Pengawasan Klinis Nitrofurantoin
Pengawasan klinis selama penggunaan nitrofurantoin diperlukan untuk mengamati perbaikan klinis pada infeksi saluran kemih bagian bawah tanpa komplikasi, potensi efek samping, dan potensi toksisitas terhadap organ lain. Tidak ada penyesuaian dosis khusus pada pasien dengan gangguan ginjal karena nitrofurantoin dikontraindikasikan pada kondisi ini.[1,4,13]
Risiko Efek Samping
Nitrofurantoin merupakan obat yang relatif aman. Selama penggunaan nitrofurantoin, dokterĀ harus memberi tahu pasien mengenai risiko efek samping berupa mual, muntah, hilang nafsu makan, dan diare.
Dokter juga harus memberi tahu tanda bahaya efek samping berat, walaupun efek samping yang berat jarang terjadi, dan memantau apabila terdapat tanda-tanda toksisitas paru, hepatotoksik, neuropati, anemia hemolitik, dan diare. Segera hentikan obat nitrofurantoin jika terjadi tanda-tanda toksisitas pada organ dan lakukan penanganan serta pemeriksaan fungsi organ terkait.[1,4,13]
Reaksi Hipersensitivitas
Apabila ditemui kecurigaan adanya reaksi hipersensitivitas selama pemberian nitrofurantoin berlangsung, maka gejala alergi obat dan reaksi anafilaksis seperti sesak nafas, hipotensi, angioedema, dan urtikaria generalisata harus diawasi dan segera ditangani sesuai algoritma syok anafilaksis atau reaksi anafilaktik. Dalam hal ini, apabila pasien berada di luar fasilitas kesehatan, maka pasien harus dihimbau untuk datang segera ke fasilitas kesehatan terdekat.[1,4,13]