Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Nitrofurantoin
Penggunaan obat nitrofurantoin pada ibu hamil diperbolehkan, sedangkan pada ibu menyusui harus digunakan secara hati-hati. Penggunaan obat ini hanya jika manfaat lebih tinggi daripada risiko terhadap janin atau bayi.[1,4,13]
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut Food and Drug Administration (FDA), nitrofurantoin pada kehamilan masuk kategori B. Artinya, berdasarkan studi reproduksi pada hewan tidak didapatkan risiko pada janin, namun tidak ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil.
Menurut Therapeutic Goods Administration (TGA), nitrofurantoin masuk kategori A. Artinya, obat ini telah dikonsumsi oleh banyak wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tetapi tidak menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi atau dampak buruk pada fetus
Beberapa studi reproduksi telah dilakukan pada kelinci dan tikus dengan dosis nitrofurantoin hingga 6 kali dosis manusia dan tidak menunjukkan bukti adanya gangguan kesuburan atau membahayakan janin. Terdapat retardasi pertumbuhan dan insidensi rendah adanya malformasi janin pada dosis yang diberikan sebanyak 68 kali dosis manusia. Pada dosis 25 kali dari dosis manusia, tidak ditemukan adanya malformasi janin. Namun relevansi penelitian ini pada manusia belum dapat dipastikan.
Sementara itu, untuk efek nonteratogenik, terdapat studi yang menunjukkan bukti karsinogenisitas transplasenta yang dapat menginduksi adenoma papiler paru pada tikus generasi F1 setelah diberikan 19 kali dosis manusia. Hubungan hasil penelitian ini dengan potensi karsinogenesis manusia masih belum diketahui.[4,6,13,14]
Kehamilan Aterm
Penggunaan nitrofurantoin dikontraindikasikan pada kehamilan aterm dan selama persalinan. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya anemia hemolitik karena sistem enzim eritrosit yang belum matang pada janin. Untuk alasan yang sama, menurut FDA obat ini dikontraindikasikan pada neonatus di bawah usia 1 bulan.[4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Nitrofurantoin dapat terdeteksi dalam ASI manusia pada jumlah yang sedikit. Adanya potensi efek samping yang serius dari nitrofurantoin pada bayi menyusui di bawah usia 1 bulan harus menjadi pertimbangan pemberian obat nitrofurantoin pada ibu menyusui. Pasien harus diedukasi apakah harus menghentikan menyusui atau menghentikan obat, dengan mempertimbangkan kondisi ibu dan bayi yang disusui.[4]