Pendahuluan Amphotericin B
Amphotericin B merupakan antifungal golongan makrolida yang digunakan sebagai terapi lini pertama pada meningitis cryptococcus dan zygomycosis invasif. Amphotericin B juga efektif pada mikosis lainnya yakni aspergillosis, kandidiasis, histoplasmosis, blastomycosis, coccidioidomycosis, sporotrichosis, fusariosis, dan phaeohyphomycosis pada kasus infeksi yang tidak respons terhadap antifungi golongan azol dan echinocandins.
Disamping itu, amphotericin B juga bereaksi terhadap parasit Trypanosoma cruzi, Schistosoma mansoni, Echinococcus multilocularis, dan Leishmania spp. Obat ini juga digunakan pada pasien dengan demam yang disertai neutropenia dengan bukti infeksi yang tidak responsif terhadap antibakteri spektrum luas.
Amphotericin B dihasilkan oleh Streptomyces nodosus. Obat ini berbentuk berbentuk bubuk berwarna kuning terang dan sudah digunakan sejak disetujui Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1959.[1-5]
Rumus molekul : C47H73NO17
Tabel 1. Deskripsi Singkat Amphotericin B
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antifungi[6] |
Subkelas | Antifungi sistemik[6] |
Akses | Harus diresepkan[7] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B [IV/parenteral] Kategori TGA: B3[8] |
Wanita menyusui | Ekskresi pada ASI belum diketahui[9] |
Anak-anak | Keamanan dan efektivitas belum jelas[10] |
Infant | Keamanan dan efektivitas belum jelas[10] |
FDA | Black box warning amphotericin B deoxycholate[11] |
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri