aman bagi ibu menyusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Pada ibu hamil, pemberian Ibuprofen, yang juga merupakan bagian dari golongan obat non steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), dikategorikan C oleh TGA.
Hal ini berarti efek farmakologis obat dapat berdampak buruk pada fetus, atau neonatus manusia, namun tidak menyebabkan malformasi, dan efek buruk tersebut diperkirakan bersifat reversibel.[7]
TGA menyatakan bahwa NSAID dapat menginhibisi sintesis prostaglandin, dan apabila digunakan pada masa kehamilan terakhir, dapat menyebabkan berbagai gangguan pertumbuhan janin.[2]
Gangguan pertumbuhan janin tersebut dapat berupa penutupan duktus arteriosus prematur, kerusakan ginjal, inhibisi agregasi trombosit, partus lama, serta meningkatkan risiko perdarahan pada ibu dan bayinya. Sedapat mungkin hindari pemberian obat ini pada kehamilan trimester terakhir.[7,8]
Hal ini sejalan dengan rekomendasi FDA yang menganjurkan ibu hamil menghindari penggunaan NSAID pada usia kehamilan 20 minggu ke atas. Hal ini dikarenakan banyaknya laporan kasus oligohidramnion dan gagal ginjal pada ibu hamil yang mengkonsumsi ibuprofen.[7]
Sebuah studi mengungkapkan adanya asosiasi antara penggunaan ibuprofen selama kehamilan trimester kedua dengan berat badan lahir rendah. Tak hanya itu, penggunaan pada trimester 2 dan 3 diasosiasikan dengan peningkatan risiko kejadian asma pada anak.[24]
Pemberian saat proses kelahiran tidak direkomendasikan karena dapat memperlambat onset lahir dan meningkatkan durasi serta risiko perdarahan yang lebih banyak pada ibu dan bayi.[7]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Obat ibuprofen diekskresikan dalam kadar yang sangat sedikit dalam ASI. Ibuprofen memiliki paruh waktu yang singkat dan dianggap aman untuk bayi pada konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi yang terdapat pada ASI.
Penggunaan pada ibu menyusui dapat dipertimbangkan bila manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap ibu dan bayinya. Mengingat belum adanya laporan efek samping berat akibat pemberian obat ini pada ibu menyusui, ibuprofen dipertimbangkan sebagai analgesik dan antiinflamasi yang aman bagi ibu menyusui.[25,26]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri