Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Midazolam general_alomedika 2022-12-20T15:27:42+07:00 2022-12-20T15:27:42+07:00
Midazolam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Midazolam

Oleh :
dr. Sheeny Oktaviany
Share To Social Media:

Penggunaan midazolam pada kehamilan dan pada ibu menyusui tidak disarankan, oleh karena kemungkinan efek samping teratogenik terhadap bayi. Obat hanya boleh digunakan jika terdapat manfaat yang lebih besar dibandingkan risiko yang kemungkinan terjadi.[3,8]

Penggunaan pada Kehamilan

Midazolam masuk dalam kategori D menurut FDA. Hal ini berarti, ditemukan bukti positif adanya risiko terhadap janin, tetapi penggunaan oleh wanita hamil dapat dipertimbangkan apabila ada manfaat dari penggunaan obat. Sebagai contoh, obat diperlukan dalam situasi mengancam jiwa atau pada penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.[2]

Menurut TGA, midazolam masuk ke dalam kategori C. Midazolam terbukti dapat menembus plasenta. Pemberian midazolam di minggu akhir kehamilan atau pemberian dosis tinggi selama persalinan menimbulkan depresi sistem saraf pusat pada neonatus dan dapat menyebabkan aritmia janin, hipotermia, hipotonia, poor sucking dan depresi pernapasan ringan akibat dari mekanisme kerja obat. Bayi yang lahir dari ibu ketergantungan obat benzodiazepine dapat meningkatkan risiko terbentuknya gejala putus obat pada post–natal.[6]

Penelitian oleh Mokhtar et al. melihat efek premedikasi midazolam sebagai ansiolitik pada ibu hamil dengan preeklampsia sebelum tindakan sectio caesarea. Responden terdiri dari 80 ibu hamil (40 setiap grup) diacak untuk mendapatkan midazolam 0,035 mg/kgBB dalam 2 ml cairan saline sebagai kelompok case dan saline saja sebagai kontrol.

Penilaian hasil penelitian dilakukan dengan skala The Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS). Kemudian setelah bayi dilahirkan, plasenta segera di klem dan dilakukan penilaian gas darah. Dari hasil penelitian didapatkan pasien yang diberikan midazolam mempunyai ansietas preoperatif lebih rendah. Hasil analisa gas darah bayi pada kelompok perlakukan midazolam dan kontrol tidak memiliki perbedaan.[18]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Midazolam terbukti diekskresikan melalui ASI, sehingga penggunaanya tidak dianjurkan untuk ibu menyusui. Beberapa studi telah menilai konsentrasi ASI pada ibu yang mengonsumsi midazolam.

Sebuah studi tidak menemukan efek buruk pada injeksi midazolam 2 mg sebagai induksi anestesi saat sectio caesarea pada bayi sehat yang dilahirkan. Akan tetapi, belum ada penelitian nilai konsentrasi midazolam bayi pada ibu yang menggunakan midazolam rutin.[2,6,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. U.S. Food and Drug Administration (FDA). Access Data. Midazolam. FDA, 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/208878Orig1s000lbl.pdf
3. Olkkola KT, Ahonen J. Midazolam and other benzodiazepines. Handb Exp Pharmacol. 2008;(182):335-60. doi: 10.1007/978-3-540-74806-9_16. PMID: 18175099.
6. Therapeutic Goods Administration (TGA). Midazolam Accord Injection. Therapeutic Goods Administration (TGA), 2016. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2016-PI-02501-1&d=202004261016933
8. Medscape. MIdazolam (Rx): Pharmacology. Medscape, 2019. https://reference.medscape.com/drug/seizalam-versed-dsc-midazolam-342907#10
18. Mokhtar AM, Elsakka AI, Ali HM. Premedication with midazolam prior to cesarean delivery in preeclamptic parturients: A randomized controlled trial. Anesth Essays Res. 2016;10(3):631–636. doi:10.4103/0259-1162.191117
19. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Midazolam. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501235/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Mi...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 18 jam yang lalu
Acyclovir salap apakah masih efektif utk kasus varisela dan herpes zooster?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, apakah dokter2 sekalian masih meresepkannya acyclovir salap pada kasus varisela dan Herpes zooster? Karena sy pernah dengar ada sejawat yg...
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Luka Tidak Sembuh 3 Bulan
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Izin diskusi dok saya bertemu pasien dengan kondisi luka tidak sembuh selama 2-3 bulan riwayat pasien selama 3 bulan ini hanya terapi sendiri tanpa ke...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2025, 21:57
Perawatan Luka KLL yang telah diberi betadine
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter Izin konsul dok, ada pasien kll dengan luka pada dengkul seperti ini, luka sudah diberi betadin cina. Untuk selanjutnya hanya di debri aja atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.