Formulasi Paracetamol
Formulasi paracetamol tersedia dalam bentuk oral, injeksi, dan supositoria.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan oral paracetamol terdiri dari tiga bentuk, yaitu tablet, drops, dan sirup:
- Tablet 500 mg dan 650 mg
- Sirup 120 mg/ 5 mL
-
Drops 60 mg/ 0,6 mL
Sediaan injeksi tersedia dalam:
- Sediaan infus 500 mg/ 100 mL
- Sediaan infus 1000 mg/ 100 mL
Sediaan rektal tersedia dalam:
- Sediaan suppositoria 125 mg
- Sediaan suppositoria 250 mg [7,8]
Cara Penggunaan
Paracetamol dalam bentuk oral dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Pemberiannya sesuai dosis yang dianjurkan. Untuk pasien anak, pemberian paracetamol dapat menggunakan pipet atau sendok sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Untuk anak dengan berat badan < 12 kg, konsumsi dengan pipet lebih disarankan. Selain menyesuaikan dengan dosis, pemberian dengan pipet lebih mudah pada anak yang lebih muda. [1,9]
Paracetamol dalam bentuk injeksi diberikan pada pasien yang mengalami kesulitan untuk mengonsumsi obat oral, seperti pada pasien penurunan kesadaran. Dosis pada pemberian intravena perlu diperhatikan dengan baik. Pada pasien dengan berat badan kurang dari 50 kg, pemberian intravena dengan infusion pump perlu dipertimbangkan untuk mengurangi risiko kerusakan hepar akut akibat overdosis. Pemberian 1000 mg paracetamol intravena dilakukan dalam waktu ± 15 menit. [1,9]
Sediaan suppositoria sering digunakan pada kasus kejang demam. Sebelum memasukkan paracetamol ke dalam rektum, usahakan kandung kemih dan usus dalam keadaan kosong. Jangan memegang paracetamol suppositoria terlalu lama karena tablet dapat meleleh di tangan. Saat diberikan, pasien dibaringkan dan ujung yang lebih tajam pada tablet supositoria diarahkan menghadap ke rektum. Saat sudah masuk, tahan selama beberapa menit agar obat tidak kembali keluar. Edukasi pasien untuk tidak ke kamar mandi setelah pemberian obat supositoria. [1,9]
Cara Penyimpanan
Paracetamol tablet dan sirup harus disimpan dalam tempat yang rapat dan terlindung dari sinar matahari dengan suhu < 25 C. Sediaan suppositoria harus disimpan di tempat dengan suhu < 15 C. [1]
Kombinasi dengan Obat Lain
Paracetamol sering dikombinasikan dengan obat analgesik lain, seperti ibuprofen, oksikodon,tramadol, dan analgesik lain. Kombinasi ini diharapkan dapat mengurangi nyeri dengan lebih efektif karena menggunakan beberapa mekanisme kerja serta mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari masing-masing obat karena dosis yang digunakan lebih rendah. [10,11,12]
Secara umum, kombinasi obat analgesik tersebut dinilai aman apabila digunakan dalam jangka waktu pendek. Akan tetapi, sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi paracetamol dan ibuprofen selama 13 minggu menunjukkan adanya peningkatan risiko perdarahan gastrointestinal. Untuk penggunaan kombinasi paracetamol dan opioid dalam jangka waktu lama masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. [11,12]
Paracetamol juga dapat dikombinasikan dengan kafein untuk mengurangi nyeri saat migrain; dengan aspirin untuk mengurangi nyeri pada arthritis; dengan isometheptene atau diklor fenazon untuk meredakan nyeri kepala akibat gangguan vaskuler; dan dengan dekongestan atau mukolitik seperti pseudoefedrin, fenilpropanolamin, klorfeniramin, dekstrometorfan, guaifenesin untuk meredakan gejala flu dan batuk. [13]