Pengawasan Klinis Levocetirizine
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada pengguna levocetirizine adalah evaluasi perbaikan gejala klinis rhinitis alergi maupun urtikaria, serta monitoring ada tidaknya efek samping, termasuk reaksi hipersensitivitas.[1,2,10]
Pada pasien rhinitis alergi, perhatikan apakah gejala bersin, lakrimasi, pruritus mata, pruritus hidung, rhinorrhea, dan pharyngeal drip berkurang. Monitoring tanda dan gejala efek samping levocetirizine yang berpotensi memengaruhi kemampuan mengemudi maupun mengoperasikan alat berat, misalnya rasa mengantuk yang berat. Perhatikan juga ada tidaknya nasofaringitis, mulut kering, dan fatigue.[10]
Levocetirizine diketahui secara substansial diekskresikan oleh ginjal, sehingga risiko terjadinya reaksi merugikan akan lebih besar pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Oleh sebab itu, pada orang dengan gangguan fungsi ginjal ringan dan sedang, dosis perlu dikurangi dan fungsi ginjal perlu dipantau berkala. Pada orang dengan gangguan fungsi ginjal parah, terapi levocetirizine tidak dianjurkan.[1,2,7]