Efek Samping dan Interaksi Obat Insulin Glargine
Efek samping tersering akibat penggunaan insulin glargine adalah hipoglikemia. Hipoglikemia yang terjadi disertai dengan kondisi diaforesis, nausea, palpitasi, tremor, ansietas, letargi dan penurunan konsentrasi. Kondisi hipoglikemia juga perlu diwaspadai akibat interaksi dengan obat golongan antidiabetes oral dan antidepresan.[3,6,20]
Efek Samping
Efek samping yang paling banyak terjadi akibat pemberian insulin glargine adalah hipoglikemia, tetapi jarang menyebabkan hipoglikemia berat dan hipoglikemia nokturnal. Perbandingan efek samping hipoglikemia lebih rendah pada penggunaan insulin glargine dibandingkan dengan insulin NPH (Neutral Protamine Hagedorn) dan insulin premiks tetapi masih lebih tinggi dibandingkan insulin basal generasi kedua seperti insulin degludec.
Insidensi efek samping lainnya yang juga tinggi akibat suntikan insulin glargine adalah nyeri pada tempat injeksi, tetapi insiden tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan insulin NPH. Nyeri pada tempat injeksi hanya bersifat ringan dan tidak sampai menyebabkan terapi dihentikan.
Kejadian efek samping lainnya yang diamati berupa retinopati diabetik, sakit kepala, lipodistrofi, hipokalemia, reaksi alergi lokal, faringitis, dan rhinitis. FDA Amerika Serikat juga terus mengamati apakah penggunaan insulin glargine berkaitan dengan peningkatan risiko kanker.[1,3,6,7,20]
Interaksi Obat
Banyak obat mempengaruhi metabolisme glukosa. Jika obat tersebut digunakan secara bersamaan, penyesuaian dosis insulin glargine dan pemantauan kadar glukosa mungkin diperlukan.
Obat yang dapat meningkatkan efek penurunan glukosa darah antara lain:
- Obat antidiabetik oral seperti metformin
-
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor seperti captopril
- Fibrat seperti fenofibrat
- Antidepresan seperti fluoxetine, serta monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) seperti selegiline
- Analog somatostatin seperti ocreotide
Obat-obatan yang dapat mengurangi efek penurunan glukosa darah antara lain:
- Agen simpatomimetik, seperti epinefrin, salbutamol, terbutaline
- Isoniazid
- Hormon seperti hormon tiroid, estrogen, dan progesteron
- Antipsikotik atipikal seperti olanzapine dan clozapine
- Kortikosteroid seperti prednison[6,8,10,15,20]